25

10.3K 1.2K 365
                                    

Hari ini seungmin lagi ngumpul sama jisung felix jeongin di cafe. Jisung datang sama minho dan felix datang sama changbin. Jeongin ya sama hyunjin. Dia doang yang datang sendiri.

Jisung sama minho ini langgeng banget, pacaran dari zaman jisung yang sering mutilasi penghapus seungmin sampai sekarang.

Kalau changbin sama felix, gak tau lagi dia. Tiba-tiba aja udah nyebar undangan. Iya, mereka mau nikah minggu depan tepatnya sehari setelah mereka wisuda.

Jadi ini ceritanya ada yang mau jisung omongin.

"Jadi?"

"Gue sama kak minho mau nikah. Seminggu setelah felix sama kak changbin."

"Oh"

"Kok oh sih?"

"Ya emang gue harus gimana? Gak kaget sih kalo kalian nikah. Felix tuh tiba-tiba aja ngasih undangan."

Yang diomongin cuma cengengesan.

Udah ketebak endingnya gitu sih. Jadi seungmin gak kaget. Dia malah kaget sama felix yang tiba-tiba datang ke rumah ngasih undangan.

"Eh lix, berarti minggu depan chan  pulang dong?"

Felix gak jawab. Dia malah ngelirik seungmin yang ekspresinya berubah. Jisung juga liat itu makanya dia nyikut perut minho.

"Apasih dek?"

"Seungmin?" Panggil felix ragu.

"Iya?"

"Maafin kak chan, ya?"

Seungmin senyum. Lebih tepatnya terpaksa tersenyum. "Gak apa-apa kok. Udah kan yang diomongin itu aja. Gue balik duluan ya"

"Hujan..."

Seungmin menopang dagunya. Menatap rintik hujan yang membasahi jalanan dan trotoar di luar sana. Fokusnya beralih ke kaca jendela yang mulai berembun. Jari tangannya terulur, menggambar sesuatu disana menggunakan jarinya lalu tersenyum kecil melihat hasil gambarnya sendiri.

Sebuah matahari, dengan wajah yang tersenyum.

Dia jadi inget gombalan unfaedah dari kakak kelasnya. Iya, cuma sekedar kakak kelas kok gak lebih.

'Min tau gak, bedanya senyum kamu sama matahari pagi?'

'...'

'Gak ada bedanya. Sama-sama cerah dan hangat'

Sampah.

Tapi jujur aja, seungmin kangen sama kakak kelasnya itu.

Dia nyalain hpnya, liat lockscreen yang nggak pernah dia ganti selama dua tahun terakhir.

'Tunggu ya. empat tahun lagi aku pulang'

Halah tai. Ini udah tahun ke lima dan dia gak pulang-pulang. Gak ada kabar pula.

Kalau gak ada kabarnya cuma sehari dua hari, sebulan dua bulan, ya seungmin gak apa-apa. Lah ini masalahnya udah tiga tahun anjir t-i-g-a—t-a-h-u-n. Mana nih yang bilangnya 'aku pasti bakalan hubungin kamu terus' atau 'akutuh gak bisa kalau sehari gak denger suara kamu' halah bulldog eh bullshit maksudnya.

Salah gak sih kalau seungmin berharap dia masih punya perasaan yang sama? Seungmin gak yakin.

Baru aja seungmin nidurin kepalanya di meja, adeknya udah manggil dia.

"Kak?"

"Hm?"

Xinlong nyamperin seungmin, dia liat lockscreen seungmin yang gak pernah ganti lagi.

Candu ; chanmin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang