"Hinata..., Maaf.. maafkan ayahmu ini yang sudah gagal melindungimu dan membuatmu bahagia, maafkan ayahmu ini yang sudah gagal menjadi seorang ayah yang baik". Sambil menundukkan wajahnya hiasi tidak mampu melihat wajah putrinya yang sedih.
"Eh..., Ano... Ayah sudahlah jangan bersikap seperti ini,. Semuanya bukan salah ayah, tapi ini sudah kehendak kami sama, jadi aku mohon jangan menyalahkan diri ayah sendiri, lebih baik kita segera makan".
" Hinata... Ayah sangat menyayangimu" ujar hiashi.
"Aku juga ayah, aku juga menyayangimu" ujar Hinata. Merekapun berpelukan erat didalam ruangan yang tidak terlalu besar.
"Itadakimasu....." Ujar keduanya untuk memulai sarapan paginya.
"Hiashi... Hiashi..." terdengar seseorang datang kedalam kedainya.
"Ano... Maaf... Kami tidak membuka kedai hari ini, karena masih berduka". Ujar hiashi.
"Hiasi..." Mendengar suara yang tidak asing baginya, hiashi pun melihat pemilik suara itu.
"Mikoto-can" ujar hiashi.
"Hiashi" ujar mikoto.
Mereka saling memeluk seolah sudah lama tidak berjumpa. Sedangkan Hinata tersedak melihat adegan mereka sambil melebarkan matanya seolah-olah biji matanya ingin keluar dari tempatnya sambil melirik kedua orang di depannya seolah-olah ingin meminta penjelasan. Merekapun akhirnya duduk bertiga dengan ditemani teh hangat.
"Aku sudah melihat beritanya di koran, aku juga tidak menyangka bahwa itu kau hiashi, maaf... Baru bisa menemuimu sekarang" ujar mikoto.
"Tidak apa-apa mikoto-can, aku senang kau datang" ujar hiashi.
" Ini putrimu hiashi...????" Mikoto melihat Hinata yang duduk disamping hiashi dengan wajah polosnya.
"Iy, ini putriku Hinata, dia putriku satu-satunya" ujar hiashi.
" Sangat mirip dengan Hikari dan cantik seperti ibunya" ujar mikoto sambil melihat Hinata yang sedang merona.
"Hinata ini bibi mikoto teman ayah dan ibumu saat di senior dulu" sedangkan Hinata hanya mengangguk mengerti sambil tersenyum serta terdapat rona merah di kedua pipinya membayangkan pemikiran nistanya terhadap wanita didepannya ini.
Melihat semburan merah di wajah Hinata bahkan senyumnya yang sangat manis seperti Hikari sahabatnya dulu membuat mikoto jatuh hati kepada hinata, bahkan dia berniat untuk menjodohkan Hinata dengan salah satu anaknya. Membayangkan saja membuat mikoto sangat bahagia.
"Hinata-chan apakah kau masih sekolah.....????" Tanya mikoto
"Ehh....., Iya bibi aku masih sekolah, aku kelas 3 senior" ujar Hinata.
"Dimana kau bersekolah hinata-chan...???" Tanya mikoto lagi
"Aku bersekolah di KHS" ujar Hinata.
Mendengar khs mikoto langsung sumbringah, bukankah itu tempatnya Sasuke bersekolah, kalau begitu mereka bersekolah ditempat yang sama. Mikoto merasakan jalannya untuk menjadikan Hinata menantunya sedikit mudah.
"Bagaimana kalau kalian tinggal bersama kami saja di mention, kebetulan rumahku terasa sepi semenjak anak-anakku dewasa, apalagi kepergian putra sulungku keluar negeri untuk sekolah aku merasa kesepian. Kalau anak bungsuku dia seperti es, sangat dingin ditambah lagi fugaku yang selalu berjibaku dengan dokumennya, dia bukan seperti suamiku saja selalu mendahului dokumennya dari pada aku" ujar mikoto.
"Terima kasih mikoto, tapi maaf kami tidak bisa menerimanya, kami tidak ingin merepotkan dirimu dan fugaku" ujar hiashi.
"Tidak... Tidak... Tidak...., Kalian tidak merepotkan sama sekali, lagian aku menginginkan Hinata-chan tinggal dan menemaniku di mention, bagaimana Hinata-chan kau mau kan ikut denganku dan tinggal bersamaku di mention...???" Ujar mikoto sambil memasang wajah memelas nya.
"Ehh..., Ano..., Bibi aku..." Sebelum menyelesaikan kalimatnya mikoto sedah memotongnya.
"Tidak ada penolakan" kalau begitu aku akan menyiapkan kamar untuk kalian berdua." Membayangkan hina-chan tinggal di mention nya membuat wajah mikoto sangat senang.
