03| Yoon Jeonkook, 안녕!

1.6K 249 56
                                    

Oppidum Exspiravit, 22 Februari 2510.

"NOONA!"

Sohyun menghentikan langkahnya saat ada yang memanggilnya dengan suara kelewat kencang. Ia yang tadinya ingin masuk ke dalam portal waktu untuk mencari Death Note-nya yang hilang, segera menoleh dan mendapati seorang pemuda dengan pakaian serba putih juga sepasang sayap cantik yang juga berwarna putih, berlari menghampirinya.

"Hyuka?"

Pemuda itu tersenyum. Rambut cokelat gelap yang sedikit panjang dengan poni menutupi kening sama sekali tidak membuat pesonanya redup.

"Noona mau ke mana?"

"Ke Seoul. Kau dari mana? Ini tempat divisi penjemputan arwah. Apa yang guardian angel sepertimu lakukan di sini?"

"Aku tadi menemui August Sunbaenim. Dan aku mengobrol sebentar dengannya," Hyuka mengembungkan pipinya. Sedang berpikir apakah ia harus menanyakan masalah yang ia ketahui dari August atau tidak.

"Aku pergi dulu."

"Tunggu sebentar, Noona," Hyuka menarik lengan Sohyun agar menjauh dari portal yang sudah terbuka di depannya.

"Apa lagi?"

Sohyun kesal. Mood-nya sedang sangat busuk sekarang karena insiden yang baru saja menimpanya. Dan ia sendiri tidak memiliki banyak waktu untuk menemukan kembali Death Note-nya yang hilang.

Sebenarnya Sohyun selama ini berteman baik dengan Hyuka. Usia mereka yang hanya terpaut seratus tahun membuat mereka terlihat seperti kakak dan adik meski mereka berdua adalah makhluk yang bertolak belakang.

Sohyun adalah malaikat maut yang bertugas mencabut nyawa manusia kemudian mengantar jiwa-jiwa mereka ke pengadilan Sang Pencipta.

Sementara itu Hyuka adalah guardian angel yang menjaga setiap manusia dari bahaya yang mengancam.

Tugas yang berbeda namun masih bisa membuat mereka berteman baik layaknya saudara.

"Noona jangan menemui pria itu lagi ya."

"Pria yang mana?"

"Yang akan Noona cabut nyawanya tapi gagal."

"Maksudmu manusia bernama Yoon Jeonkook?"

Hyuka mengangguk.

"Kenapa? Kau tentu sudah tahu dari Sunbaenin kalau pria itu adalah kunci utamaku untuk menyelesaikan masalah ini."

"Pokoknya jangan! Noona cari sendiri saja Death Note-nya. Jangan melibatkan pria itu. Bila perlu aku juga akan membantumu."

Sohyun menarik lengannya yang sejak tadi Hyuka pegang. Ia kemudian menyilangkan kedua tangannya di depan dada dan menatap Hyuka dengan sorot mengintimidasi.

"Hyuka."

"N-ne?"

"Jangan ikut campur dalam masalah ini atau aku akan memotong rambutmu sampai botak!"

Hyuka melotot. Ia segera menutupi rambutnya dengan kedua telapak tangan.

"Noona mengapa kejam sekali sih padaku? Aku ini adikmu lho, Noona."

Sohyun memutar bola matanya malas. Ia segera berbalik dan melangkah masuk ke dalam portal, meninggalkan Hyuka sendirian yang menatap kepergian Sohyun dengan gusar.

"Jangan menemui pria itu, Noona," Hyuka menghela napas berat. "Nanti kau akan menyesal."

***

JAMAIS VU [2] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang