16 Wangsimni-ro, Seongsu-dong 1(il)-ga, Seongdong-gu, Seoul, 27 Februari 2510.
Tidak ada pilihan lain bagi seorang Yoon Jeonkook setelah kejadian mengerikan yang ia alami tadi malam. Selepas Beomgyu membantunya untuk menjelaskan pada Taehyung perihal bayangan hitam yang menyiksanya dan menghancurkan kamarnya, ia pindah ke apartemen pribadinya. Awalnya kedua saudara tirinya terkejut karena ia memiliki apartemen pribadi yang bahkan kedua orangtua mereka saja tidak tahu. Dan Beomgyu adalah yang paling bersikeras ingin ikut pindah-bukan karena takut dengan gangguan yang dialaminya, tapi karena mengkhawatirkan Jeonkook yang akan tinggal sendirian. Tentu saja Jeonkook menolak. Dia ingin sendirian. Ingin mengatasi gangguan yang tidak hanya menyerang fisiknya saja, melainkan mentalnya juga.
Sementara itu Taehyung akan memberitahu kedua orangtua mereka setelah kembali dari Amerika, sekaligus menyelidiki sumber gangguan yang meneror kedua adiknya. Professor muda itu tentu tidak bisa percaya begitu saja bahwa si pengganggu adalah makhluk tak kasat mata. Karena bisa jadi ia adalah manusia yang ingin menghancurkan keluarganya.
Jeonkook menekan password untuk membuka pintu apartemennya dengan tangan kiri, sementara tangan kanannya menenteng sebuah tas berisi pakaiannya. Nanti sore dia akan kembali ke rumah untuk mengambil semua barang-barangnya.
Namun Jeonkook mendadak kesal sekaligus terkejut setelah membuka pintu apartemennya karena mendapati Sohyun ada di sana-duduk di sofa dengan kedua tangan memegang buah apel yang sedang dimakannya.
"Apa yang kau lakukan di sini?!" Jeonkook melontarkan pertanyaan dengan nada tinggi. Dongkol karena ada orang asing yang masuk ke apartemennya tanpa ijin.
"Makan apel," jawab Sohyun kelewat polos.
"Ini apartemenku! Apa kau lupa? Dan bagaimana caranya kau bisa masuk?!" Jeonkook melempar tasnya ke sofa, tepat di samping Sohyun-hampir mengenai wanita itu.
"Kau memberitahu password-mu beberapa hari lalu. Aku kemari karena tidak menemukanmu di kampus. Jadi kupikir kau mungkin ada di sini, Koo."
"Berhenti memanggilku dengan sebutan macam itu! Aku bukan Jeon Kookie-mu!"
Jeonkook membentaknya. Rahang pria itu mengeras sempurna dengan sorot tajam mengintimidasi. Sohyun lekas meletakkan apelnya di atas meja kemudian menghampiri pria itu dengan hati yang perih seperti baru saja tergores benda tajam. Ia berdiri tepat di depan Jeonkook, menatap dalam-dalam pada kedua manik pria itu yang tidak sehangat dan selembut di kehidupan yang dulu.
"Kau tetap Jeon Kookie-ku. Selamanya akan begitu. Kau mengatakan seperti barusan karena kau belum mengingat siapa kau sebenarnya. Aku akan membantumu."
Jeonkook mendorong tubuh Sohyun kasar hingga wanita itu mundur beberapa langkah, hampir saja jatuh.
"Satu-satunya alasanku membiarkanmu berkeliaran di sisiku hanyalah karena mimpi sialan itu. Setelah mimpi buruk itu hilang, aku tidak membutuhkanmu lagi! Jadi jangan mengarang cerita tentang kehidupan masa lalu! Aku sama sekali tidak percaya dengan hal konyol semacam itu."
Jeonkook berbalik, berjalan menuju kamarnya. Mood-nya sedang sangat buruk karena teror semalam. Ditambah sekarang Choi Sohyun ada di apartemennya tanpa ijin. Rasanya ia akan meledak sebentar lagi.
"Buka bajumu!"
Jeonkook mendadak berhenti setelah mendengar satu kalimat tidak masuk akal yang Sohyun lontarkan baru saja.
"Apa kau gila?!"
"Bukankah kau memang menganggapku gila selama ini?! Buka bajumu! Aku bisa membuktikan kalau kau benar-benar Jeon Kookie-ku!"
KAMU SEDANG MEMBACA
JAMAIS VU [2] ✔
FanfictionKetika semesta membawa kembali yang telah pergi. (Update setiap hari Senin, Rabu dan Jumat). SEQUEL OF NOONA. Start: 01 Maret 2020. Finish: 21 April 2020.