013

1.9K 290 50
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



“Nila, bangun.” Nila tahu itu suara Biru, laki-laki itu sepertinya sudah pulang dari lari paginya bersama Cakra. Tadi sehabis sholat subuh, Biru langsung diajak pergi Cakra membuat Nila cukup kesal. Dia kan belum puas ‘sayang-sayangan’ sama suaminya.

“Gak mau.” Sahutnya dengan mata terpejam. Serius, dia masih ngantuk, lagipula Nila yakin ini masih jam 7 pagi. Siapa juga yang mau bangun sepagi ini di hari libur? Bukan Nila pastinya!

“Saya mau mandi.” Nila masih memejamkan matanya, kalau mau mandi ya mandi aja sendiri. Kenapa pula mesti bil – eh, tadi Biru bilang apa? Nila langsung membuka matanya dan duduk. Biru jadi kaget. “Kamu kok bangun?”

“Mau mandi.”

H-hah?”

Nila mengulurkan tangannya ke atas seakan tengah menunggu Biru untuk menggendongnya. “Mandi bareng kamu.”

A-apa?” Biru tampak gugup dan bingung membuat Nila jadi semakin senang. Gadis itu mengangguk dengan wajah polos, “Iya, ayuk mandi.”

“Sama saya?” Biru terdengar begitu tertekan ketika menanyakan ini. Nila akhirnya tertawa terbahak-bahak, wajah Biru yang sedang panik memang sangat lucu. “Santai suami, istri gak mungkin nyerang duluan.”

Biru menghela nafasnya dan mengacak rambut Nila, “Jahilin suami itu dosa lho.”

Ih, kan mau aku bikin seneng tapi kamu yang gak mau.”

“Bikin seneng?”

Nila mengangguk, “Mandi bareng kan bikin senang.”

Biru menatap Nila dengan aneh kemudian berjalan menuju kamar mandi. “Saya mandi dulu.” Nila mengangguk sambil tersenyum ketika melihat. Biru yang sudah masuk ke kamar mandi. Rutinitas terbarunya mulai sekarang adalah mengangumi ketampanan suaminya.

“Biru ganteng banget,” Nila terkekeh geli, “Jadi gemas.” Ucapnya kemudian terkikik sendiri.


ו°•×


Menurut kamu, aku mending pakai yang warna merah atau kuning?” Nila sudah berdiri didepan Biru sambil menenteng dua gaun yang akan dikenakannya. “Saya gak tau.”

Ih, serius. Kamu mesti bantuin aku, ini tugas pertama kamu sebagai suami. Soalnya aku selalu susah untuk nentuin pakaian apa yang mau ku pakai.” Biru menatap ke arah dua gaun yang dipegang Nila, warna Merah akan membuat gadis itu terlihat memukau. Tapi, warna kuning juga membuat gadis itu cantik. Istrinya memang cantik sekali.

Bi-La (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang