22| Cena (저녁 식사).

1.1K 212 62
                                    

(Update part 22 dan 23).

Yang GOOD restaurant, 11 Seolleung-ro 158-gil, Cheongdam-dong, Gangnam-gu, 15 Maret 2510.

"Wah, bunganya cantik sekali, Gyu," puji Nyonya Lee pada Beomgyu ketika anak tirinya itu menyerahkan buket bunga anggrek dan baby's breathe yang dirangkai sangat indah.

"Eommoni suka tidak?"

"Tentu saja suka. Kau pandai sekali merangkai bunga. Kapan-kapan ajari Eomma ya?"

Beomgyu mengangguk dengan semangat. Merasa puas karena sang ibu tiri menyukai rangkaian bunga hasil kerja kerasnya. Sementara itu Jeonkook yang duduk di samping Nyonya Lee tidak tertarik sama sekali dengan percakapan yang sedang terjadi antara sang ibu dengan saudara tirinya.

Malam ini Nyonya Lee memang mengajak Jeonkook, Beomgyu dan juga Taehyung untuk makan malam bersama. Sebenarnya Tuan Lee juga ingin ikut, sayangnya ada pertemuan mendadak antara Professor ternama Korea itu dengan pimpinan WHO.

"Jeon Hyeong sebenarnya tinggal di mana sih? Sampai sekarang tidak memberitahuku alamat apartemenmu."

"Bukan urusanmu!" balas Jeonkook dengan mata yang masih fokus pada layar ponsel.

"Jeon!" tegur Nyonya Lee.

Beomgmyu menyunggingkan senyum. Sama sekali tidak sakit hati atas sikap Jeonkook barusan. Bukankah sejak dulu Jeonkook memang sedikit angkuh? Lebih tepatnya setelah mereka mengalami kecelakaan tiga tahun lalu.

Jeonkook tidak mengindahkan teguran sang ibu. Jari jemarinya terus bergerak lincah membunuh musuh-musuh di dalam game-nya.

"Taehyung masih menjemput kekasihnya ya?"

"Oh? Eomma tahu kalau Hyeong punya kekasih?"

"Tentu saja tahu, Gyu. Beberapa hari yang lalu kakakmu mengajak wanita itu menjemput Eomma dan Appa di bandara."

"Cantik tidak, Eomma?" rasa penasaran Beomgyu tidak bisa ditahan lagi. Dia ingin tahu wanita seperti apa yang membuat sang kakak jatuh cinta ketika pertama kali melihatnya. Namun dibandingkan itu semua, Beomgyu jauh lebih penasaran seperti apa wanita yang katanya adalah malaikat maut itu?

"Cantik. Senyumnya menarik. Dia juga sangat sopan persis seperti Irene."

Beomgyu mengangguk paham. Jika sang ibu sudah membandingkan wanita itu dengan Irene, itu artinya kekasih dari sang kakak memang cantik.

"Ah, itu Taehyung!" Nyonya Lee menunjuk ke arah belakang Beomgyu, lebih tepatnya ke arah pintu restoran.

Refleks, Beomgyu menoleh dan melihat sang kakak dengan kemeja putih dan celana hitamnya sedang menggandeng seorang wanita bergaun selutut warna peach dan rambut yang dibiarkan terurai.

Tunggu!

Wanita itu ...

Beomgyu melotot. Bukankah wanita itu adalah wanita yang dipeluk Jeonkook di Danau Seokcheon beberapa waktu lalu?

Beomgyu segera mengalihkan tatapannya ke arah Jeonkook yang masih bermain game. Sang kakak tiri rupanya belum menyadari kemunculan wanita itu yang entah memiliki hubungan apa.

"Choi Sohyun, apa kabar?"

Pertanyaan Nyonya Lee barusan berhasil membuat seluruh fokus Jeonkook teralih. Ia mendongak, menatap wanita yang berdiri di samping Taehyung yang juga terlihat sama terkejutnya seperti dirinya.

"B-baik, Ahjumma."

"Mereka adikku," ujar Taehyung sambil menunjuk Jeonkook dan Beomgyu bergantian. "Ini Lee Beomgyu, adik bungsuku dan dia Yoon Jeonkook, adik pertamaku."

JAMAIS VU [2] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang