"Kamu gila!" Kalimat itu adalah kalimat yang pertama kali dilontarkan oleh Dongdong saat Tae Ho berkata, "Aku menyukai So Young."
"Kamu mengejek perasaanku?" Tae Ho berseru tidak terima.
"Kamu serius menyukai So Young?" tanya Dongdong masih tidak percaya.
Tae Ho berdecak. "Aku sudah mengatakannya untuk yang ketiga kalinya barusan," jawab Tae Ho sedikit kesal.
"Sudah kuduga! Sudah kuduga!" seru Dongdong yang langsung berdiri dari sofa. "Kamu memulai permainan itu dan ini adalah hasilnya!"
"Aku tahu," sahut Tae Ho. "Tapi, aku nggak menyesalinya."
Dongdong tertawa palsu mendengarnya. "Setelah kamu menyatakan perasaanmu padanya, kamu yang akan tersakiti! Kamu tahu itu, kan?"
"Aku yakin itu nggak akan terjadi," sahut Tae Ho dengan wajah polosnya.
"Maksudmu, kamu nggak akan sakit hati setelah dia memakimu, seperti itu?" Dongdong menatap Tae Ho dengan aneh.
Tae Ho menggeleng sambil terkekeh. "Maksudku, So Young nggak akan memakiku atau bahkan menolakku."
Sontak, Dongdong langsung tertawa setelah mendengarnya. "Jadi, kamu bilang dia akan menerimamu, seperti itu?" tanya Dongdong dengan nada mengejek.
Tae Ho hanya mengendikkan bahunya acuh. "Tapi, kalau itu kamu, sudah pasti dia akan mematahkan hatimu," ucapnya kemudian yang langsung membuat tawa Dongdong berhenti dan memicingkan matanya pada Tae Ho. Semetara Tae Ho hanya menatapnya tanpa rasa bersalah.
Dongdong menghela napasnya sedikit keras. "Bagaimana kamu bisa seyakin itu, hm?" tanya Dongdong serius.
Tae Ho memainkan matanya dan kemudian mengendikkan bahunya. "Entahlah. Perasaanku yang mengatakannya," jawabnya santai.
"Hah, sekarang aku jadi nggak yakin kamu benar-benar menyukainya atau nggak," ujar Dongdong sambil menggelengkan kepalanya.
Tae Ho terkekeh. "Sebenarnya aku sendiri juga awalnya salah tentang perasaanku. Tapi, entah bagaimana caranya, aku jadi semakin yakin kalau aku menyukainya," ucapnya sambil senyum-senyum sendiri saat otaknya kembali mengingat senyum So Young yang mematikan.
"Apa Se Kyung tahu ini?" tanya Dongdong. Kini, Dongdong khawatir mengenai So Young, karena sudah sejak lama ia tahu kalau Se Kyung menyukai Tae Ho. Tapi, Dongdong tidak tahu Tae Ho menyadarinya atau tidak.
Tae Ho terdiam dan menunduk sedikit. Sekilas ia jadi teringat pertanyaan Se Kyung waktu itu dan sekarang menjadi kenyataan. "Belum."
"Baiklah, aku nggak akan mencampuri urusanmu tentang ini. Aku yakin kamu bisa mengatasinya sendiri. Kalau kamu ingin mengejarnya, kejarlah dengan cara yang benar dan mulia. Kali ini bukan permainan lagi, Tae Ho."
Tae Ho tersenyum. "Aku tahu."
***
"Tae Ho!"
"Anakku."
BRAKKKK!
"HAAAAAHHK!" Tae Ho langsung terbangun ketika mimpi itu datang lagi untuk yang kesekian kalinya. Ada seorang perempuan paruh baya yang memanggil namanya dan kemudian mengucap kata 'anakku' dan kemudian selalu diakhiri dengan kecelakaan mobil yang tragis. Anehnya, Tae Ho selalu merasa dirinyalah anak laki-laki yang ada di mobil yang mengalami kecelakaan itu, padahal dirinya sendiri tidak pernah mengalami kecelakaan mobil.
Tae Ho melirik ke AC yang masih menyala dengan suhu yang pas. Kemudian, ia mengusap keringat yang ada di dahi dan lehernya. Setiap kali ia tidur dan mimpi itu datang, ia pasti akan terbangun dengan keringat di seluruh wajahnya ataupun sekitarnya. Seperti sekarang ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbreaker Yeoja
Romansa(COMPLETED) K-FICTION Apa itu cinta? Cha Soyoung, perempuan tercantik di kampus, menganggap cinta adalah sebuah bencana. Bagi perempuan yang selalu membuat laki-laki patah hati ini, mencintai seseorang adalah sebuah kesalahan besar. Ia tidak percaya...