~Happy Reading Guyss~
Mohon maaf jika banyak typo, mohon koreksinya.***
"Tuhan itu Maha membolak-balikkan hati seseorang, dulu dia mungkin emang cinta mati sama kamu. Tapi, gak tau besok. "
***
"katanya tadi nggak mau ngampus"
Citra mendecak, bibirnya mencuat maju sambil menggerutu kecil membaca grup whattsapnya, "terpaksa, ada kuis"
Orion menggeleng melihat gadis di sebelahnya ini sedari tadi menggerutu sebal. Ia sekarang sedang mengendarai mobilnya menuju kampus, karna Citra mendapat kabar bahwa hari ini dia ada kuis mendadak akhirnya mau tidak mau Citra turun ke kampus.
Sedangkan Orion sebenarnya sudah titip absen kepada sahabatnya di grup karna ia tak bisa turun kuliah hari ini tapi karna Citra akhirnya Orion ikut turun kuliah dijam kedua.
"lo nulis nanti gimana? Kan tangan lo di perban"
Citra tersentak ketika mendengar pertanyaan Orion. Citra kemudian melihat tangannya yang di perban gadis itu meruntuki dirinya.
Benar kata Orion ia tak bisa menulis selagi tangannya di perban,
"gampang nantilah di pikirin," kata Citra tak mau terlalu peduli.
Yang terpenting Citra harus ikut kuis hari ini bagaimana pun caranya ia tak mau ikut kuis susulan. Karna nanti, ia susah tak bisa menyontek. Jadi masalah ia bisa nulis atau tidak nanti di pikirin lagi.
"Ri, nanti lo pulang jam berapa?" tanya Citra menengok pada Orion yang sedang menyetir.
"jam 2" jawab singkat Orion tak menolehkan kepalanya.
"yaudah nanti gue pulangnya naik ojek online aja, soalnya gue pulang jam 4"
Citra tak mau merepotkan Orion yang harus menjemputnya lagi karna jam pulang mereka yang berbeda.
"nggak usah nanti gue jemput, kalo lo dah balik chat aja nanti langsung gue jemput"
"nggak usah, Ri."
"Cit," peringat Orion tak mau di bantah. "gue tunggu lo di kafetaria fakultas gue jadi kalo lo pulang gue langsung otw jemput lo biar nggak jauh,"
Citra mendesah pasrah ia mengangguk mengiyakan, "iya terserah lo deh"
Orion hanya menganggukkan kepalanya lalu Orion langsung membelokkan mobilnya memasuki fakultas Citra.
"udah sini aja, nanti gue tunggu di pos satpam sini aja." katanya melepas seat belt nya kemudian mengambil tas dan membuka pintu lalu gadis itu keluar.
"oke," jawab Orion singkat.
Setelah Orion melihat Citra mulai menjauhi mobilnya pemuda itu menjalankan mobil menuju fakultasnya yang hanya berjarak beberapa meter dari fakultas Citra.
***
"Sya, gue bawaain telur gulung nih sama green tea," rayu Medi pada Raisya.
Raisya tak mendengarkan perkataan pemuda itu yang sedari tadi terus membujuknya untuk meminta maaf.
Medi membuang napasnya lelah, Raisya sahabatnya ini lagi marah padanya karna kejadian semalam ketika Medi membentak dan memarahi Citra di depan umum. Karna tak terima sahabatnya dibentak Medi apalagi perkataan Medi semalam sudah keterlaluan membuat Raisya marah dan tak mau menegur pemuda di hadapannya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
CITRA
Teen Fiction[HIATUS] [beberapa kata mungkin ada yang typo atau sedikit rancu, akan di revisi jika sudah tamat] *** Citra tak mengira mencintainya akan menumbuhkan luka yang teramat dalam dihatinya. Jatuh cinta sepihak yang ia rasakan membuat perasaannya hancur...