Prolog

2.8K 254 5
                                    

[Karakter, tempat, dan alur cerita hanya fiktif belaka]

🐈🐈🐈

Seorang laki-laki kecil berusia sepuluh tahun, tengah asik menggambar di teras rumahnya dengan posisi tengkurap. Tiba-tiba entah darimana, datang seekor kucing menghampirinya.

Meow... meow...

Kucing itu menggeliat manja di depan wajahnya yang sibuk mewarnai. Sepertinya kucing itu ingin mengajak bermain.

Awalnya, ia tak menghiraukan dan tetap fokus mewarnai. Namun, kucing itu terus saja menggeliat, hingga menghalangi pandangannya terhadap gambar. Karena merasa terganggu, anak itu menghindari kucing dengan berbalik arah, namun kucing tersebut masih saja mengikutinya.

Hatchuuuu

Anak kecil itu mengusap hidungnya yang tiba-tiba gatal dengan baju sambil terus fokus pada gambarnya, sudah hampir selesai.

Hatchiiiuu

Hatchiiii

Hatchuuuuu

Tak tahan, ia segera masuk ke dalam rumah untuk mengambil tisu yang berada di atas meja makan.

Hatcuuu

"Hidung kamu merah, kamu flu? Atau karna kebanyakan minum es, ya? Di sekolah kamu jajan es terus kah?" tanya ibu pada anak itu seraya menuangkan air putih ke gelas. Kemudian ibu menghampiri lalu memeriksa keadaannya.

"Engga, Bu. Aku jarang kok beli es, paling sehari tiga kali," jawabnya asal. Ibu tersenyum. "Itu Bu, aku lagi menggambar rumah di teras, eh tiba-tiba ada kucing dateng ganggu aku, aku jadi bersin-bersin terus deh," jelasnya.

"Ya udah, kita ke Puskesmas biar kamu diperiksa dulu," kata ibu sambil menempelkan tangannya di kening sang anak.

"Iya, Bu." Turutnya, sambil sesekali mengelap hidung dengan tisu.

"Nih, minum dulu air putih, jangan minum es atau yang dingin-dingin dulu. Nanti hidungmu itu mampet."

Dan lagi-lagi ibu menyalahkan 'Es'.






Salahku apa? -air dingin, es.


***
Yuk tinggalkan jejak👣😁

-Sachan🐈

Kucing | UN1TYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang