Vote & Comment plss!
Novel By : Author Imut & Cantik ^__^________ ________
Zahra sudah terbiasa akan sikap Rizal yang menyayat hati, Rizal sama sekali tak mau bicara dengannya.
Dadanya yang sesak seolah memang itu keadaannya sejak dulu, air matanya tak lagi mau menetes karena terlalu terbiasa dengan tatapan menghujam yang sering ia lihat kala Rizal datang.Sudah dua malam Rizal tidak ada di rumah, entah kemana manusia itu, mungkin Rizal lupa kalau ia punya rumah.
____________________
Zahra berjalan mendorong troli penuh barang menuju kasir, sesekali ia juga masih mengambil barang yang berjajar.
Zahra memindahkan barangnya ke meja kasir, ia begitu tegar hingga bisa menghilangkan keresahan dalam matanya di depan banyaknya orang."Zahra!" panggil seseorang yang mengantre di belakangnya.
Zahra menoleh demi mengetahui siapa yang memanggil namanya hingga menepuk pundaknya.
"Risa." Matanya melebar senang ketika mendapati sahabatnya yang memanggil tadi. Zahra mengedarkan pandangan ke belakang Risa, memastikan bersama siapa sahabatnya berbelanja.
Deg!
siapa itu? Ia tak salah melihatkan siapa di belakang Risa? Zahra tak mungkin salah dengan siapa ia beradu mata.
"Risa, kau bersama... siapa?" Suaranya parau berusaha menahan sakit yang menghujam.
"Bersama Rizal," jawabnya santai sembari menoleh samar. Sepertinya ia tak tahu dengan suami siapa dia berjalan.
Sejenak bisa terlihat wajah kaget di wajah Rizal namun hanya sebentar, ia kembali seperti tak mengenal siapa yang ada di hadapan Risa.Entahlah, Zahra tak lagi memikirkan itu, yang Zahra tahu kini ia tengah merasakan cemburu yang membara.
Senyuman yang semula ia tampilkan sebaik mungkin, kini pudar mengiringi lukanya yang kian mendalam."Dan kau bersama siapa? Dimana suamimu?" Risa celingukan mencari pasangan sahabatnya, tanpa Risa sadari Rizal-lah suami sahabatnya itu.
"Aku sendirian. suamiku masih sibuk dengan hobinya," ucapnya penuh penekanan, matanya terus tertuju menatap mata suaminya yang menghindar.
Risa mengerutkan dahi berusaha mencerna setiap perkataan Zahra."Risa, Mas Rizal, aku duluan." Zahra segera pergi setelah selesai membayar belanjaan, tangannya penuh dengan plastik berukuran besar penuh barang di dalamnya.
Rizal bisa melihat jelas senyuman penuh luka milik Zahra, Rizal jadi merasa bersalah atas sikapnya.Sementara Rizal masih setia menemani sahabat istrinya berbelanja, ada rasa ingin menyusul istrinya di rumah, ia ingin menjelaskan dan meminta maaf atas perilakunya sebelum Zahra juga ikut marah seperti dirinya akhir-akhir ini.
Rizal rasa cukup sudah menghukum ketidak jujuran Zahra selama ini."Kalau sudah selesai, sebaiknya kita pulang saja."
Dahi Risa berkerut, padahal mereka baru tiga puluh menit berkeliling di dalam sana. Lagi pula, bukankah Rizal sedang bertengkar dengan istri yang selalu ia ceritakan namun tak mau menyebutkan namanya, pikir Risa.
"Aku ada urusan, Ris." Rizal seolah bisa menebak apa yang ada di otak Risa saat ini. Risa tak mau berdebat ia segera menuruti saja keinginan temannya itu.
***Pintu rumah tidak dikunci sepertinya Zahra memang sengaja agar Rizal bisa masuk tanpa harus menunggunya terlebih dahulu.
Rizal menatap ruang tamu yang kosong ia mencari dimana sosok istrinya itu. ia pergi ke dapur mencoba melihat apa mungkin Zahra tengah memasak, namun sayang orang yang ia cari tak ada dimanapun bahkan di kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta [BAKU]
Romance17+ HARAP BIJAK MEMILIH BACAAN. Zahra Nadzaran Fidqa, seorang muslimah berusia 19 tahun bermasalalu menyeramkan. Ia di jodohkan dengan anak teman orang tuanya, Rizal Maulana. Zahra terima dengan lapang dada, walau awalnya terpaksa, namun pada akhirn...