•64•

53.6K 2.4K 169
                                    

Happy 700K semuanya♥️♥️♥️ ga nyangka sampe sejauh ini😭😭
Terimakasih untuk yang udah vote aku😭😭😭
Love you so much guyss😭😭♥️

Happy reading ♥️
Bentar lagi end

05.00
Pagi ini Dion sudah berada dirumahnya sendiri. Dan itu karena rencana kabur-kaburan pada jam 3 pagi. Ia kabur secara diam-diam tanpa sepengetahuan William atau Kia

Saat ini ia memutuskan untuk bermain basket dilapangan dekat komplek rumahnya. Hitung-hitung mencari pelampiasan cemburu dan kesal menurutnya

Lapangan itu sangat sepi tentunya. Hawa yang dingin dan udara yang segar membuat Dion semakin bersemangat untuk bermain basket yang sudah lama tak ia mainkan

Mulailah Dion memantul-mantulkan bola dan berlari kesana kemari sambil memasukkan bola ke keranjang dengan pas dan cekatan.

Sampai seseorang datang dan ikut memainkan bolanya sendiri

Dion memicingkan matanya dan memperjelas penglihatannya

Setelah tau orang itu. Tangan Dion mengepal keras dan mengeraskan rahangnya

Orang itu masih tak sadar jika yang bersamanya adalah Dion

"Haha Lo Fero kan? Yang berusaha ngerebut cewek gue" ucapnya pelan namun masih terdengar

Fero berhenti memantulkan bolanya dan terdiam sejenak
"Maksut Lo?"

Dion mendekat kearahnya
"Gausah sok lupa." Ketusnya

"Lo Dion? Pacarnya Kia? Kebetulan banget Lo ada disini" balasnya membuat Dion marah

Dion tersenyum miring
"Gausah deket-deket sama cewek gue anjing!" Bentaknya mengikis jarak diantara mereka

Fero terkekeh "Sorry deh Bro. Siapa cepat dia dapat. Ga penting status, yang jelas hatinya tertuju pada gue" ujarnya sombong

"Gausah mimpi bangsat!"

"Haha santai dong! Toxic banget tuh mulut!"

"Sekali lagi Lo Deket sama Kia. Gue bikin Lo hancur sehancur-hancurnya!"

Fero terkekeh geli mendengarnya "Gue gak takut ancaman Lo. Apapun yang gue suka, harus jadi milik gue. SEUTUHNYA" ujar Fero menekankan kata terakhir

"Lo udah liat kan kemaren? Kia megang tangan gue Karna dia balas cintanya ke gue dan Nerima gue jadi pacarnya. Jadi pergi jauh-jauh deh, Kia udah milik gue sekarang" lanjutnya membuat Dion semakin mendidih

Dion. Sudah. Termakan. Omongan. Fero.

Bugh

Dion membogem pipi kanan Fero dengan keras

Bugh

Karena tak terima Fero pun membalas

Begitu seterusnya hingga diri masing-masing badan sudah seperti retak dan wajah yang lebam

Karena Dion memukuli Fero dengan emosi, otomatis Bogeman yang ia berikan tentu sangat sakit dan kuat. Fero kewalahan dan menyerah dengan sendirinya lalu pergi dengan cepat disaat Dion lengah

"Pengecut Lo!" Umpat Dion melihat Fero pergi dengan cepat memakai mobilnya sendiri

Dion mengelap darah disudut bibirnya dan meringis pelan. Badannya sedikit terasa remuk. Dan ia harus pulang dengan jalan kaki dengan kondisi seperti ini. Untung saja Bundanya pagi ini sudah pergi kepasar dan Ayahnya yang sudah kekantor

A Z K I A 🗡️ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang