Setelah dipikir dan dipertimbangkan aciaelah aku bakal make bang yongguk sama sandara buat ortunya chan👏 gatau ya, suka aja aku tuh. Selain marganya yongguk sama kayak chan, yongguk tuh aura kebapakannya menguar gitu kan daddyable sekali yorobun. Pen nangis aku.
Makasih buat kalian yang udah ngasih saran, iluvyu❤Setelah berbincang dengan anak bungsunya, Yongguk akhirnya mempertimbangkan keputusannya yang akan menjadikan anak pertamanya, chan, sebagai pewaris utama dan penerus perusahaan yang baru dirintis hampir 3 tahun. Sebelumnya yongguk adalah pemegang perusahaan utama ayahnya, namum dia mulai membangun perusahaannya sendiri dan perusahaan yang sebelumnya dia pegang diambil alih oleh adiknya.
Dia emang masih muda, anak-anaknya juga masih belum lulus sma. Tapi apa salahnya jika ia memutuskan sesuatu yang menyangkut dengan masa depan anaknya itu terlebih chan adalah anak pertama.
Tapi, setelah mendengar kalimat demi kalimat yang dilontarkan anak bungsunya sekitar satu jam yang lalu terus berputar dalam otaknya.
"Papa selalu ngasih aku kebebasan untuk memilih sedangkan papa selalu menentukan pilihan buat kakak"
Apa sekeras itu dia pada anak pertamanya sampai dia sendiri tidak sadar bahwa dia selalu menentukan sesuatu untuk chan mulai dari dimana dia harus sekolah, memilih jurusan dan sekarang dia sudah menegaskan bahwa chan harus menjadi penerusnya.
"He tried too hard for his dream, pa."
"Let me do it, biar aku yang gantiin posisi kakak buat lanjutin jejak papa."
Mungkin, didikan yang keras dari keluarganya tepatnya ayahnya, membuat yongguk juga mendidik keras anak-anaknya. Sifat dari ayahnya benar-benar menurun pada dirinya tapi tidak ada satupun dari kedua anaknya yang memiliki sifatnya yang satu itu.
Baik chan maupun felix, mereka sama-sama memiliki jiwa yang bebas sama seperti ibunya. Sandara, istrinya yang 3 tahun lebih muda darinya.
Sejauh ini chan selalu menurut dengan apa yang dia katakan, jadi dia berpikir bahwa chan baik-baik saja dengan menerima semuanya. Dia bahkan tidak sadar bahwa anaknya selama ini terbebani dengan semua keputusannya.
Yongguk beranjak dari tempat tidurnya dan pergi menuju kamar anak pertamanya. Jujur saja, dia masih lelah bahkan terlalu lelah untuk sekedar mengganti pakaian. Dia hanya melepas jas kerja dan dasinya saja.
Pintu kamar chan tidak tertutup sepenuhnya. Masih ada celah yang memudahkannya untuk melihat anaknya itu.
"Dia bahkan rela gak tidur buat yakinin papa"
Dari depan pintu, dia bisa melihat anaknya itu tertidur di meja belajar dengan laptop di depannya.
Yongguk menghela nafas sebelum melangkahka kakinya untuk masuk ke kamar anaknya.
Kondisi kamar yang biasanya terlihat rapi itu sekarang terlihat berantakan dengan sampah kertas dimana-mana bahkan tonh sampah yang terletak di samping meja belajar juga penuh hanya sengan sampah kertas. Anehnya, hanya tempat tidurnya yang rapih. Apa yang dikatakan felix benar? apa chan benar-benar tidak tidur? Lagi pula anak itu tidak pandai berbohong atau menutupi sesuatu. Felix selalu terbuka dia selalu menceritakan apa yang mengganggu pikirannya padanya atau pada istrinya, beda dengan chan yang selalu menutupi apa yang mengganggu pikirannya dan menyimpan beban sendirian.
Beberapa lembar kertas dengan coretan-coretan berserakan di meja. Namun ada satu lembar yang menarik perhatiannya karena tak sengaja dia jatuhkan.
Disana tak ada satupun yang tersisa untukku
Tak ada satu orang pun yang benar-benar peduli padaku
Tak ada kekhawatiran untuk ku, hanya sebuah batu yang dingin
"Menyerah saja pada mimpimu yang tidak masuk akal itu"
Kata-kata mereka tentang menyerah benar-benar memukul telinga ku
Keputusasaanku hanya bertambah besar
Menutup langit yang disebut sebagai harapanDi kalimat 'Menyerah saja pada mimpimu yang tidak masuk akal itu' yongguk ingat sesuatu. Itu adalah kalimat yang pernah dia katakan saat dia dan chan berdebat.
"Papa gak mau tau, kamu harus gantiin posisi papa suatu hari nanti, tanpa penolakan"
"Gak. Chris gak mau pa. Papa sendiri tau kan chris mau jadi apa"
"Gak. Kamu harus nurut sama papa"
"Kenapa? Bukannya papa dulu ngizinin chris buat jadi produser? Kenapa sekarang gini?"
"Kamu harus ingat, kamu ini lahir dari keluarga pembisnis. Gak ada satupun dari keluarga kita yang jadi produser atau apa lah itu. Jadi mau gak mau kamu tetep harus ngelanjutin jejak papa. Nyerah dan lupain semua mimpi kamu yang gak masuk akal itu."
Sekeras itukah?
To be continue...
Mari berkenalan dengan mertua dan adik ipar
((Aku melihat ada typo disana. Maaf ya males ngedit lagi aku))
KAMU SEDANG MEMBACA
Candu ; chanmin
FanficSeungmin itu bikin candu dan chan suka itu ⚠bxb ⚠︎mpreg ©chantamong