11. Lo nyerah?

454 55 0
                                    

Pagi ini Hilda berangkat sekolah seperti biasanya. Ia berjalan melewati koridor sekolah, namun tatapan aneh dari siswa siswi di koridor membuatnya bingung.

Hujatan demi hujatan Hilda dengar dengan jelasnya.

"Ouh ini yang namanya Hilda"

"Ih gak nyangka ya Hilda mau sama cowok cupu!"

"Gue kira dia cantik seleranya tinggi eh ternyata!"

"Eh bukannya dia lagi ngejar-ngejar Meda. Ouh mungkin karena gak berhasil jadi dia pacaran sama anak cupu deh!"

"Ihh selaranya murahan banget ya!!"

Hilda menghentikan langkahnya ketika kata murahan terdengar jelas ditelinganya.

"Maksud lo apa??" tanya Hilda dengan geram.

"Eh enggak kok. Tapi gue cuma bilang sesuai kenyataan, kalau lo pacarnya Rio." cicit orang itu lirih.

"Sampe gue denger lu ngatain gue  murahan. Jangan salahin gue kalau besok lu tinggal nama!" ucap Hilda ketus membuat gadis didepannya gemetar.

"Iya maaf." jawabnya lirih.

Hilda memilih melanjutkan perjalanannya menuju kelas.  Pikirannya berkelana, siapa Rio itu, sepertinya ia tidak pernah berurusan dengan orang yang bernama Rio.

"Hilda!"

Hilda langsung disambut oleh keempat temannya ketika sudah berada didepan kelas.

"Kalian apa-apaan sih, biasa aja dong manggil gue nya, gak usah pakek teriak!"

"Udah Hil itu gak penting. Sekarang gue tanya sama lo, lo beneran pacaran sama cowok cupu itu?, Rio anak IPS?" pertanyaan Putri membuat Hilda terkejut.

"Rio siapa sih gak usah ngacok deh!. Gue aja gak kenal." jawab Hilda tak terima.

"Tapi Hil satu sekolah sekarang bicarain lo, gue juga gak tau tuh berita asal muasalnya dari mana." tambah Riska, membuat Hilda berfikir sejenak.

"Bentar deh, Rio?, Rio?"

Hilda seketika mengingat cowok cupu yang kemarin memberinya coklat.

"Gue inget!!.  Kemarin dia ngasih gue coklat, tapi gak gue terima. Habis itu dia pergi sih, soalnya diusir ma Meda."

"Tunggu, tunggu Meda ngusir Rio, kemarin itu Meda nyuslin lo?" Hilda mengangguk.

"Dia minta maaf ma gue."

"Apa Meda minta maaf ma lo, terus ngusir Rio. Hil kayaknya Meda udah suka deh sama lo. Lo sendiri kan yang kemarin bilang  Meda nawarin pulang bareng." ucap Riska yakin.

"Gak tau lah gue gak mau terlalu harapin yang gak pasti!" ucap Hilda santai.

"Lo nyerah?" tanya Riska dan Putri kompak.

Hilda hanya mengedikkan bahu.
"Udah lah, kenapa malah bahas Meda. Sekarang ini gue masih penasaran siapa yang nyebar berita hoax kalau gue pacarnya anak cupu."

"Gue mau ke kelas IPS 2, kalian mau ikut?"
pertanyaan Hilda dijawab anggukan oleh mereka.

Hilda berjalan dengan perasaan marah yang berkecamuk. Siapapun yang melihatnya akan bergidik ngeri.

Kilatan amarah begitu terlihat ketika Hilda telah menemukan orang yang ia cari.

Hilda menarik kerah cowok bernama Rio itu dengan kuat.
"Heh, cowok cupu!!, Maksud lo apa ngaku-ngaku jadi pacar gue. Lo cari masalah sama gue?"

Hilda kini menjadi pusat perhatian. Putri, Riska, Clara, dan Dila hanya bisa diam ketika Hilda marah seperti ini.

"JAWAB!!" bentakan Hilda membuat semua bungkam.

HILDA & MEDA{✓}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang