~Happy Reading Guys~
Mohon maaf jika ada typo, mohon koreksinya.***
Kejadian tak menyenangkan di masa lalu bisa membuat kita lebih waspada dengan apa yang akan terjadi kedepannya. Bukan ingin negatif thinking. Hanya saja, kita semua mempunyai sisi trauma dan parnonya masing-masing atas suatu hal yang pernah terjadi sebelumnya.
***
Setelah mengantarkan Citra pulang ke apartemennya. Medi terus saja terbayang-bayang perkataan Citra sepanjang jalan tentang pembicaraan mereka di rooftop tadi.
Citra benar-benar menceritakan semuanya. Tentang kenapa dia selalu ke klub untuk mengusir rasa bosannya walaupun cuman berada di rooftop. Medi tak habis pikir dengan jalan pikiran gadis itu kenapa bisa menjadikan rooftop klub tempatnya bertapa. Citra juga menceritakan tentang kejadian pemerkosaan yang Medi selamatkan waktu itu, bahkan tentang perubahan sikap Citra padanya tadi sewaktu ia datang tiba-tiba di rooftop.
Ternyata, Citra mudah sekali trauma dengan kejadian buruk yang menimpanya. Mungkin perlakuan kasar dan perkataan tajam Medi waktu di Kota Tua itu membuat Citra sedikit takut padanya. Medi, benar-benar merasa bersalah sekali pada Citra saat ini. Sebenarnya Medi masih tak menyangka jika gadis itu akan menceritakan semuanya walaupun dengan paksaan darinya.
Medi pun sempat protes dan tak setuju ketika Citra memberi keputusan tentang membiarkan orang-orang menilai gadis itu buruk. Citra seakan-akan menunjukkan pada semua orang tentang sikap dan sifatnya sesuai yang dibicarakan oleh mereka. Padahal kenyataannya itu semua tak benar. Citra tetap tak peduli dan bersikap bodo amat. Citra memasang topengnya begitu rapi sampai-sampai tak satupun orang mengetahui siapa dirinya yang sebenarnya. Citra, benar-benar tak bisa di tebak jalan pikirannya.
Eh, sebentar. Citra berkata padanya bahwa hanya satu orang yang mempercayainya dan begitu peka tentang diri Citra, yaitu Orion. Entalah, ada sedikit rasa cemburu pada dirinya ketika Orion begitu peka tentang perasaan Citra. Medi tak tahu sudah sejak kapan Orion memperhatikan atau mendekati Citra secara diam-diam.
Bahkan, sahabatnya sendiri Raisya tak mengetahui kejadian ini dan mempercayai perkataan orang karena Citra tak menceritakannya pada Raisya.
Medi memandang jalanan yang sepi di depannya sambil mengingat pembicaraannya dengan Citra tadi di rooftop klub tentang kejadian yang membuat dirinya membenci tingkah maupun sikap Citra. Medi benar-benar menyesal tak mencari tahu terlebih dahulu tentang Citra malah dirinya ikut-ikutan mempercayai rumor itu.
Semua itu bermula saat Citra di jebak oleh teman sekelasnya sendiri dikampus karena sebuah ke cemburuan. Citra diajak oleh teman sekelasnya ke klub seakan gadis itu sering mengunjungi tempat seperti itu untuk menunjukkan pada seseorang yang diketahui menyukai Citra agar cowok itu ilfil pada Citra. Lebih parahnya lagi, saat itu Citra merasa dirinya dicekoki minuman berakohol secara halus oleh teman-temannya dengan dalih mubazir karena sudah dipesankan. Citra yang bahkan tak pernah meminum-minuman itu akhirnya mabuk setelah di sodorkan secara paksa untuk minum.
Saat Citra mabuk ia tak menyangka ternyata dirinya di berikan pada salah satu teman cowok temannya itu dengan alasan membantu mengantar Citra pulang karena Citra saat itu benar-benar mabuk dan dirinya merasa pusing. Sempat Citra berkenalan tapi Citra lupa siapa namanya. Citra hanya mengingat fakultas cowok itu yaitu Fisip yang kebetulan ternyata satu Universitas dengannya. Kejadian itupun di foto oleh teman-temannya bagaimana kedekatan Citra dan cowok itu.
Citra yang merasa sudah sangat pusing dan ingin segera pulang di sarankan oleh teman sekelasnya itu agar pulang bersama teman cowok yang lupa namanya siapa itu. Walaupun Citra sempat menolak tawaran cowok itu tapi apalah dayanya Citra sudah mabuk dan benar-benar tak berdaya. Dengan pasrahnya akhirnya Citra mengikuti saja ketika cowok itu membawanya menuju mobil cowok itu. Citra tak tahu jika cowok itu ternyata berencana ingin memperkosanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CITRA
Teen Fiction[HIATUS] [beberapa kata mungkin ada yang typo atau sedikit rancu, akan di revisi jika sudah tamat] *** Citra tak mengira mencintainya akan menumbuhkan luka yang teramat dalam dihatinya. Jatuh cinta sepihak yang ia rasakan membuat perasaannya hancur...