Lelah 2

1.4K 87 1
                                    

Tidak salah lagi seragam itu sangat Hinata kenal dari sekolah mana, karena itu seragam dari sekolahnya yang dia pakai sekarang.  Tapi siapa orang itu tanya Hinata dalam hati.

Hinata sembunyi dan memperhatikan siapa yang di pukuli apalagi memakai seragam sekolahnya.

"Jangan-jangan itu sasuke-kun, tapi tidak mungkin untuk apa dia ada disini????"

"Uuhhh...,. Tidak peduli siapa dia aku harus menolongnya, yooosssss....  Hinata aku pasti bisa" sambil menyemangati dirinya.

Dengan memikirkan segala cara hanya cara ini yang paling ampuh menurut nya.

"Polisi.... Polisi.. ada polisi..." Teriak Hinata.

Mendengar teriakan itu semua pemuda brandalan itu lari ketakutan, melihat ada kesempatan emas Hinata langsung mendekati pria berseragam itu sambil membawanya lari tanpa melihat wajahnya terlebih dulu.

Baru 10 langkah berlari Hinata di dorong oleh pemuda yang dia selamatkan sampai jatuh ketanah.

"Kya..., Apa yang kau lakukan, cepat lari dari sini" Hinata tidak mengerti apa yang ada di fikiran lelaki itu.

"Lepaskan tanganmu, jangan pernah menolongku, aku tidak mau di tolong dengan orang seperti mu"

Mendengar itu Hinata semakin tidak mengerti, tapi siapa lelaki ini....., Hinata menaikan wajahnya untuk melihat wajah pria di depannya. Alangkah terkejutnya dia

" Kau..." Ujar Hinata.

Plash back

"Hajar dia,

"Baik bos"

Buck...

Buck...

Plack..

"Aahhhh.... Brengsek kalian beraninya keroyokan". 

"Jangan banyak bicara kau sialan, Cepat Hajar dia sekarang"

"Baik boss"

Mereka pun menendang, memukul tubuh pria itu bahkan memukulnya dengan kayu.

"Kalian fikir aku takut haa....????" Bentak nya kepada pria yang menghajarnya.

"Awas kalian akan aku balas"

"Sialan kau masih bicara juga".  Akhirnya salah seorang dari mereka mengeluarkan pisau, sebelum menusukkan pisau itu terdengar suara

"Polisi... Polisi.... Ada polisi" mereka pun berlari tanpa tentu arah, setelah berlari mereka pun sadar.

"Sial apa yang sudah kita lakukan haa...,. Cepat kembali cari dia dan Hajar buat dia tidak bisa bernafas lagi" ujar ketua dari mereka

"Baik boss...."

"Aku ingin tahu siapa yang telah menolongku dan berani membodohi ku" ujarnya sambil senyum jahatnya.

"Back"

Sebelum Hinata menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba terdengar suara yang membuat dia ketakutan.

"Jadi kau yang membodohi kami, dan nembawa kabur dia, Kalian semua pukul dia sambil menunjuk pria di samping Hinata.

Buku...

Buck...

Plack...

Mereka pun menghajar pria yang sempat tertunda tadi.

"Tidak..... Jangan... Aku mohon, lepas Kan dia jangan pukul dia" mohon Hinata

Tanpa di sadari air bening menetes dari matanya, tidak sanggup melihat pemandangan di depan matanya Hinata berlari mendekati pria itu.

Sambil menangis Hinata memegang wajah pria itu yang penuh dengan darah dan luka. Saat mereka ingin melayangkan kakinya kepada pria itu Hinata memeluk tubuh pria tersebut, alhasil Hinata lah menjadi objek pukulan dan tendangan di badannya karena melindungi tubuh pria tersebut.

Hinata tidak peduli lelaki di dalam pelukannya marah, yang dia pedulikan yaitu melindungi dan menolongnya. Al-hasil tubuh Hinata bagian belakang yang di pukuli dan di tendang dengan menghilangkan rasa sakit dan perih.

Lelah ( Lengkap )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang