Jimin dan Yoonsa sampai bersamaan dirumah, Appanya dan eommanya sudah duduk di ruang tengah yang sedang menunggu Yoongi yang sedang bersiap siap."Kalian datang bersamaan?"pertanyaan Appanya membuat mereka sedikit terkejut.
Jimin terdiam dan berfikir alasan apa yang akan ia lontarkan, jangan sampai kedua orang tua itu tau mereka menginap bersama, memang tidak terjadi apa apa, tapi pasti akan— yasudah lah intinya seperti itu."Aku meminta Jimin oppa menjemputku"ucapan Yoonsa sambil tersenyum dan seolah semua baik baik saja, seperti layaknya bocah kecil bersama kakaknya Yoonsa menarik tangan Jimin dan duduk bersama appa eommanya.
"Apa benar Yoongi oppa akan menikah secepat ini?!"tanya Yoonsa berbisik pada orang tuanya, dengan tangannya yang masih menggenggam tangan Jimin yang ditariknya tadi.
"Kutasaydia sudah dewasa, jika keputusannya sudah sampai sini kami bisa apa.."ucap Appanya sedikit tersenyum dan tertawa.
"Sepertinya appanmu tidak sabar menimang cucu"ucapan Hyerin membuat Yoonsa tertawa.
"Aku ingin melihat seperti apa bentuk keponakan ku nanti, pasti cantik sepertiku"ucap Yoonsa, Hyerin tertawa lalu muncul Yoongi dari sana yang tidak terima dirinya menjadi bahan bual bualan, Jimin menatap mereka semua sambil sesekali ikut tertawa bersama, lalu menatap tangannya yang masih di genggaman Yoonsa, tangan mungil ini bukankah manis?
Melihat Yoonsa tertawa membuat hatinya tak merasakan rasa sakit, wanita itu terlihat natural dengan hidup barunya yang ia pilih sendiri, Jimin rasa ia tidak boleh egois untuk merenggut senyum itu.
Ia akan lakukan segala cara untuk wanita ini, sebagai pelindung seorang kakak dan hal lainnya. Walau tak lama hubungannya dengan Yoonsa berjalan bukankah hal hal itu sudah cukup mengisi kehidupannya?
Bisakah ia bertahan sedikit lama untuk menemani wanita ini dalam menata hidupnya? Ia ingin melihat senyuman wanita ini di atas altar pernikahan, menjalani hidup bahagia, mengalami tahap pertama seorang ibu, merasakan tendangan bayinya, hingga seorang anak lahir dari wanita lembut dan polos seperti nya.
Walau bukan dengan dirinya.
Namun ia berjanji tidak akan melewatkan sedikitpun waktu itu, aku park Jimin berjanji untuk tetap berjalan disampingnya hingga akhir kehidupan memisahkan.
.
3 years later.
Jihnan sibuk mempersiapkan acara ini, mondar-mandir bersama ibu mertuanya memastikan semua sudah tersedia dan sesuai harapan, lalu ia bangkit dan melihat suaminya yang mengendong putri mereka disana.
"Jangan terlalu lelah biarkan masih ada orang yang bisa memeriksanya"ucap Yoongi sedikit protektif, Jihnan tertawa sambil mencium putrinya lembut.
"Dimana Jack?"tanya Jihnan, lalu Yoongi mengalihkan pandangannya ke anak bule berumur 8 tahun itu dan memanggilnya.
Dia anak laki laki yang telah diasuh selama 3 tahun oleh keluarga Min ini, seorang anak yang diselamatkan Yoonsa waktu kejadian kecelakaan di LA..ingat?
Yoongi sangat menyukai anak anak, dan entah mengapa ia ingin membawa anak ini dalam kehidupannya bersama Jihnan, ditambah Jihnan yang juga sudah dekat dengan Jack sejak pertama Yoonsa membawanya.
"Ada yang perlu Jack bantu mam?"ucap Jack Yoongi tertawa sedikit melihat keluarga kecilnya ini.
"Tidak aku hanya khawatir kau bermain terlalu jauh, jangan jauh jauh ya"ucap Jihnan mengelus rambut Jack dan membenarkan dasi pada jas bocah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
MiddleMist
Fanfiction[TAMAT][⚠️Halu Content] Cinta lagi lagi membuatnya hancur, Park Jimin. Kau bisa mendengarku? "Cinta itu ada, tapi waktu yang menelannya seakan tak ada" Percayalah tidak ada luka abadi bagi kita, jika aku penyebab lukanya maka aku sang penyembuh. ki...