Hari ini adalah hari terakhir So Young menginap di rumah sakit. Ia juga diberi beberapa vitamin kecil dari dokter. Dan sekarang ia tengah membereskan pakaiannya.
Tok tok tok. Ketukan pintu kamar membuat So Young menoleh ke sumber suara. Dan masuklah seorang laki-laki paruh baya yang berpakaian rapi.
"Wah, apa aku harus berkata 'Selamat datang kembali' sekarang?" ujar So Young melihat Cha Seung Hwan, ayah So Young, datang setelah sekian lamanya bekerja sebagai pebisnis di Thailand.
Seung Hwan terlihat menghela napasnya kecil."Maaf karena Appa baru datang sekarang. Dari kemarin Appa sudah mengusahakan untuk datang, tapi kamu juga tahu sendiri pekerjaanku nggak mudah untuk ditinggal begitu saja," terang Seung Hwan. So Young tersenyum sekilas dan kemudian kembali mengepak barang-barangnya lagi.
Setelah So Young selesai mengepak barangnya, Seung Hwan langsung mengambilnya agar ia yang membawanya. "Biar Appa yang bawa," ujar Seung Hwan dan kemudian berjalan mendahului So Young. Di belakangnya, So Young pun menyusul dan berjalan bersama Seung Hwan.
"Aku nggak mengira Appa akan datang," ucap So Young setelah mereka masuk di mobil Seung Hwan.
"Lain kali Appa akan memberi kabar kalau Appa akan pulang," sahut Seung Hwan sambil menghidupkan mesin mobilnya.
"Lain kali?" So Young berucap sambil menghadap lurus ke depan.
Seung Hwan menatap dalam-dalam anak perempuannya yang sudah dewasa. Ia dapat merasakan So Young yang benar-benar sudah berubah. Bahkan, Seung Hwan sempat mengira So Young seperti bukan anaknya dan jiwanya tertukar dengan jiwa orang lain. Tapi, dari dalam hati ia tahu kalau orang di depannya ini adalah anak perempuannya.
"Appa akan menetap di sini," ujar Seung Hwan sambil tersenyum tulus.
Sebenarnya Seung Hwan benar-benar berharap kalau So Young akan bersorak gembira ketika mendengar kabar ini. Tapi, justru di luar dugaan, So Young masih diam, hingga kemudian dia bertanya, "Sampai kapan?"
"Selama yang kamu butuhkan," jawab Seung Hwan dengan mantap.
Tidak ada ekspresi dari So Young lagi. Tapi, diam-diam dari dalam hati So Young yang paling dalam, ia senang mendengar ayahnya akan menetap disini bersamanya.
Seung Hwan memang seorang pebisnis di Korea dan Thailand. Tapi, sudah enam tahun ini ia lebih fokus di Thailand dan meninggalkan So Young yang sudah kehilangan kakaknya semakin sendiri. Dan sekarang, Seung Hwan datang dan berkata kalau ia akan menetap di sini. Bagi So Young, tidak ada berita yang lebih mengejutkan daripada ini.
***
Bukan So Young namanya kalau ia tidak sibuk. Sepulang dari rumah sakit, bukannya pulang ke rumah, ia justru langsung menuju kampus. Seung Hwan tentu saja sudah menyuruhnya untuk pulang dulu. Tapi, So Young mendesak untuk langsung ke kampus karena mereka ada rapat untuk konser besar akhir bulan besok. Alhasil, Seung Hwan pun mengalah.
Tapi, sepertinya So Young harus memikirkan kembali keputusannya untuk langsung menuju kampus. Pasalnya, sepanjang ia berjalan di koridor gedung fakultasnya, ia tidak bisa fokus karena hampir semua orang di sekitarnya pasti menatapnya dengan tatapan aneh sambil membicarakannya.
Sebenarnya, So Young tidak pernah mau tahu tentang apa yang digosipkan orang lain tentangnya.Namun, beberapa hari ini sepertinya setiap minggunya pasti ada gosip baru darinya, padahal sebelumnya tidak separah ini. Dan ini yang membuatnya semakin penasaran apa yang mereka gosipkan sekarang.
"So Young!" Saat So Young hendak naik tangga, Choon Hee berseru memanggilnya dari belakang sambil berlari menghampirinya. "Kamu nggak pulang saja?" tanya So Young.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbreaker Yeoja
Romance(COMPLETED) K-FICTION Apa itu cinta? Cha Soyoung, perempuan tercantik di kampus, menganggap cinta adalah sebuah bencana. Bagi perempuan yang selalu membuat laki-laki patah hati ini, mencintai seseorang adalah sebuah kesalahan besar. Ia tidak percaya...