So Young selalu merasa waktu akan berjalan dengan cepat setiap kali ia sibuk dengan tugas-tugasnya. Contohnya dari sekian banyak hari adalah hari ini. Setelah 2 kali mengisi kelas Profesor Jin Yi di siang hari dan sekali di sore hari, kemudian mengerjakan tugasnya di café, ia baru ingat untuk pulang pada pukul 9 malam. Kalau bukan karena uang yang ada di dompet mulai menipis, mungkin dia tidak akan ingat untuk pulang sebelum pukul 10 malam.
Walaupun ayah So Young adalah pebisnis dan selalu mengiriminya uang, bukan berarti So Young adalah anak perempuan yang manja dan diberi kebutuhan yang melimpah. Ia justru selalu merasa sayang uang ketika harus dibuat untuk membeli barang-barang yang pada akhirnya tidak punya nilai guna yang penting untuk jangka waktu yang lama.
Pukul 21.30 tadi So Young baru sampai di apartemennya dan langsung membersihkan diri. Setelah itu, barulah ia menyiapkan tugasnya di ruang tengah lengkap dengan cemilan-cemilan yang akan menemaninya.
Sebelum memulai mengerjakan tugasnya, ia menonton tv sebentar dan matanya sekilas melirik sebuah lukisan besar yang ada di tembok atas televisinya. Sebuah lukisan bunga Mawar merah yang cantik. Bunga yang dibenci So Young. Ia menyimpan lukisan besar itu bukan untuk mengaguminya, melainkan untuk membuatnya selalu ingat kalau bunga itu adalah sesuatu yang harus dibenci.
Seharusnya tidak begitu. Seharusnya bunga itu adalah kesukaannya dari dulu. Tapi, setelah kedatangan laki-laki itu, apapun yang berkaitan dengan laki-laki itu, So Young membencinya sampai ke akar-akarnya.
Ah, malas sekali. Kejadian itu sudah 5 tahun yang lalu, So Young benci ia masih saja mengingatnya. Kadang, ia berpikiran untuk amnesia saja. Tapi, sangat disayangkan kalau memori tentang ilmunya hilang begitu saja.
"Sudahlah. Kerjakan saja tugasmu sebentar. Setelah itu, tidur untuk menyegarkan pikiran!"
***
Pagi-pagi, So Young bangun dengan segar di musim panas ini. Tak lupa, setiap pagi dia juga selalu memanjatkan doa pagi betapa bersyukurnya ia masih diberi kesempatan untuk bangun kembali dari tidurnya dan menikmati hari-hari berikutnya. Bangun dari tidurnya, ia ditambah bersyukur lagi saat dosen pembimbing tugas akhirnya mengatakan kalau hari ini ia ada di kantor untuk bimbingan
Profesor Ahn Min Hyuk adalah dosen pembimbing So Young. Beliau cukup terkenal di departemen musik, karena beliau masih tampan di usianya yang sudah berkepala 5 terkenal pula sebagai dosen killer yang gila kesempurnaan. Siapapun yang berada di bawah bimbingannya pasti tak pernah tak mengeluh karena berbagai coretan di kertas mereka yang dianggap kurang sempurna. Di samping itu, beliau juga adalah dosen pembimbing yang sulit diajak bertemu langsung. Dan pagi ini, So Young mendapatkan kesempatan itu!
Langsung saja So Young mandi dengan cepat dan bersiap-siap ke kampus. Ia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan emas ini dan berinisiatif untuk hadir tepat waktu.
Perjalanannya dari apartemen ke kampus cukup lancar selama 20 menit. Suasana hatinya juga sedang hangat pagi ini. Walaupun begitu, ia tak menampakkan ekspresi senangnya dan berjalan di koridor kampus masih dengan tampang sinisnya.
"Hei, Cha So Young!" Tiba-tiba seorang perempuan datang ke arah So Young sambil menyerukan namanya. Otomatis, So Young berhenti dan dua perempuan lainnya juga berdiri menghadang So Young.
So Young menatap sinis mereka bertiga dan menghela napasnya kasar. "Aku tidak kenal kalian dan nggak punya urusan dengan kalian. Jadi, minggirlah. Aku ada urusan penting," ucap So Young yang hendak menerobos mereka bertiga, tapi salah satu perempuan itu mendorong So Young menjauh.
"Heh, kamu ini sudah kelewat batas!" seru perempuan berambut pirang. Cih, So Young yakin itu bukan warna rambut aslinya.
"Kamu pikir, hanya karena kamu cantik dan sempurna, kamu bisa seenaknya mengatakan hal yang kejam pada orang lain, ha?!" seru perempuan pirang itu lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbreaker Yeoja
Romance(COMPLETED) K-FICTION Apa itu cinta? Cha Soyoung, perempuan tercantik di kampus, menganggap cinta adalah sebuah bencana. Bagi perempuan yang selalu membuat laki-laki patah hati ini, mencintai seseorang adalah sebuah kesalahan besar. Ia tidak percaya...