Luxury Apartement 101 Daechi-dong, Gangnam-gu, Seoul, 27 Februari 2510.
Tangan kiri Beomgyu meremas ujung kaosnya berulang kali. Ia sedang berdiri di depan pintu apartemen Irene dan sudah memencet bel sesuai dengan perintah Taehyung. Tangan kanannya memegang buket bunga tulip yang ia rangkai semalam, berharap Irene akan menyukai hadiah sederhananya ini.
Apa mungkin Irene sedang tidak ada di rumah? Atau wanita yang seumuran dengannya itu sedang merayakan ulang tahun bersama Jeonkook? Ah, harusnya tadi Beomgyu bertanya lebih dulu pada Jeonkook.
Namun dugaan Beomgyu sama sekali tidak terbukti saat pintu yang ada di depannya dibuka oleh sang pemilik apartemen. Irene dengan celana sebatas paha dan kaos yang memperlihatkan bagian perutnya tersenyum dan tampak sedikit bingung karena kemunculannya.
"Irene-ah," Beomgyu semakin kuat meremas ujung kaosnya. "Anyeong."
"Anyeong. Apa yang kau lakukan di sini?"
"Anu ... itu ... aduh bagaimana ya," Beomgyu menggaruk kepala belakangnya yang tidak gatal kemudian menyerahkan buket bunga tulip pada wanita yang berdiri di depannya. "Selamat ulang tahun."
Irene membuka mulutnya hendak berujar, namun kembali mengatupkannya saat ia tidak menemukan kalimat yang tepat. Ada rasa haru yang menghampiri hatinya saat Beomgyu memberinya hadiah ulang tahun, sementara Jeonkook yang berstatus sebagai kekasihnya justru tidak mengingat hari pentingnya ini. Kedua tangannya gemetar menerima buket pemberian Beomgyu.
"Maaf ya. Rangkaiannya mungkin tidak sebagus di toko bunga. Tapi aku harap kau menyukainya. Karena bunga tulipnya sangat cantik seperti dirimu," Beomgyu tersenyum tulus.
Irene menyeka air matanya yang menetes kemudian membuka pintu lebih lebar. "Ayo masuk. Kubuatkan minum."
"Ada Jeon Hyeong tidak?"
Irene menggeleng. "Aku sendirian di rumah."
Beomgyu akhirnya melangkah masuk, mengekor di belakang Irene dan duduk di sofa ruang tamu.
"Jeon Hyeong kok tidak kemari? Kalian tidak merayakan ulang tahunmu?"
"Dia lupa," Irene berjalan menuju dapur, mengambil segelas jus jeruk untuk Beomgyu kemudian kembali lagi ke ruang tamu untuk memberikan minuman itu pada adik dari kekasihnya.
"Lupa?" Beomgyu bertanya dengan sangat hati-hati, takut menyinggung Irene.
"Aku menghubunginya tadi pagi. Dan dia tidak mengatakan apa-apa."
Apa mungkin karena teror hantu semalam? Jadi sang kakak tiri sampai lupa dengan ulang tahun kekasihnya sendiri?
"Jadi itu sebabnya kau menon-aktifkan ponselmu?"
Irene mengangguk, memandangi buket bunga tulip yang ada di pangkuannya. "Kau mengingatkanku pada seseorang, Gyu."
"Siapa?" Beomgyu mengambil gelas berisi jus jeruk yang ada di depannya, meminumnya hingga isinya tinggal setengah.
"Seseorang di masa lalu. Dia sangat mahir merangkai bunga. Dia juga memiliki senyum hangat sepertimu."
Ada nada kesedihan yang Beomgyu dengar dari setiap kalimat yang Irene lontarkan. Pemuda berambut blonde itu melirik jam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya.
Pukul sebelas siang.
Masih ada banyak waktu sebelum ia harus mengikuti kelas malam di kampus.
"Irene-ah, ayo jalan-jalan."
"Ke mana?"
"Ke mana saja. Untuk merayakan hari ulang tahunmu. Anggap saja aku sedang mewakili Jeon Hyeong."
KAMU SEDANG MEMBACA
JAMAIS VU [2] ✔
FanfictionKetika semesta membawa kembali yang telah pergi. (Update setiap hari Senin, Rabu dan Jumat). SEQUEL OF NOONA. Start: 01 Maret 2020. Finish: 21 April 2020.