Citra duduk berhadapan dengan Medi yang sedari tadi asik bermain dengan ponselnya. Gadis itu mencibir kesal, Medi terus saja diam dan tak minat berbicara dengannya bahkan meliriknya sedikitpun.
"Emang gue nggak menarik apa ya? Sampai dia nggak mau lirik gue sedikitpun" batin Citra masih mamandang Medi dengan tangan kanannya menopang dagu.
Sebenarnya Medi menyadari sedari tadi gadis yang ada dihadapannya ini telah memandangnya. Tapi ia tetap cuek dan enggan menanggapi Citra selagi tak mengusik nya, Medi tak masalah.
Tiba saatnya makanan yang mereka tunggu sedari tadi datang. Setelah makanan berada di hadapan masing-masing. Medi langsung mengambil burgernya dan melahapnya tanpa peduli ada seseorang yang memperhatikan ia makan.
"Medi," ucap Citra akhirnya. Ia merasa tak nyaman sedari tadi hanya diam. Tapi seseorang yang di panggil tak bergeming sedikitpun seakan-akan tak ada orang yang memanggilnya
"Medi, gue suka sama lo, " kata Citra memandang Medi yang sedang memakan burgernya sambil memainkan ponselnya.
Hening, Medi tetap tak menanggapi perkataan Citra. Pemuda itu masih bungkam tak merespon apapun yang dikatakan gadis itu.
"Medi, bisu kah?"
Medi langsung mendongakkan kepalanya memandang tajam dan sinis kearah Citra yang mengatainya bisu. Gadis itu langsung tersenyum tak merasa takut sedikitpun akan tatapan yang di berikan Medi padanya.
Hanya tatapan sinis dan tajam yang di berikan Medi pada Citra. Citra yang mengerti arti tatapan Medi tak peduli bahkan gadis itu semakin melebarkan senyumnya pada Medi.
Dasar cewek gila.
Medi kemudian memakan burgernya kembali sesekali ia meminum air mineralnya dan sibuk bermain ponselnya kembali.
Citra yang merasa tak di respon lagi oleh Medi akhirnya diam. Ia menyerah. Citra akan mencari cara lain agar Medi mau meresponnya. Ia kemudian memakan burgernya sambil terus menatap Medi dan memikirkan cara agar Medi mau merespon perkataannya.
Baru beberapa suap Citra memakan burgernya ia merasa perutnya tiba-tiba tak enak. Citra menaruh burgernya di piring kemudian meminum air meneralnya. Tapi yang terjadi malah sebaliknya perutnya bahkan terasa lebih sakit dan kepalanya mulai terasa pusing.
Medi yang merasa aneh melihat gerakan Citra langsung melirik gadis itu penasaran. Citra memegang perut dan kepalanya secara bersamaan. Medi mengernyit bingung dengan reaksi Citra yang ada di hadapannya. Tapi ia enggan menegur, Medi hanya melirik dan terus memperhatikan kegelisahan Citra.
Bughhh
Tiba-tiba badan Citra langung terjatuh kebelakang. Membuat orang-orang yang berada di kafetaria tersebut kaget dan langsung memperhatikan Citra.
Medi yang memperhatikan gelagat aneh Citra tadi langsung kaget ia sempat terdiam selama beberapa detik melihat Citra tiba-tiba terjatuh tak sadarkan diri. Medi mengira gadis ini hanya mengerjainya untuk mencari perhatian padanya yang sedari tadi tak di respon.
Melihat Citra yang tak kunjung bergerak membuat Medi langsung berdiri dan ia menghapiri Citra yang sudah tergeletak di lantai tak sadarkan diri.
"Cit, bangun" kata Medi mengangkat kepada gadis itu dan menaruhnya di pahanya sambil menepuk-nepuk pipinya, " nggak lucu,Cit, bangun"
Hening Citra masih tak bergerak matanya terpejam rapat, orang-orang yang berada di kafetaria langsung mengerubungi Citra dan Medi.
"kyknya dia pingsan, mas" ucap salah satu pengunjung.
KAMU SEDANG MEMBACA
CITRA
Teen Fiction[HIATUS] [beberapa kata mungkin ada yang typo atau sedikit rancu, akan di revisi jika sudah tamat] *** Citra tak mengira mencintainya akan menumbuhkan luka yang teramat dalam dihatinya. Jatuh cinta sepihak yang ia rasakan membuat perasaannya hancur...