25. Truth or Dare (3)

36 9 0
                                    

Nabila meneguk ludah. Ya tuhaaan!!!!

"Jadi siapakah pria yang berhasil merebut hati seorang Nabila Karina Prahadi????" Ujar Gery terkesan berlebihan. "Mari kita dengarkan ungkapan perasaan beliau."

"Ini gak bisa pending? O..or..rangnya gak disini." Nabila terbata bata, tersenyum kaku.

"Yakin gak ada disini? Boong kali!" Ujar Rara.

"Apaan sih bener kok! Lo kali yang boong waktu jawab truth tadi!" Ujar Nabila membalik keadaan.

Perdebatan mereka membuat semua yang ada disana mengerutkan kening, bingung.

"Eng..gak kok! Gue emang suka sama Liam. Sotoy banget sih!" Sela Rara yang juga terbata bata.

Varuna memandangi keduanya seolah memerintah mereka untuk berhenti berdebat. Hey, kebiasaan sekali mereka ini. Berdebat tanpa tahu situasi dan kondisi.

Nabila memutar bola matanya malas.

"Eh yaudah yaudah berhubung orang yang Nabila suka gak ada disini, lewat telepon aja kalo gitu." Saka menghentikan perdebatan yang bahkan ia tidak paham dengan situasi sekarang.

"Gak bisa telepon, harus langsung! Oke pending! Tapi lo harus janji nyatainnya bener bener harus di depan kita. Gimana?" Putus Yola yang juga disetujui semuanya.

"Oke lanjut puter!" Ujar Yola.

Ia mengambil alih posisi Rara sebagai pemimpin permainan. Rara kini terlihat tak bersemangat.

Botol berhenti mengarah ke Gery.

"Truth or dare?" Tanya Yola.

"Truth." Ujarnya mantap. Sepertinya lebih aman memilih truth, pikirnya. Gery kemudian mengambil salah satu kertas dan membacanya. "Siapa cinta pertama lo?"

"Siapa?" Tanya mereka serempak.

"Yaudah siapa cinta pertama lo, lo, lo, lo, lo, lo, lo, lo dan lo?" Ujar Gery menunjuk mereka satu persatu.

"Maksudnya itu ya cinta pertama lo, Gery!" Kesal Ardan.

"Lah kan pertanyaannya 'siapa cinta pertama lo?' bukan 'siapa cinta pertama gue.' kan?" Ujar Gery.

"Gak lucu sumpah Ger, nyebelin abis!" Ujar Altar sarkasme.

"Yaudah bercanda kali, biar kagak tegang!" Ujar Gery menyebalkan.

"Jadi siapa?" Tanya Varuna penasaran.

"Emak bapak gue lah!" Ujar Gery enteng.

"Minta di gampar emang ni anak!" Ujar Altar. Sontak semuanya tertawa.

"Yola!" Ujar Gery tiba tiba membuat semua yang tertawa hening seketika. "Apa?" Yola heran.

"Ya elo cinta pertama gue."

Yola menampilkan bibir berbentuk O.

"Tapi ya itu dulu kan, gak gue piara sampe sekarang kok." Jelasnya.

Yola manggut manggut. Botolpun kembali di putar. Tak selang beberapa detik, botol mengarah tepat di depan Altar.

"Truth or dare?" Ujar Yola.

"Dare!" Jawab Altar enteng.

"Tatap satu cewe atau cowo yang ada di sebelah lo selama 2 menit." Altar membaca kertas dare yang ia pilih. "Gak seru banget anjir dare nya."

"Lah maunya apa emang?" Ujar Eric.

"Ya apa aja gitu yang nantangin! Kalo natap cewe mah dari tadi juga gue udah natap Nabil nih depan gue banget." Ujar Altar mengarahkan dagunya pada Nabila.

Varuna tertegun, kenapa tatap Nabila sih?

"Beda! Tantangannya kan natap cewe sebelah lo, bukan depan lo Kak." Ujar Rara malas.

"Oke oke karna yang dapet dare nya elo, jadi lo harus tatap cewe sebelah lo selama 2 menit. Dan karena cewe yang ada di sebelah lo ada 2, Varuna sama Nindi jadi lo harus pilih salah satu." Ujar Yola.

"Aduh gak bisa dua duanya aja? Enak kali ya, kek punya istri dua gitu enak." Ujar Altar melantur.

"Nah nah siapa sekarang yang ngeselin?" Ujar Gery sambil mendelik.

"Udah si elah orang elo sama elo sama. Kek sedarah daging gitu." Ujar Eric menunjuk Altar dan Gery bergantian.

"Ogah anjir!" Ujar Altar

"Siapa juga yang mau disamain sama elo ha?" Gery tak mau kalah.

"Ih udah deh Al cepet pilih!" Yola gemas

"Harus banget milih? Gue pen dua duanya gimana dong." Altar kekeh.

"Gue jitak ya lo!" Ujar Yola dengan tangan yang sudah siap siap mengambil ancang ancang menjitak.

"Yaudah iya sabar deh gue bercanda dulu." Ujar Altar mencegah tangan Yola.

"Terus kalo gitu apa bedanya lo sama gue ha?" Ujar Gery.

"Sabar sabar! Gue disuruh bercanda dulu sama mbak authornya biar part nya panjangan dikit katanya."

Ck. Altar bocor!

"Iya iya ini gue mau milih." Ujar Altar. "Gue pilih bidadari yang kepentok meja stand pameran Seni musik." Putus nya.

Varuna refleks memukul bahu Altar pelan.

*****

Assalamualaikum wr wb.
Mimin nyempetin update nii
Padahal senin udah ujian.
Doain mimin deh ya.
Demi readers mimin yang chat minta update terus.
Mimin rela luangin waktu pokoknyaa.
Eh itu Altar nyebelin banget!
Dia bocorin niat mimin masa😫
Ah banyak bacot ya mimin
Happy reading aja dah❤️

FRUMOS ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang