~Happy Reading Guys~
Maaf Jika ada typo. Mohon koreksinya.***
Kamu membingungkan, akukah yang tak mengenal dirimu ataukah sikapmu yang sebenarnya seperti ini?
***
"Sudah sampai, turun," kata Medi setelah memberhentikan mobilnya di fakultas Citra. Seperti katanya tadi, Medi akan mengantarkan gadis itu sampai fakultasnya dan tidak akan menyuruh Citra berjalan kaki dari fakultasnya seperti dulu.
Citra menolehkan kepalanya, menyodorkan tangan kanannya seperti meminta sesuatu. Sedangkan Medi mengerutkan dahinya merasa bingung kenapa Citra mengulurkan tangan padanya seperti anak yang ingin meminta uang jajan pada ayahnya.
Melihat kebingungan di raut wajah Medi membuat Citra mendecak kesal.
"Hape gue," kata Citra.
Medi langsung mengambil hape Citra yang ia simpan di saku celana dan memberikan hape itu pada tangan Citra yang sudah terulur di hadapannya.
"Nyebelin tau gak, nyebelin banget," kata Citra tiba-tiba mengomel setelah menerima hapenya dan langsung keluar dari mobil Medi begitu saja.
Sedangkan Medi, memasang raut wajah melongo ia tak menyangka dengan ucapan yang gadis itu lontarkan padanya.
Menggemaskan.
Hanya satu kata itu yang bisa mendeskripsikan raut kesal Citra untuknya. Medi langsung menjalankan mobilnya ketika sudah melihat Citra berjalan semakin jauh darinya.
***
"Sya, pinjam hape lo bentar."
"Buat apa?"
"Ada pokoknya pinjam bentar," kata Medi memaksa temannya itu.
Raisya langsung memberikan ponselnya pada Medi dan tak mencurigai apapun.
"Jangan macem-macem," peringat Raisya.
Sedangkan Medi hanya mengangguk sebagai balasannya. Jari-jari Medi dengan lincah langsung membuka hape Raisya mencari sesuatu yang ingin ia cari sedari tadi. Setelah menemukannya, ia mengambil hapenya sendiri dan memfoto sesuatu dari hape Raisya dan langsung mengembalikan pada gadis itu lagi.
"Makasih, Sya."
"Oke, tapi traktir ya," kata Raisya sambil menyengir kearah Medi membuat Medi mendelik mendengar ucapan gadis yang sedang duduk di sebelahnya ini.
"Minta sama Abyan lah sana, pacar bukan," kata Medi pada Raisya.
"Abyan mah beda lagi,"
"Hm."
"Apanya yang hm?"
"Iya nanti gue traktir,"
"Asik.. Gitu dong, " Kata Raisya menepuk-nepuk pundak Medi senang.
"Emang tadi lo nyari apa di hape gue?" tanya Raisya penasaran sambil mengecek hapenya.
"Kepo lo,"
Raisya langsung mendelik. "Si anjir" umpatnya kesal.
"Sya, dipanggil Abyan," teriak Arka dari depan pintu kelas.
"Iyaaa... Wait..."
Setelah kepergian Raisya, Medi membuka hapenya kembali. Ia melihat gambar yang ia ambil tadi dari hape Raisya dan tersenyum tipis.
***
Selama dosen menjelaskan materi perkuliahan Citra hanya melamun. Tatapannya mengarah ke arah dosen yang menjelaskan di depan sedangkan pikirannya kemana-mana. Citra masih memikirkan sikap Medi padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CITRA
Teen Fiction[HIATUS] [beberapa kata mungkin ada yang typo atau sedikit rancu, akan di revisi jika sudah tamat] *** Citra tak mengira mencintainya akan menumbuhkan luka yang teramat dalam dihatinya. Jatuh cinta sepihak yang ia rasakan membuat perasaannya hancur...