Sun & Moon 💕

3.2K 293 127
                                    

Nila mondar-mandir didepan ruangan Kepala Sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Nila mondar-mandir didepan ruangan Kepala Sekolah. Dia masih menunggu kedatangan suaminya. Sejujurnya kepala Nila udah pusing mikirin alasan kenapa dia mesti datang kesini.

"Sayang." Nila langsung berbalik ketika mendengar suara yang begitu dihapalnya, pria yang berjanji akan menghabiskan sisa hidupnya bersama dirinya tersenyum. "Jangan gugup."

Nila mendengus mendengar nada tenang milik Biru. Setelah hampir menghabiskan waktu 10 tahun bersama pria itu, ia tetap tak tahu darimana asal ketenangan yang selalu muncul bersama Biru.

"Aku gak gugup." Nila mengerucutkan bibirnya kesal membuat Biru tersenyum. Pria itu menggenggam tangannya, sama seperti dulu. Biru antara sadar atau tidak, tapi dia selalu melakukan hal itu. Sederhana, tapi membuat Nila merasakan dukungan dalam tiap tindakannya.

"Kita hadapi sama-sama ya." Senyum Biru kembali terbit membuat Nila lumayan tenang. Selalu seperti ini, tiap hal akan mereka hadapi bersama. Biru tak pernah membiarkan Nila sendirian, pria itu menepati janjinya. Mereka belajar dan saling mengisi peran bersama.

Biru menatap Nila sekali lagi sebelum membuka pintu yang bertuliskan ruangan Kepala Sekolah. Sontak seisi ruangan memandang ke arah mereka membuat Nila gugup. Dulu dia memang selalu mendapatkan perhatian karna pekerjaannya. Tapi, kali ini berbeda. Tatapan itu menghakimi dan Nila benci fakta ini.

Genggaman Biru semakin menguat membuat Nila sadar kalau kali ini pun akan mereka hadapi bersama. Sama seperti saat-saat dulu, kilasan mengenai pernikahan yang dimulai dari hal tak serius yang berubah menjadi paling vital. Mereka selalu hadapi bersama.

"Nah, Arusha, Shashi itu orang tua kalian." Suara milik Kepala Sekolah terdengar membuat dua orang anak kecil berlawanan jenis mengangkat wajahnya.

Nila bisa melihat ekspresi berbeda dari kedua anaknya yang berwajah mirip. Shashi persis Biru yang tenang sementara Arusha? Astaga, biang onar itu justru nyengir tak bersalah.

"Pak Biru dan Ibu Nila, bisa kita berbicara lebih pribadi." Nila meneguk ludahnya kasar dan menatap Biru yang masih tersenyum. "Baik Pak."

ו°•×

"Tenaga Mama hilang." Nila menyadarkan tubuhnya di kursi sementara Biru cuma tersenyum melihat kelakuan istrinya yang jauh dari kata anggun. Arusha dan Shashi malah sibuk menghabiskan makanan yang sengaja di pesan Biru untuk mereka.

Soal makanan, mereka berdua persis Nila. Tidak menolak selama itu mengenyangkan.

"Mama mau marah sama kalian, tapi Mama lelah." Nila terdengar begitu kehilangan tenaga membuat Biru menyodorkan secangkir teh yang langsung diterima Nila. "Makasih, kamu tahu banget aku haus."

"Makan, Ma." Suara Arusha membuat senyuman Nila menghilang, "Arusha jangan kira Mama gak bakalan marah sama kamu ya."

"Iya Ma, ini ada cake kesukaan Mama." Nila menegakkan tubuhnya menatap ke arah cake didepannya sebelum beralih ke wajah polos Arusha. "Oke, Mama makan dulu. Marahnya di pending."

Bi-La (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang