BAB 9 : Salah Citra

133 37 13
                                    

~Happy Reading guyss~

Maaf kalau banyak yg typo. Mohon koreksinya, hehe.

***

"Ketika kamu sudah memutuskan untuk jatuh cinta padanya berarti kamu juga harus rela di sakiti oleh orang yang sama."

***


Medi memaki dirinya sendiri dalam hati sedari tadi. Ia ingin mengumpat pada Orion ataupun Arka yang menjemputnya sore tadi dengan tergesah-gesah sampai lupa membawa ponsel ataupun dompet. Sekarang ia terjebak diantara duo bucin yang merasa dunia ini milik mereka berdua. Siapa lagi kalau bukan pasangan Abyan dan Raisya, sahabatnya.

Harusnya ia pulang bersama Orion tapi karna pemuda itu tiba-tiba ada kepentingan mendesak akhirnya Medi terpaksa menumpang pada Abyan dan yang dimana jika ada Abyan disitu juga ada Raisya.

Sekarang sudah menunjukkan pukul 00.35 dini hari. Cuaca pun berubah menjadi hujan deras, pas sekali cuaca kali ini bisa membuat dirinya tidur dengan nyenyak malam ini.

Sebenarnya Medi hari ini tak ingin kemanapun. Tapi, karna Arka sang sahabat memintanya untuk membantu memberi surprise ulangtahun pada pacarnya dan juga menculiknya secara tiba-tiba membuat Medi hanya pasrah ketika digiring oleh Orion dan Arka yang menjemputnya.

Sekarang Medi yang duduk di jok belakang hanya diam memandang kearah luar kaca mobil Abyan yang menurunkan air dari langit dengan deras. Ia tak ingin mengeluarkan suaranya dan juga tak ingin menimpali pembicaraan antara Raisya dan Abyan yang sesekali tertawa.

Medi menghela nafasnya dengan pandangan yang masih kearah kaca mobil pemuda ini akhirnya melamun.  Entah apa yang ada di pikirannya saat ini.

"eh, eh, Med" panggil Raisya pada Medi yang sedari tadi hanya diam.

Mendengar namanya di panggil Medi hanya menggumam tanpa minat menyahut dan mengalihkan pandangannya pada sahabat mungilnya ini.

"itu depan rumah lo, siapa?" tanya Raisya dan menunjuk seseorang yang berdiri depan pagar rumah Medi di tengah hujan deras.

"eh, iya, siapa itu?" Abyan pun yang sedang menyetir dengan pelan ikut menyahut dan memandang seseorang yang berdiri di depan sana.

Mendengar itu Medi tak bereaksi banyak ia masih cuek dan tak peduli. Bagi Medi sudah biasa orang-orang berdiri di depan rumahnya mungkin karena mabuk setelah dari club. Iya, tepat di depan rumah Medi berdiri sebuah club malam yang hampir setiap hari ramai. Apalagi ketika weekend.

Mobil yang di kendarai Abyan semakin dekat dengan rumah Medi. "eh, cewek, Med." ucap Abyan yang melihat gestur tubuh dan pakaian yang di kenakan oleh orang itu.

"tapi gue kok kayak kenal ya?" kata Raisya memperhatikan cewek yang berdiri di depan pagar rumah Medi.

Merasa penasaran, akhirnya Medi melihat kearah depan. Kepalanya menyembul diantara kursi yang di duduki oleh Abyan dan Raisya. Dahi Medi mengernyit, ia merasa tahu dengan gestur tubuh cewek itu.

Saat cewek itu memutar tubuhnya dan kepalanya menoleh kearah mobil mereka. Membuat tiga orang yang memperhatikan sedaritadi yang ada di mobil itu terkejut dengan apa yang mereka lihat. Dan tidak sampai lima detik tubuh cewek itu langsung ambruk jatuh terkapar.

Abyan yang menyetir mobil langsung memberhentikan mobilnya tepat tiga meter di depan cewek ini yang langsung jatuh terkapar. Mereka bertiga yang berada di dalam mobil itu kompak berteriak menyebutkan nama cewek yang sudah jatuh pingsan di tengah derasnya hujan didepan pagar rumah Medi.

CITRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang