Keesokan harinya Hinata beranjak untuk pergi ke sekolah, walaupun dia masih merasakan sedih akibat musibah yang menimpanya tapi itu tidak membuat Hinata menjadi malas ataupun harus menangis sampai ber hari- hari. Karena pada dasarnya Hinata adalah anak yang rajin dan periang walaupun dia harus masuk kelas f. Apalagi melihat wajah ayah nya yang semakin tua tapi tetap bekerja mencari uang untuk Hinata, dia pun berjanji tidak akan mengecewakan ayahnya tersayang, ya.., hanya hiasi lah yang dia miliki sekarang tidak ada yang lain.
Setiba di sekolah Hinata terkejut melihat pemandangan yang aneh, mungkin tidak pernah dia liat pemandangan seperti ini, semua siswa-siswi berkumpul di halaman sekolahnya.
"Apa yang terjadi...???? Apa ada yang aku lewatkan...., Sambil memikir apa ada acara di sekolahnya,. Tapi kenapa dia tidak tau tentang itu biasanya ini selalu memberi tahukan nya apapun itu mengingat Ino adalah ratu gosip di kelas f sekaligus di KHS. Sangkin penasarannya Hinata mendekat untuk mengetahui apa yang terjadi. Sedetik kemudian Hinata membatu, dan sulit untuk menelan ludahnya sendiri, bahkan Hinata sudah seperti patung mengingat apa yang terjadi kemarin lalu hari ini mungkin yang sangat buruk dari kemarin pun akan terjadi menimpanya, kami sama tolong kuatkan aku.
"Mohon bantuannya....., Sumbangkan uang kalian 50.000 Yen untuk teman kami Hinata yang sedang tertimpa musibah rumahnya terbakar, kami kelas f senior"
Mereka pun berteriak sangat keras di halaman sekolah KHS sambil menggunakan toak suara yang menyakitkan gendang teling. Sambil mengalungkan kertas dengan tulisan sumbangan untuk Hinata kelas f senior.
"Hai Hinata-chan, bagaimana kabar mu tabayo...., Ayo kemari bergabung dengan kami disini, lihatlah kami melakukan ini buat kamu Hinata-chan ujar naruto. Sambil mengalungkan kertas bertulisan sumbangan untuk Hinata.
"Ehh...., Naruto-kun, apa yang kau lakukan", sambil menarik lengan Naruto.
"Hentikan segera aku malu, Hinata sambil melirik semua siswa yang sedang berkumpul menatap dirinya, bahkan ada seorang murid yang memberikan uang sumbangan kepadanya dengan memasukan uang tersebut kedalam kotak yang sudah di sediakan.
"Arigato...., Kiba, Shino,dan Naruto sambil membungkukkan badannya kepada yang memberi sumbangan kepada Hinata.
"Sudahlah tolong berhenti semuanya" ujar Hinata sambil menarik tangan Naruto seperti seorang anak kecil yang merengek kepada ibunya.
"Apa yang kau katakan hinata-chan, kenapa harus malu. Tenanglah kami semua ada bersamamu, kami akan selalu mendukungmu tabayo..., Koar Naruto.
"Hinata - chan..., Hinata-chan maaf aku terlambat, aku sudah mendengar kabar tentangmu Hinata, aku turut bersedih maaf aku baru bisa menemui dirimu Hinata, ujar Ino.
"Terima kasih Ino..." Ujar Hinata.
"Hei Kalian..., Apa yang kalian lakukan, cepat kemari bergabung dengan kami, kita harus mencari sumbangan untuk hinata - chan tabayo. Ujar Naruto
"Hai hai...'' ujar Ino. Sedangkan Hinata hanya menundukkan kepalanya karena malu.
"Hei Sasuke selamat pagi" ujar sai yang merupakan murid no 2 di KHS setelah Sasuke. Sai yang sudah datang dari tadi bersama sion dan Karin. Kedua wanita ini selalu mengikuti sai kemana pun sai pergi. Mereka bertiga enggan pergi dari sana dengan alasan untuk melihat drama picissan di sekolahnya, apalagi diperankan oleh murid kelas f, sayang sekali kalau di lewatkan, sekaligus menunggu orang jenius IQ 100 di Jepang, siapa lagi kalau bukan uchiha itu.
