Disinilah seorang Azkia Sferinly Bredanzo. Sedang bergelung ria dengan selimutnya, padahal jam sudah menunjukkan pukul 06.20 dan tentunya bel sekolahnya akan berbunyi 40 menit lagi
Mommy dan Kakaknya sudah sedari tadi berteriak dari ambang pintu, bahkan tak segan kakaknya itu menyiraminya dengan air. Namun Kia tetap lah Kia tidurnya adalah tidur patung, tak tersentuh ataupun tergoyahkan sama sekali.
Plak
"Bangun gak! Kia! Daripada Mommy nikahin kamu beneran sama Jono anak tetangga depan" Dumel Sferin sambil menggeplak pantat Kia seenaknya
Kia sama sekali tak bergerak dan mendengar ocehan Mommynya itu
Sferin mendengus nafasnya kasar, jika ada ibu-ibu yang sabar menghadapi Kia anaknya tolong tulis dikolom komentar ya ibu-ibu. Sebelum saya depresi gara-gara anak sendiri
Sferin meletakkan telunjuk nya didagu seraya berfikir. Sebuah ide muncul dikepalanya bak sebuah lampu yang keluar dari otaknya
"Kia, tadi Mommy liat cogan didepan komplek. Mirip Shawn Mendes loh"
Seketika Kia langsung melek dan bangun
"Seriusan Mom? Namanya siapa? Dapat nomor WhatsApp nya gak?"Mommy langsung menoyor kepala Kia dengan sedikit keras
"Giliran yang mirip manurios aja cepet banget! Bingung deh punya anak perempuan 1 , anak laki 1, berasa punya 2 anak laki""Gini ya Azkia Sferinly Bredanzo! Cucu pertama perempuan dikeluarga Bredanzo. Coba gitu bangun bantuin Mommy masak kek, apa kek, yang berguna gitu bagi Nusa dan bangsa. Gak usah Nusa dan bangsa, dapur Mommy yang berantakan aja gak pernah kamu sentuh sedikit pun" Kia mengerjap-ngerjapkan matanya mendengar ocehan Mommynya dipagi ini dengan kondisi nyawa yang belum terkumpul sepenuhnya
"Didengerin! Dilakuin! Bukan masuk kuping kanan keluar kuping kiri!" Lanjutnya lagi
"Iya Mommy, pagi-pagi udah ngomel aja. Ada lagi gak? Aku mau mandi" balas Kia dengan malasnya mendengar ocehan Mommynya itu
"Mentang-mentang sekolah punya Daddy seenaknya aja pergi nya pas jam pulang sekolah, Bingung deh nama kamu cocoknya Bambang, bukan Azkia" Kia hanya mendengar ocehan Mommynya itu sekilas
"Whatever lah Mom, Kakak mana?"
"Udah pergi lah! Kamu tuh kelamaan. Untung Daddy masih diluar negeri. Kalo enggak habis Mom kaduin dan pastinya uang jajan kamu akan dipotong setengah"
"Mommy Kia kan cantik, baik hati, awet muda, sekse, dan masih unyu sampe sekarang. Jangan dikaduin dong Mom" bujuk Kia memegang tangan Mommynya dengan erat
"No to the way. NoWAY!"
"Sekarang mandi! Awas aja gak mandi! Malu sama cowok, ih anak perempuan gue gini banget" Lanjut Mommy dan keluar dari kamar Kia
"Sabar gue sabar" ucap Mommy seraya turun dari tangga melihat kelakuan anak perempuan nya yang satu itu
Skip✓
30 menit kemudian Azkia sudah siap dengan baju sekolahnya dan siap untuk pergi kesekolah
Kia celingak-celinguk melihat keadaan rumahnya yang sangat sepi. Mencari keberadaan Mommynya itu, namun nihil tak ia temukan sama sekali disetiap sisi sudut rumah
"Mungkin ngerumpi ditukang sayur" gumam Kia pelan dan mengambil kunci mobil sportnya lalu pergi
Sesampainya Kia disekolah, beberapa pasang mata tertuju pada mobil sport yang baru datang tersebut. Setiap pagi nya akan seperti itu karena ia memang sudah menjadi primadona sekolah yang sudah permanen tak bisa diganggu gugat
Turunlah Kia dari mobil kesayangannya dengan gaya badgirl. Wajah tanpa make up, bibir hanya dipoles lip tint, seragam yang agak mengepress kebadan, rok diatas lutut, kaos kaki pendek, memakai tas gucci, sepatu Sneakers, rambut digerai Indah dengan bagian bawah yang dicurly, dasi yang agak renggang, tapi baju masih tetap rapi didalam rok
Kia pun segera menuju kelasnya. Walaupun jam sudah menunjukkan pukul 07.30
XI IPA 1
Tok.tok.tok
Kia mengetuk pintu kelasnya itu tanpa rasa takut sedikitpun. Tak butuh waktu lama pintu itupun terbuka menampilkan seorang pria paruh baya dengan wajah kalem+ sangarnya itu."Hai Pak! Sorry ya kali ini saya telat" ucap Kia dengan cengiran khasnya yang ditujukan pada orang-orang tertentu saja
"Kali ini kali ini. Sudah berapa kali kamu telat dijam saya?" Balasnya
"Ya ampun Pak Delima, besok-besok gak lagi deh" Ya. Orang itu adalah Pak Delim selaku guru Fisika . Namun Kia sering memanggilnya Pak Delima, menurutnya huruf A nya itu ketinggalan saat pencetakan akte kelahiran
"Delim. Bukan Delima" koreksi Pak Delim dengan nada dinginnya
"Sekarang kamu masuk. Sekali lagi kamu terlambat, saya suruh lari lapangan 10x" lanjutnya membuat Kia meneguk salivanya sendiri karena lapangan sekolahnya sangat lah besar
"Oke Pak siap laksanakan" ucapnya sigap bak seorang prajurit TNI
Setelah keceriaan nya tadi, ia mulai mengganti ekspresi nya menjadi dingin dan datar kembali. Sikap dan sifat Kia itu tergantung pada orang yang dihadapinya dan seberapa dekat orang itu dengan dirinya
Kia pun langsung duduk disebelah Lauren. Yang notabenenya sedari TK sudah berada disampingnya, bahkan sedari menjadi jabang bayi
Diliriknya Lauren tak jauh berbeda dengan dirinya. Buktinya saja ia sedang tertidur pulas dibalik tas nya itu dan ditutupi oleh sebuah Buku. Jadi pak Delim tidak dapat melihatnya hanya dari depan. Mungkin ia akan mengira bahwa Lauren 'sedang membaca buku' padahal tidak
REVISI SELESAI
KAMU SEDANG MEMBACA
A Z K I A 🗡️ [SUDAH TERBIT]
Teen FictionJUMLAH PART INTI HANYA 74 BEBERAPA PART DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN (TERSEDIA DI SHOPEE) INSTAGRAM khusus : Papo.yaa Guys aku cuma mau ngasih tau kalo di versi Wattpad rada acak-acakan dan gak jelas karna aku jarang revisi. Tapi versi cetak...