Hinata hanya bisa memandang wajah ayahnya seolah meminta pertolongan, sambil melirik kearah mikoto yang senyum sumringah.
"Mikoto-chan baiklah kami akan datang ke rumahmu, tap hanya Hinata saja yang akan tinggal bersamamu" ujar hiashi
"Hinata terkejut mendengar perkataan ayahnya, air matanya tidak bisa di bendung, seolah meminta penjelasan kepada ayahnya.
"Hinata ayah akan tinggal dikedai ini sambil mengumpulkan uang untuk membangun rumah kita, ayah bukannya meninggalkanmu tapi ayah sangat ingin kau bahagia, bagaimana pendapat teman-temanmu jika kau tinggal disini, bersabarlah Hinata ayah akan selalu menjengukmu jika ada waktu luang. Ayah melakukan ini untuk kebaikanmu..."
"Hiks...,hiks..hiks... Ayah..., Maafkan aku...",Hinata memeluk ayah nya erat. Sedangkan mikoto melihat ayah dan anak ini merasa sedih.
"Baiklah besok kalian harus datang ke mention ku, dan kau Hinata-chan cepat berkemas-kemaslah. Aku pamit pulang dulu".
Di mention uchiha ber kumpulah keluarga uchiha setelah selesai makan malam mereka duduk di ruang keluarga
"Sasuke... Besok akan ada tamu istimewa di rumah ini,. Dia teman ayah dan ibu sewaktu di senior, dia akan membawa putrinya dan putrinya akan tinggal bersama kita". Ujar mikoto.
"Hemmm .....," Hanya itu yang keluar dari mulut Sasuke.
Paginya sebuah taksi berhenti di depan mention uchiha, setelah turun dari taksi mereka takjup dengan mention yang besar dan mewah, serta mobil mewah dan mahal berjejer di garasi dengan elite nya.
"Hiashi..., Kau sudah datang...." Ujar mikoto didepan pintu mention nya.
"Ayo..., Masuk ayo Hinata-chan silahkan duduk, sebentar aku akan mengambil air minum dulu". Ujar mikito.
Sedangkan Hinata masih melihat-lihat mewahnya mention ini, tanpa sadar hiashi menarik wajahnya agar mendengar apa yang dia ingin katakan.
"Dengar Hinata-chan, kau harus bersikap baik dan jangan sampai memalukan ayahmu yang tua ini, apa yang dikatakan mikoto kau harus menurut dan mendengarkannya, kau mengerti...????"
"Haiii..., Aku mengerti ayah", ucap Hinata.
"Maaf hanya ini yang dapat aku sajikan" ujar mikoto.
"Tidak usah repot-repot, ini sudah cukup, terimakasih." Ujar hiashi.
"Oh ya Hinata, putra bungsuku juga seumuran dengan mu juga, bahkan dia sekokah di tempatmu bersekolah juga Hinata-chan. Mungkin kau mengenalnya Hinata-chan" ujar mikoto
Sedangkan Hinata masih memikirkan siapa yang bibi maksud....????
"Aku pulang....". Ujar Sasuke.
"Wah itu pasti sasupion putra bungsuku", sambil merangkak pergi mencari suara itu.
Sedangkan hiashi tidak lelah nya untuk mengingatkannya berprilaku sopan,
"Dengar Hinata, kita harus membungkuk kan badan kita untuk memberi hormat kepada sasupion."
"Haiii ayah...." Ujar Hinata.
"Sasupion perkenalkan dia hiashi Hyuga teman Ibu dan ayah dulu sewaktu di senior".
"Sedangkan ini Hinata putri dari paman hiashi" ujar mikoto.
Mereka pun membungkuk beri hormat, setekah itu hinata melihat siapa orang yang didepannya.
"Ehhh.....,"
"Deg... Deg.... Jantung Hinata berpacu saling berlari, dan aliran darahnya tidak normal, dia pun berlari keluar rumahnya sambil membaca alamat rumah dan namanya..."
"Uchiha..." Sambil menepuk tangannya dikedua pipinya. Menyadarkannya semoga ini mimpi.
Merasa ada yang datang, Hinata pun membalik badannya untuk melihat siapa yang datang.
"Sasuke..." Sambil mematung dan dadanya terasa perih dan sakit serta sesak.
"Ehhh..., Ano..., Emm....maksudku maaf, aku akan segera pergi" sebelum selesai mengatakannya Sasuke langsung memotongnya
"Segera.... Hyuga" sambil menatap Hinata dengan penuh kebencian dan amarah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lelah ( Lengkap )
RomanceAku menyukainya, mengaguminya, bahkan merinduinya. Aku selalu memimpikannya agar selalu dekat dengannya. Semua yang ada dirinya aku menyukainya. Tapi itu dulu. "Hei... hati berhentilah untuk memikirkannya aku lelah aku menyerah.