23| Pugna (싸움).

1.2K 224 157
                                    

(Update part 22 dan 23).

UN Village, Hannam-dong, Yongsan-Gu, 16 Maret 2510.

Beomgyu tersenyum cerah saat ia baru saja selesai membuat pie susu kesukaan Taehyung dan juga puding mangga kesukaannya.

Sejak pukul delapan pagi, pemuda berambut blonde itu sudah berkutat di dapur. Bertempur dengan alat-alat masak yang menjadi kebiasaannya setiap hari minggu tiba.

"Rajin sekali."

Beomgyu yang sedang mencuci sendok segera menoleh ke arah pintu dapur ketiga mendengar suara baritone sang kakak.

"Hyeong sudah bangun? Mau sarapan apa? Akan kubuatkan."

"Sudah pukul sebelas. Nanti saja sekalian makan siang," Taehyung menarik kursi yang ada di depan bar dan duduk di sana. Ia sudah mencuci muka dan menggosok gigi tadi, namun rasa kantuknya belum benar-benar pergi.

"Mau minum teh, Hyeong?"

"Boleh."

Dengan cekatan, Beomgyu segera membuatkan teh panas tanpa gula untuk sang kakak. Tidak lupa ia memotong pie susu buatannya dan meletakkannya di piring kecil, menyajikannya untuk sang kakak yang pagi ini terlihat sangat lelah.

Setelah meletakkan teh dan pie susu di bar, Beomgyu segera duduk di kursi yang ada di sebelah Taehyung. Ia ingin menanyakan banyak hal.

"Hyeong, boleh tidak aku bertanya?"

Taehyung mengangguk dengan bibir yang masih menyesap teh buatan Beomgyu.

"Sebenarnya hubungan macam apa yang sedang kau jalani dengan Sohyunie-Noona?"

Taehyung meletakkan cangkir tehnya kemudian menatap Beomgyu lekat.

"Anu ..." Beomgyu menggaruk pipinya, takut salah bicara dan khawatir sang kakak akan marah. "Maksudku begini. Kalian benar-benar pasangan kekasih? Lalu Jeon Hyeong bagaimana?"

"Kau tahu sesuatu tentang Jeonkook dan Sohyun?"

Beomgyu mengembungkan pipinya, berpikir apakah ia harus menceritakan masalah ini pada Taehyung?

Tapi sebaiknya iya.

"Aku pernah melihat mereka berpelukan di Danau Seokcheon," ujar Beomgyu, polos. Kelewat polos hingga tidak menyadari perubahan pada raut wajah Taehyung.

"Kapan?"

"Eengggg .... kapan ya? Ah, di hari ulang tahunnya Irene. Yang waktu itu Hyeong menyuruhku memencet bel dan tidak boleh masuk sembarangan ke apartemen Irene. Jadi, saat itu Irene sedih karena Jeon Hyeong melupakan hari ulang tahunnya. Jadi aku mengajaknya jalan-jalan dan kami ke Danau Seokcheon. Tapi di sana kami justru melihat Jeon Hyeong berpelukan dengan Sohyunie Noona. Begitu ceritanya."

Taehyung tidak memberi tanggapan. Namun informasi yang didapatkannya dari Beomgyu, ia serap dengan baik.

"Jadi hubungan kalian bertiga bagaimana sih?" Beomgyu merapikan poninya yang sedikit berantakan. "Sohyunie Noona kekasih siapa sebenarnya?"

"Kekasihku," jawab Taehyung tanpa keraguan.

"Tapi kok berpelukan dengan Jeon Hyeong?"

"Ceritanya panjang."

Beomgyu tidak bertanya lagi. Meski sebenarnya masih sangat penasaran, tapi dia tidak ingin sang kakak kesal karena dirinya terlalu banyak bertanya.

"Uang saku yang Appa berikan untukmu, masih ada tidak?" Taehyung mengalihkan pembicaraan. Tidak ingin sang adik bertanya lebih jauh lagi. Bagi Taehyung, Beomgyu masih terlalu kecil untuk memahami perihal reinkarnasi. "Kalau kurang, bilang. Aku akan memberimu. Jadi tidak perlu minta ke Appa."

JAMAIS VU [2] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang