- 2 -

1K 134 10
                                    

[Karakter, tempat, dan alur cerita hanya fiktif belaka]

🐈🐈🐈

BANGUN!!! BANGUN!!! UDAH SHUBUH!!! BANGUN WOY!!!!!!! JANGAN KEBO WOY!!! NTAR TELAT SHOLAT SUBUH, TELAT KE SEKOLAH JUGA
AJII GANTENG BANGUNNN JIIIII!!!!!

Dering suara alarm membangunkan Fajri tidur lelapnya. Suara itu berasal dari ponselnya yang ia setel dengan suara rekamannya sendiri.

Ia mengikuti saran sahabatnya, Fiki. Katanya kalau bikin alarm harus pakai nada dari suara rekaman sendiri, biar cepet bangun. Jangan pakai lagu atau nada dering alarm, nanti bukannya bangun, malah keenakan denger alunan musiknya. /ngarangbgt
Terserah piki aja deh :D

Cukup menarik dan manjur untuk dicoba. Tapi juga cukup membuat kupingnya terasa sakit. Padahal itu suaranya sendiri dan ini percobaan pertamanya. Lucu memang.

"Berisik banget sih, lo! Tapi makasih, gue emang ganteng," ucapnya bermonolog pada ponsel. Ia mematikan alarm ponselnya lalu meletakkan di nakas dekat ranjangnya.

Fajri menggeliat, meregangkan tangannya ke atas. Terdiam beberapa menit dengan mata yang tertutup kembali sambil mengumpulkan nyawanya. Hingga lima menit berlalu, lantunan Adzan terdengar dari luar rumah, ia membuka mata lalu bergegas bangun dari ranjangnya menuju kamar mandi.

Setelah selesai dengan segala ritual di dalamnya, tak lupa ia mengambil air wudhu untuk melaksanakan sholat subuh.

"Ya Allah, hamba ingin alergi hamba ini hilang. Hamba hanya ingin bersikap normal kalo ketemu kucing atau semacamnya. Hamba memohon kepada-Mu. Aamiin," ucap Fajri bersungguh-sungguh. Setiap selesai sholat, ia selalu menyelipkan doa ini.

"Aamiin," ucap seseorang dari balik pintu.

Fajri menoleh ke sumber suara. Ternyata sejak tadi ibunya mengintip di balik pintu. Beliau memang berniat membangunkan anak bungsunya itu, namun ternyata sang anak sudah bangun sedari tadi.

Ibu masuk ke dalam kamar lalu duduk di samping Fajri. Ibu tersenyum bangga melihat anak bungsunya itu.

"Tumben Aji udah bangun duluan, baru aja Ibu mau bangunin kamu," ucapnya mengelus kepala Fajri.

"Pake alarm bu, tapi kali ini manjur banget tuh alarm."

Fajri memang memasang alarm setiap hari, tapi ia tidak pernah bangun karena suara alarm tersebut. Bahkan suaranya berbunyi terus-menerus, hingga akhirnya ibunya-lah yang datang untuk mematikan alarm tersebut dan membangunkan anaknya.

"Bagus kalo gitu. Ya udah, kamu rapih-rapih, gih. Ibu mau bikin sarapan dulu."

***

"Apa lagi ya yang kurang?" Kinan bermonolog pada dirinya di depan cermin.

Kemeja putih dengan rok abu-abu selutut yang membalut tubuhnya. Dasi yang terpasang rapi. Rambut hitam panjang bergelombang yang ia biarkan terurai. Liptint merah muda yang ia pakai di bibirnya serta bedak bayi yang diusapkan di sekitar wajahnya.

Kinan memang sudah terbiasa dengan penampilan seadanya atau bisa dibilang natural untuk berpergian, apalagi ke sekolah. Kinan bukan tipe cewe suka make up atau berdandan, karena menurutnya itu akan membuat wajahnya jadi terlihat beda atau tidak natural dan lebih dewasa, kecuali saat keadaan tertentu yang mengharuskannya menggunakan make up.

Kucing | UN1TYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang