13| Umbra (그림자)

1.2K 227 104
                                    

Seoul International Laboratory, 26 Februari 2510.

Lee Taehyung benar-benar menyelesaikan pekerjaannya dua jam lebih cepat dari yang seharusnya. Pria dengan rambut cokelat gelap itu segera menyambar jasnya setelah selesai mencuci tangan dan mematikan lampu ruang kerjanya. Dengan langkah tergesa, ia keluar dari ruangannya, masuk ke dalam lift menuju lantai dasar. Dia ingin segera bertemu Choi Sohyun yang ia yakini sudah menunggunya di taman dekat laboratorium.

Setelah keluar dari lift, Taehyung membalas sapaan para karyawan lain yang membungkuk hormat padanya. Jika tadi langkahnya tergesa, kini dia berlari. Debaran tidak normal pada jantungnya pun dimulai. Meski Taehyung tidak tahu apa yang nanti akan ia lakukan setelah bertemu Choi Sohyun. Yang jelas, ia ingin segera menatap wajah wanita yang selama beberapa hari ini mengisi pikirannya.

Sesampainya di taman, Taehyung berusaha menemukan keberadaan Sohyun di antara robot-robot mainan berukuran raksasa. Namun meski telah mengelilingi taman ini hampir setengah jam, Taehyung tidak berhasil menemukan keberadaan wanita itu.

"Apa dia tidak datang?"

Gurat-gurat kecewa terlihat jelas pada paras tampannya. Senyum yang sejak tadi merekah perlahan memudar.

"Apa ini terlalu malam?"

Taehyung tidak tahu mengapa ia sekecewa ini. Sejak tadi dia sengaja mempercepat pekerjaannya. Bahkan tidak mengambil istirahat makan siang dan tetap berkutat di laboratorium untuk menyelesaikan penelitiannya.

Ternyata seorang profesor hebat yang sering pulang-pergi ke Mars dan Venus, bisa sekonyol ini.

Gurat kecewa di wajah Taehyung mendadak hilang saat ia melihat Choi Sohyun muncul di depannya. Berjalan dengan langkah pelan menghampirinya. Namun yang membuatnya bingung, Sohyun menghampirinya dengan air mata bercucuran bahkan langsung memeluknya erat.

Taehyung membeku. Kakinya seperti kehilangan tempat untuk berpijak. Debaran jantungnya semakin keras hingga ia khawatir akan meledak.

"C-choi Sohyun."

"Aku merindukanmu," Sohyun mengeratkan pelukannya. Tidak peduli jika nanti jas yang Taehyung pakai akan basah karena air matanya.

"Selama tujuh tahun aku tersiksa karena kepergianmu, Oppa! Mengapa kau meninggalkanku secara tiba-tiba? Mengapa kau membiarkanku sendirian?"

Meninggalkan Choi Sohyun? Kapan ia melakukannya? Bukankah mereka berdua baru bertemu beberapa kali? Namun Lee Taehyung tidak menyuarakan rasa penasarannya. Ia membiarkan Sohyun menangis dalam pelukannya bahkan Taehyung mulai membalas pelukan wanita ini, mengusap punggungnya untuk menenangkan.

"Sejak kau pergi, aku benar-benar hancur. Aku selalu dihantui mimpi buruk dan tidak bisa tidur dengan nyaman. Mengapa kau meninggalkanku? Mengapa Kim Seok Jin?"

Mendengar Sohyun menyebut nama Kim Seok Jin, Taehyung merasa ada yang aneh. Darahnya tiba-tiba berdesir dan sekujur tubuhnya gemetar.

"Bukankah hari itu kita akan merayakan ulang tahun pernikahan kita yang pertama? Tapi mengapa kau pergi? Apa kau tidak mencintaiku lagi?"

Sohyun benar-benar tidak bisa menahan dirinya lagi. Berada dalam pelukan Lee Taehyung membuat Sohyun merasa bahwa dirinya sedang memeluk Kim Seok Jin.

Rasanya benar-benar sama.

Meski Sohyun tahu Lee Taehyung pasti sedang bingung sekarang karena sikap anehnya ini. Tapi Sohyun hanya ingin memuntahkan semua yang ia rasakan sejak Kim Seok Jin pergi.

"Maafkan aku," ujar Taehyung meski ia tidak salah dan tidak mengerti apa yang sejak tadi Choi Sohyun bicarakan. Hanya saja Lee Taehyung merasa harus meminta maaf karena ada semacam dorongan yang sangat kuat dalam dirinya. "Maaf telah meninggalkanmu hari itu."

JAMAIS VU [2] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang