kejutan

1.6K 105 5
                                    

Rumah sakit suna

Sasuke berada di ruangannya memeriksa berkas dari pasien nya, semenjak kejadian itu dia menyibukkan dirinya untuk berada di rumah sakit sekaligus menghilangkan gadis Hyuga itu di dalam fikirannya.

Tanpa ia sadari seseorang memeluknya dari belakang sambil menempelkan kepala nya di bahu Sasuke.

"Sasuke-kun"

"Sakura" Sasuke terkejut melihat keberadaan wanita itu di sini, walaupun ia dapat menyembunyikan keterkejutannya.

"Kenapa kau kemari, jangan bilang kau menyusul ku ke sini"

"Aku kangen sasuke-kun, jadi aku kemari menyusul mu.

"Jangan seperti anak kecil sakura, pekerjaan ku disini tersisa satu Minggu lagi setelah itu aku akan kembali ke Konoha"

" kau tau aku sangat khawatir tentang mu, apalagi aku sempat berfikir kau akan tertular dengan virus mereka"

Sasuke memutar bola nya malas sambil melepaskan pelukan wanita berambut terang ini.

"Tok tok tok..." Suara pintu di ketuk dari luar

"Iy sebentar" sahut Hinata

"Kento ada ap, kenapa dengan wajahmu" Hinata melihat wajah Kento yang berdarah di ujung bibirnya dengan wajah sedikit merah

Kento langsung memeluk Hinata sambil menangis melihat ini Hinata sedikit bingung.

"Cih dasar sial" umpatnya

"Kalau tau begitu aku buang saja sepeda jelek ini, lagian untuk apa aku melepaskan bocah miskin itu, tau begini aku laporkan saja dia kepolisi sekalian dipenjara dengan begitu pekerjaan sasuke-kun menjadi cepat selesai, dengan berkurangnya orang miskin dan penyakitan seperti dia"

Dengan kesal karena menunggu Kento di tambah cuaca yang sangat panas membuat sakura semakin geram. Ia lalu menghancurkan sepeda milik Kento sampai rusak. Setelah puas sakura pun pergi.

Nenek chiyo ingin mengunjungi rumah paman teuchi sambil membawa bento sekaligus melihat keadaannya setelah pulang dari rumah sakit, dalam perjalanan dia pun terjatuh begitupun bentonya yang sudah berserakan di tanah.

"Bugh"

"Apa kau tidak punya mata haaa, dasar sial" bentak sakura

Nenek chiyo melihat siapa yang menabraknya sambil mengingat sepertinya dia bukan dari desa ini, apalagi dengan sikapnya yang sombong itu membuat nenek chiyo geram.

"Seharusnya aku yang berkata begitu, bukan kah kau yang menabrak ku, apa matamu kurang besar sehingga tidak melihat nenek-nenek sebesar ini"

Mendengar perkataan nenek chiyo membuat sakura bertambah marah emosinya sudah sampai ke ubun-ubun.

"Dasar nenek peot, kau bilang aku yang menabrak mu, hei dengarnya untuk apa aku harus repot-repot menabrak nenek tua yang ber penyakitan seperti mu, lagian aku tidak mau tertular dengan virus dari orang seperti mu"

"Jangan berteriak seperti itu kepadaku, apa kupingmu itu tuli hm, sampai kau tidak dapat mendengar suara mu sendiri" ucap nenek chiyo

Tidak terima perkataan nenek chiyo sakura langsung mendorong nenek chiyo sehingga hampir jatuh, untungnya tubuhnya di tahan oleh paman teuchi sehingga tidak jatuh kedua kali.

"Dasar kalian orang berpenyakitan"

Sakura langsung pergi meninggalkan kedua orang lansia itu ditambah paman teuchi menatap kepergian sakura sambil melirik kearah nenek chiyo seolah meminta penjelasan, sedangkan nenek chiyo hanya menggelengkan kepalanya memikirkan perilaku sakura. Sambil bergumam

"Kalau aku bertemu dengan mu lagi akan kuberi kau pelajaran"


Lelah ( Lengkap )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang