BAB 24 : Mirip, Jodoh Katanya!

101 7 0
                                    


~Happy Reading Guys~
Maaf jika ada typo, mohon koreksinya.

***

Sekecil apapun tindakan orang lain terhadap orang yang kamu cintai, cemburu tetaplah cemburu.

***

"Semalam balik naik apa? Sama Siapa?"

"Sama Medi."

"Kok bisa?" tanya pemuda itu lagi sambil menyetir. Wajahnya pun tak kaget, ia tetap berekspresi biasa saja menatap jalanan depan.

"Pas gue mau pesan ojek online di depan klub ketemu Medi. Terus dia nawarin mau anterin gue pulang," jawab Citra bohong. Entalah ia juga bingung kenapa dirinya tak mengatakan yang sebenarnya apa yang terjadi semalam pada Orion.

Citra hanya tak ingin mengatakannya, itu saja.

Orion tersenyum tipis, nyaris tak terlihat. "Udah baikan?" tanya Orion.

"Baikan sama?" tanya Citra balik.

"Medi."

Citra ber-oh-ria sambil menganggukkan kepalanya mengiyakan perkataan Orion, kemudian ia berkata. "Udah semalem, gak baik juga gak teguran."

"Kita sekarang jadi teman, itu lebih baik." ungkap Citra menerawang jalanan depan.

"Awas loh gagal move on," ledek Orion. Pemuda itu terkekeh, membuat Citra mencibik kesal.

"Gak lah," sahutnya cepat. "Gue sama Medi cuman jadi teman aja gak lebih," lanjutnya lagi.

"Kan lo mau bantuin gue move on," kata Citra tersenyum menolehkan kepalanya pada Orion yang sedang menyetir.

Orion melirik Citra, pemuda itu tersenyum dan langsung mengacak puncak kepala Citra lembut, gemas.

Sekarang Orion dan Citra sedang dalam perjalanan menuju kampus. Seperti biasa, Orion selalu menjemput gadis di sampingnya ini. Karena jika Citra tak di jemput, Citra pasti tak mau turun kuliah. Apalagi Citra sekarang aja jam pagi, sudah pasti gadis itu tak ingin turun kuliah jika mendapat jadwal pagi. Ngantuk katanya.

***

"Makasih udah anterin Citra semalem, " kata Orion pada Medi yang duduk di sebelahnya.

"Hmm... "

"Hah? Apa-apa? Gue gak salah denger, nih? " Kata Raisya langsung kaget mendengar perkataan Orion.

"Lah, udah baikan ternyata," ucap Arka juga sedikit terkejut.

"Kok bisa, Med? Ceritain dong kok bisa, kapan?" tanya Raisya mulai kepo menatap Medi yang masih santai memakan baksonya.

"Lo sahabatnya masa gak tau," ujar Arka kepada Raisya. Sedangkan Abyan yang duduk di sebelah Raisya hanya diam menyimak pembicaraan mereka.

"Gue belum ada ketemu Citra. Tuh anak juga emang kurang ajar, gue chat di whatsapp cuman di read doang," gerutu Raisya pada sahabatnya itu.

"Eh, ceritain dulu kenapa bisa? Eh, kok Citra mau ya maafin lo, " cerocos Raisya. "Kalau gue jadi Citra gak akan mau maafin lo tau," lanjutnya lagi menunjuk Medi.

Sedangkan Medi memutar bola matanya malas mendengar perkataan Raisya tak minat sekali menjawab cerocosan Raisya.

"Dan untungnya Citra itu bukan lo, Sya," sahut Orion.

Raisya langsung mendelik mendengar perkataan Orion dan gadis itu jadi tak minat lagi bertanya. Raisya akan mencari tahu sendiri.

"Gimana lo sama Citra, Ri?" tanya Abyan pada Orion yang penasaran dengan kedekatan Orion dan Citra. Karena setelah Citra dan Orion dekat Abyan melihat beberapa perubahan pada Orion yang semakin hari semakin susah diajak ngumpul lagi. Sebucin itukah Orion pada Citra sampai harus 24 jam berada di sisi Citra.

CITRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang