Tidak disarankan untuk anak yang masih dibawah umur.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nila menatap pintu di depannya dengan tersenyum. Biru yang ada disebelahnya langsung mendengus geli. "Kamu senang?"
Nila mengangguk, "Mama kamu baik, aku suka."
"Dia sekarang Mamamu juga sayang, lagipula -" Nila menunggu Biru meneruskan ucapannya namun ketika mendengar lanjutannya dia justru merasa malu. Biru sekarang sedikit berbeda. Jauh lebih menggoda. "-saya kira kamu jauh lebih menyukai anaknya."
Biru mengedipkan matanya bersamaan pintu didepan mereka yang terbuka. Mama Biru terlihat sangat bahagia. "Silahkan masuk sayang. Mama senang kalian datang kemari." Nila masih bersemu ketika Biru tersenyum geli ke arahnya.
"Tolong, jangan saling menggoda didepan Mama. Kalian bisa meneruskannya nanti di Kamar."
Dan wajah Nila kembali merona. Sepertinya dia akan cocok dengan mertuanya ini.
ו°•×
Nila sudah berada di Kamar Biru. Rapi dan terlihat nyaman. Berbading terbalik dengan kamarnya sendiri. Tadi dia sudah berbincang dengan Mama Biru dan langsung merasa bersyukur karna mendapatkan mertua sebaik Mama Biru. Wanita itu bahkan memberikan banyak petuah supaya bisa membuat Biru bertekuk lutut padanya.
"Daritadi kamu melamun." Biru yang sebelumnya sibuk dengan pekerjaannya mendekat dan membenarkan letak rambut yang menutupi wajah Nila. "Apa yang sedang kamu pikirkan?"
Nila menegakkan tubuhnya menatap Biru sekali lagi sebelum mendengus. "Kamu."
Biru memasang wajah bingung, "Saya?"
Nila mengangguk, persetan dengan harga diri. Dulu, Cakra selalu bilang kalau Nila memang tak pernah punya harga diri kok.
Nila berdiri dari posisinya berjalan menuju pintu untuk menguncinya dari dalam. Biru yang mengikuti gerakannya makin melongo. "Kenapa?" Tanyanya kebingungan.
"Mama tadi nanya sesuatu."
Nila memang menjawab pertanyaan Biru dengan santai tapi berbanding terbalik dengan reaksi Biru yang kini tampak tak tenang. Bagaimana dia bisa tenang ketika Nila mulai menanggalkan pakaian yang dia kenakan satu per satu?
Biru tak bisa mengatakan apapun. Rahangnya mengeras dan jakunnya terlihat naik turun. Mungkin masih bingung dengan pemandangan didepannya. Nila terlihat menganggumkan dengan tubuhnya yang kini hanya terbalut bra dan celana dalam.