•40 Wish

49 7 11
                                    

Yoonsa tidak tinggal di drom agensi lagi ia tinggal di apartemen, karena ia bilang ia suka melihat pemandangan dari ketinggian. Awalnya Yoongi dan Appanya tidak setuju karena tidak ada orang yang mengawasi disana, bagaimana jika terjadi hal hal yang tidak diinginkan?

Tapi ia berhasil meyakinkan Kaka dan Ayahnya itu untuk tinggal di sebuah apartemen yang ia beli dengan penghasilan nya yang cukup banyak akhir-akhir ini. Taehyung tadi mengantarnya tapi hanya sampai lobby, Yoonsa khawatir kepada pria itu yang sangat terlihat lelah hari ini.

Yoonsa mencari kunci dan kartu aksesnya agar dapat masuk kedalam apartemen nya, namuan lama sekali ia mengobrak Abrik isi tasnya dan beru saja ia menemukannya, namun sebuah tangan menggenggam tangannya hingga membuat kunci yang ia genggam terjatuh saking terkejutnya.

Yoonsa menoleh, terlihat Jimin sang pelaku yang mengejutkannya, namun merasa ada hal hal yang tidak diingin kan terjadi Yoonsa pun cepat cepat mengambil kunci yang jatuh.

"Yoonsa"panggil Jimin, namun ketakutannya kalah dengan suara lembut dari Jimin, dan sekarang yang ia rasakan adalah rasa bersalahnya pada pria yang ia cintai ini namun itu dahulu, Jimin sang cinta pertamanya.

"Mianhae oppa, semua memang harus terjadi seperti ini.."ucap Yoonsa menatap mata Jimin, ia kembali ingin masuk kedalam sana, namun Jimin menariknya keluar dan memojokkan wanita itu ditembok.

"Apa yang kau inginkan?"pertanyaan Jimin cukup memusingkan kepala gadis yang baru saja merayakan 17 tahun umurnya, Jimin menempelkan kepalanya Kedinding tepat di sebelah wajah Yoonsa yang ia tahan disana.

"Katakan apa yang kau ingin kan, maka aku akan melakukannya, tanpa kau perlu repot-repot merencanakan hal lainnya"ucapan Jimin membuat hatinya sakit, Yoonsa merasa sangat bersalah ia menyakiti hati seorang pria dengan sedalam ini,  Yoonsa pun menangis namun tangisannya tak membuat jiwa Jimin goyah kembali.

Perasaan yang sudah terhianati tak hilang begitu saja.

"Mianhae.."ucap Yoonsa tetap menangis, kata kata itu  ia ualang berkali kali, lalu munculah keinginan dari mulut gadis itu.

"Aku ingin kau hidup bahagia walupun tanpa aku, aku ingin kau mengikuti kata hatimu , aku tau kau pira yang baik hati oppa, tapi bisakah kau membiarkan aku hidup dengan tenang dan bahagia..?tolong maafkan aku"ucap Yoonsa, Jimin bangkit dari gadis itu dan bersandar didinding sebrang Yoonsa dan menatao gadis yang penuh air mata.

"Kau tidak perlu minta maaf, yang kau lakukan adalah yang terbaik. Aku hanya bertanya apa lagi yang diinginkan wanita yang aku cintai, agar aku dapat melakukan suatu hal yang dapat membahagiakan untukmu" ucapan Jimin membuat tangis Yoonsa sedikit mereda.

"Apa kau akan menikah semuda ini?"tanya Jimin kembali, Yoonsa menggelengkan kepalanya.

"Tidak, aku akan berencana mengambil kelas akselerasi dan setelah itu aku baru akan memikirkan persolan itu"ucap Yoonsa.

"Kalau begitu aku setuju, bukankah lusa kita ada acara makan malam dengan keluarga Taehyung? Istirahatlah cepat, aku tidak mau melihat mata panda dihari itu, kau harus terlihat bahagia"ucap Jimin.

Yoonsa mengangguk setuju, dan masuk kedalam apartemen temennya namuan ia membuka lagi pintu tersebut.

"Ada apa?"tanya Jimin.

"Tentangga sampingku baru saja kehilangan suaminya, aku takut bisakah kau menemaniku malam ini?"tanya Yoonsa.

Jimin sedikit terkekeh ini alasannya ia bertanya apakah bisa wanita yang masih suka bertingkah seperti bocah untuk menikah muda?

"Kau secara terang-terangan mengundang pria asing masuk kedalam apartemen mu"

"Eeooh! Siapa bilang kau pria asing? Kau itu kakakku, jadi mau temani aku tidak? Atau aku akan tutup kembali"

"Aku bercanda? Baiklah"ucap Jimin lalu masuk kesana dan memastikan pintu tertutup dengan aman seraya berkata.

"Apa sofa milikmu empuk? Jangan lupa aku pinjam bantal serta selimut, sama satu lagi aku ingin kopi"ucapan Jimin membuat geleng-geleng kepala Yoonsa.

"Yaampun tau begini Taehyung oppa saja yang aku saja yang kusuruh menemaniku"ucap Yoonsa, namun membuat Jimin menggebrak meja didapur pelan.

"Tidak tidak, hanya boleh keluargamu yang memijakkan kaki Disini"ucap Jimin dan membuat gelak tawa Yoonsa.

"Yasudah tidurlah besok kita kan akan mengunjungi rumah Jihnan"ucap Yoonsa benar, besok Yoongi akan mengajak mereka serta appa eomma dan melamar Jihnan, astaga benar benar yang oppanya lakukan, Yoonsa saja heran bagaimana dalam 5 bulan ini Jihnan dan Yoongi saling mengambil perhatian satu sama lain.

"Cepat sekali perasaan, apa Yoongi tidak sengaja menghamilinya?"ucap Jimin asal dan membuat Yoonsa menyentil dahi pria itu.

"Sembarangan, Jihnan anak baik baik, cepat tidur saja si sofa kamarku, jangan diluar, aku tetap takut"

.

"Min Yoonsa tolong jadikan aku satu satunya yang membuat ruang kehidupanmu tidak berhenti terguncang, tolong hanya aku. Karena tidak ada yang pernah aku relakan sedikitpun perasaanku untuk keputusanmu"

MiddleMist Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang