16 Wangsimni-ro, Seongsu-dong 1(il)-ga, Seongdong-gu, 14 Maret 2510.
Sohyun mengusap peluh yang membasahi kening Jeonkook. Pria yang sedang berbaring di sebelahnya ini baru saja mengalami mimpi buruk. Setelah mengobati pundak kanan Jeonkook yang lagi-lagi mengeluarkan darah, Sohyun membiarkan Jeonkook mendekapnya erat di bawah selimut yang sama. Pria yang selalu bertelanjang dada ketika tidur ini masih belum bernapas normal.
"Koo," panggil Sohyun. Tangan kanannya yang sejak tadi memeluk perut Jeonkook tidak bergerak sama sekali. "Masih takut ya?"
Jeonkook membuka matanya, menatap Sohyun dengan iris gelapnya.
"Kau milikku kan?"
Sohyun mengangguk. Mencoba memberi ketenangan pada Jeonkook meski dalam dirinya sendiri terdapat banyak sekali keraguan. Tidak bisa ia pungkiri, kali ini dirinya telah terjebak di antara dua pilihan.
Dia mencintai Lee Taehyung, namun Yoon Jeonkook juga ada di dalam hatinya.
"Noona."
"Hm?"
Jeonkook tiba-tiba saja mencium bibir Sohyun dan melumatnya. Bahkan sang pemilik melotot karena terkejut. Lidah Jeonkook memaksa masuk, sayangnya Sohyun langsung mengatupkan bibirnya.
"Buka mulutmu, Noona," bisik Sohyun. "Aku ingin masuk."
Sohyun menahan dada Jeonkook dan memalingkan wajahnya.
"Koo, jangan seperti ini."
"Kenapa? Kau milikku kan? Aku bebas melakukan apa saja pada milikku."
Sohyun pening. Ingin menghilang saja rasanya. Entah mengapa ia merasa menjadi seorang wanita yang sedang mengkhianati sang suami dan berselingkuh dengan pria lain. Padahal di kehidupan yang sekarang, dirinya dan Lee Taehyung tidak memiliki hubungan apa-apa kan?
"Jangan ya," Sohyun mengusap pipi Jeonkook. Pria ini bahkan sudah berada di atasnya dan menumpu tubuhnya dengan kedua tangan.
"Aku tidak bisa menahannya lagi. Kumohon, Noona. Biarkan aku melakukannya. Aku janji akan melakukannya dengan pelan."
Sohyun menelan saliva-nya susah payah. Ke mana Jeon Kookie-nya yang dulu? Kookie yang begitu manis dan lugu, Kookie yang tidak ingin terlihat tampan di mata gadis lain, Kookie yang selalu berdebar ketika dipeluk. Mengapa sekarang ... sangat jauh berbeda?
"Ingat, Koo. Kau memiliki Irene dan juga bayi dalam kandungannya."
"Persetan dengan wanita itu!" suara Jeonkook bahkan meninggi. "Aku mencintaimu, Choi Sohyun!"
"Bukankah kau sudah mengingat semuanya? Kembalilah menjadi Jeon Kookie yang dulu. Kookie yang begitu manis. Jangan seperti ini lagi, Koo."
"Jeon Kookie sudah mati! Dan aku bukan Jeon Kookie-mu!"
Selepas itu Jeonkook segera menyingkir dari atas tubuh Sohyun, bergegas masuk ke kamar mandi dan menutup pintunya dengan sangat keras. Tidak berapa lama Sohyun mendengar suara desahan Jeonkook yang menyebut namanya berulang kali. Erangan pria itu membuat Sohyun merinding.
Seberbahaya inikah Jeonkook sekarang? Pria itu bahkan menjadikan dirinya sebagai objek fantasi untuk menuntaskan hasratnya.
Apa salah jika Sohyun merindukan Kookie yang dulu?
Setengah jam kemudian Jeonkook keluar dari kamar mandi dan langsung naik ke atas tempat tidur. Menyelimuti tubuhnya sendiri dan memunggungi Sohyun-kentara jika sedang marah.
"Koo."
"Aku sedang marah! Jangan bicara denganku sampai kau mengijinkanku melakukannya!"
Sebenarnya, mimpi buruk apa yang Jeonkook alami tadi? Mengapa setelah bangun dari mimpi buruk itu, Jeonkook seperti orang asing? Bukankah tadi sebelum tidur mereka masih membahas hal-hal yang menyenangkan seperti rencana merangkai bunga bersama dan membeli sepatu yang sama?
KAMU SEDANG MEMBACA
JAMAIS VU [2] ✔
Fiksi PenggemarKetika semesta membawa kembali yang telah pergi. (Update setiap hari Senin, Rabu dan Jumat). SEQUEL OF NOONA. Start: 01 Maret 2020. Finish: 21 April 2020.