~Happy Reading Guyss~
Maaf kalo byk typo. Mohon koreksinya hehe
"kalau cinta itu usaha, perjuangin. orang yang lo cinta nggak akan luluh kalau lo cuman diam"
***
Setelah 3 hari yang lalu Citra keluar dari rumah sakit. Gadis itu tetap saja menjalankan aksi nya untuk mendekati Medi. Sedangkan Medi hanya pasrah saja sudah lelah ia melarang gadis itu terus mengejarnya. Setiap pagi pun Citra selalu ke rumah Medi untuk berangkat bareng ke kampus.
Walaupun Medi tetap memperbolehkan Citra ikut bersamanya ke kampus tapi Medi tak pernah singgah di fakultas gadis itu. Ia langsung saja menuju fakultasnya tanpa mau peduli omelan Citra yang tak berhenti di fakultasnya padahal melewatinya.
Seperti pagi ini, gadis itu menggerutu sebal untuk kesekian kali karna Medi tak memberhentikan mobilnya di fakultas Citra.
"Medi, coba berhenti kek di depan fakultas gue," omel gadis itu, "walaupun di pinggir jalan gue gak papa kok," ucap Citra yang sudah lelah tiap hari harus jalan kaki dari fakultas Medi ke fakultasnya.
Sedangkan Medi yang kena omel setiap pagi hanya diam memasang wajah datarnya seperti biasa seakan tak ada manusia di dalam mobilnya selain dirinya.
Citra mendengus, mukanya tertekuk dengan bibir mengerucut ia mencibir sebal. Citra merasa dongkol karna sedaritadi ia berbicara tak pernah di tanggapi oleh pemuda di sampingnya ini seakan-akan tak ada orang yang berbicara.
"turun"
Sesaat Citra terdiam. Ia lalu mengedarkan pandangan ke sekeliling. Ahh.. Ternyata sudah sampai di kampus Medi.
Citra menoleh kearah Medi yang bersiap-siap keluar dari mobil. Sedangkan Medi yang merasa diperhatikan menoleh pada gadis di sampingnya itu yang memandangnya dengan ekspresi tak terbaca. Pemuda itu berusaha tak peduli dengan tatapan Citra padanya. Kemudian Medi bersiap membuka pintu mobil ingin keluar.
"turun," ucap Medi mengulang kembali perkatanya yang membuat Citra langsung tersadar dari keterdiamannya. Cepat-cepat Citra keluar dari mobil menyusul Medi yang sudah keluar terlebih dahulu.
"Medi, nanti malam kita jalan ya?" ajak Citra.
Sedangkan Medi hanya diam sambil berjalan meninggalkan area parkiran tak menghiraukan perkataan gadis itu yang sekarang mengikutinya berjalan di belakang.
Walaupun perkataannya tak pernah ditanggapi Medi. Citra tetap terus berbicara sampai keinginannya bisa dikabulkan oleh pemuda itu.
Citra berhenti, kemudian berkata "pokoknya nanti malam kita jalan, Med. Gue bakal ke rumah lo," teriak Citra karna Medi sudah berjalan mulai menjauhi nya.
"oke pokoknya, okeee... karna kalau lo gak jawab berarti gue anggap iya," teriak Citra lagi agar suaranya terdengar.
Mendengar perkataan Citra itu otomatis Medi langsung berhenti berjalan.
Tanpa menoleh ia menjawab, "Terserah" ucapnya begitu saja perkataan Citra agar gadis itu cepat-cepat pergi dari sekitarnya. Kemudian setelah berbicara satu kata itu Medi langsung berjalan kembali. Medi tak sadar perkataannya tersebut bisa membuat harapan pada diri Citra muncul.
Sedangkan Citra langsung terdiam setelah mendengar perkataan Medi. Tanpa ia sadari bibirnya melengkungkan senyum yang merekah sampai gigi-gigi putih rapinya terlihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
CITRA
Teen Fiction[HIATUS] [beberapa kata mungkin ada yang typo atau sedikit rancu, akan di revisi jika sudah tamat] *** Citra tak mengira mencintainya akan menumbuhkan luka yang teramat dalam dihatinya. Jatuh cinta sepihak yang ia rasakan membuat perasaannya hancur...