"Hmmm...." Ujar Sasuke. Seperti biasa dia datang bersama gadis berambut musim semi sakura tentunya, murid wanita terpandai di KHS. Yang selalu merayap dan bergantungan di lengan Sasuke.
Sasuke melihat tulisan di papan pengumuman yang bertulisan sumbangan 50.000 Yen. Ia mendekat kearah Hinata untuk memberikan uang sumbangan kedalam kotak yang sudah disediakan, kebetulan kotak itu berada di depan Hinata. Sedangkan Hinata terkejut Karena Sasuke mendekatinya sekilas iris mata anesthy bertemu dengan onix sambil memberikan senyum mengejek Sasuke memasukan uang kedalam kotak sumbangan yang sudah disiapkan. Sedangkan Hinata hanya bisa menunduk dengan wajah merah karena malu tanpa menatap pria pujaannya itu,. Dengan wajah merah Hinata memegang dadanya yang sedikit sakit dan sesak.
Hinata terus menunduk sambil memegang dadanya yang terasa sakit dan sesak akibat tatapan intimidasi dari Sasuke seolah menelanjangi dirinya. Sebelum sempat Sasuke memasuki uangnya kedalam kotak Naruto segera menutup kotak itu dengan tangan kanannya.
"Apa yang kau lakukan baka". Ujar Naruto
"Apa matamu tidak berfungsi hemm...., Aku akan menyumbangkan uang ini untuk tunawiswa itu", sambil melirik kearah Hinata yang masih setia dengan posisi menunduk nya. Hinata hanya bisa diam tanpa berani mengangkat wajahnya untuk melihat pujaan hatinya, dan tak pula Hinata masih memegang dadanya yang terasa tertusuk sejuta jarum. Hinata tau kata-Kata pedas Sasuke itu di alamatkan untuk dirinya.
"Apa kau bilang brengsek..., Siapa yang kau bilang tunawisma hhhaaaa" bentak Naruto.
"Brengsek kau uchiha..., Kami tidak butuh uang dari mu tabayo..." Naruto menahan amarahnya yang hampir meledak.
"Jika tidak mau tidak masalah...", Sasuke menyeringai dengan senyum devilnya sambil pergi meninggal kan mereka.
Naruto semakin kesal dan tidak terima akan sikap Sasuke yang sombong itu membuat Naruto semakin marah dan ingin mengejar uchiha itu untuk menghajar nya. Namun ditahan oleh Kiba dan Chino. Yang merupakan sahabat dari Naruto yang berasal dari kelas f.
Tanpa di sangka sakura datang untuk memberikan sejumlah uang yang banyak untuk di masukan kedalam kotak, namun menyadari akan hal itu Hinata langsung menutup kotak tersebut dengan tangan kanannya, seperti yang dilakukan Naruto tadi.
"Tidak perlu..." Ujar Hinata.
"Oh... Benarkah???. Aku fikir uang ini berguna bagi perempuan seperti kamu, apalagi dalam kondisimu seperti ini, dan kau tidak boleh menolak karena aku yakin kau tidak akan pernah mendapatkan sejumlah uang seperti yang aku berikan ini".
Sambil menggeser tangan hinata, sakura memasukan uangnya kedalam kotak sumbangan untuk dirinya. Lalu pergi meninggal Hinata dan murid kelas f lainnya, tidak lupa sakura memberikan senyuman mengejeknya. Hinata hanya diam dan menundukkan kepalanya, dia sedih akan nasip nya bahkan mengiyakan perkataan sakura walaupun didalam hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lelah ( Lengkap )
RomanceAku menyukainya, mengaguminya, bahkan merinduinya. Aku selalu memimpikannya agar selalu dekat dengannya. Semua yang ada dirinya aku menyukainya. Tapi itu dulu. "Hei... hati berhentilah untuk memikirkannya aku lelah aku menyerah.