•23 Trust me, min yoonsa.

47 14 24
                                    

leave only us, and no one will hurt you, starting today and the next millions of seconds.

biarkan hanya kita, dan tidak ada satupun yang akan menyakitimu, mulai hari ini dan jutaan detik berikutnya.

-jimin

.

08.39 kst

Yoonsa membuka matanya ketika sinar matahari itu memaksa masuk disela gorden yang tertiup sejuknya angin, dengan posisi yang sama, Ya, terduduk disofa dan kini Yoonsa menatap kepala yang berada dipangkuannya. Jimin, dia sangat terlihat bersinar.

"tuhan sangat berbaik hati membuat yoonsa mengenalnya" 

Yoonsa mengusap rambut Jimin, Sekarang Yoonsa tau mengapa saat kemarin Taehyung berperang dingin dengan Jimin.. Yoonsa mengkhawatirkan Jimin, dan berharap orang yang menghampirinya adalah Jimin (ada di part Taehyung ngebentak Yoonsa,gegara nabrak Jimin doang)

apa terlalu jauh jika Yoonsa menyimpulkan bahwa ini perasaan yang lebih dari kata biasa?

Dibandingkan dengan apa yang selama ini ia dapatkan, Taehyung lah yang terbaik, Taehyunglah yang selalu menjaganya, Taehyunglah pria yang berada didepan Yoonsa ketika Yoonsa ingin disakiti. Bayangkan waktu itu ketika Taehyung dan Seokjin tidak memberitahukan member bangtan lainnya tentang apa yang terjadi dikamar Jimin (part he become monster)  entah apa yang terjadi bila hal itu tidak dicegah.

Dan Taehyunglah pria yang membawa Yoonsa keluar dari kamar itu, membantunya, menenangkannya, dan jangan lupa Taehyunglah yang selama ini sering menanyakan kabar Yoonsa jika sempat melalui chatting.

Tapi mengapa Yoonsa idak merasakan hal itu lebih dari yang apa ia rasakan untuk Jimin?

Padahal Jimin pria yang menyakitinya, bahkan ingin menghancurkan masa depannya, orang yang tidak peduli dengan Yoonsa, tidak peduli sedikitpun, pria yang hanya memikirkan Egonya,  menginginkan apa yang hanya dia inginkan, tanpa menghargai orang lain sedikit pun.

"sudah berapa lama kau menatapkku?" lamunan Yoonsa buyar, Jimin sudah bangun rupanya. namun dia mejamkkan matanya lagi, eh sialan.

"bangunlah kita harus pulang"ucap Yoonsa menggerakkan kakinya agar Jimin cepat pergi dari posisinya sekarang, dan hal itupun berhasil. Jimin bangun dan membuat wajahnya dekat sekali dengan wajah Yoonsa hingga manik mata mereka saling bertemu dan menyatu dalam titik beku yang sama.

"apa aku terlalu berharap untuknya memiliki perasaan yang sama"-yoonsa

"apa aku lagi yang harus mengalah untuk kedua kalinya?"- Jimin.

dan dehaman Jimin menghilangkan atmosfer menegangkan barusan, Yoonsa memilih membenarkan Ikatan rambutnya, Jimin duduk disebelah Yoonsa dan meraih Ponselnya  dan memainkannya.

"oppa ayo kita pulang sekarang"

Jimin menatap Yoonsa, Tunggu memangnya Yoonsa salah untuk meminta pulang, lagian kan tidak baik mereka hanya berdua dirumah ini.

"kau bilang hari ini kita akan..."

"sssttt" 

Jimin memberikan Yoonsa isyarat untuk diam, lalu Jimin berdiri dan berjalan kearah Jendela. lalu menatap Yoonsa, Jimin langsung masuk kedalam kamar dan mengambil jaket serta masker milik Yoonsa dan miliknya dan menyuruh Yoonsa memakainya. ada apa sebenarnya mengapa Jimin ketakutan?

" ada apa oppa?"

"DIbawah, ada mobil Taehyung. kita harus kabur sekarang, kita tidak bisa terlihat dalam waktu dan tempat bersamaan" baru Yoonsa ingin bertanya mengapa namun Jimin sudah menarik Yoonsa kearah belakang, sepertnya ereka akan kabur dari pintu belakag.

MiddleMist Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang