Ketika kita memilih untuk jatuh cinta, kita akan dihadapkan pada dua jalan; jatuh cinta sendirian atau terbalaskan.
-frumos-
Seorang laki laki melajukan motornya kencang. Tak peduli angin malam menembus pori pori kulitnya yang semakin lama semakin menusuk dadanya. Ia harus bertemu gadisnya saat ini juga. Ia tak akan rela jika sang pujaan hati memilih pergi tanpa tahu perjuangan yang telah ia lakukan selama ini.
Pagar rumah abu abu yang menjadi tujuan laki laki tersebut kini sudah berada di hadapannya. Altar, lelaki itu kini tengah memarkirkan motornya diluar pagar yang tak lain adalah rumah Lisa, tante Varuna.
Setelah berbincang dengan satpam depan rumah Lisa, akhirnya Altar diperbolehkan masuk. Altar mengetuk pintu dan tak lama kemudian Lisa membukakan pintu dan mempersilahkan Altar masuk.
"Eh, masuk masuk Al. Tante kira mas Bagas." Ujar Lisa yang kemudian diangguki Altar sopan. Altar memasuki rumah Lisa.
"Mau ketemu Runa ya, Runa dikamarnya. Mau tante panggilin?" Baru saja Altar akan membuka mulutnya, Lisa kembali berujar. " Mbak Sari, mbak. Minta tolong buatin minum ya mbak. Eh Al mau jus, kopi atau apa?"
Altar tersenyum sopan, "apa aja tante."
Tak lama mbak Sari datang dengan nampan yang diatasnya terdapat dua minuman.
"Mbak, saya minta tolong lagi. Tolong panggil Varuna di kamarnya ya mbak. Ada— "
"Jangan bilang ada Al tante." Altar memotong.
Lisa mengangguk mengerti. Sepertinya sedang ada hal yang kurang beres antara Varuna dengan Altar. "Yaudah bilang aja ke Varuna saya yang panggil."
"Ada masalah ya?" Tanya Lisa selidik.
Altar mengangguk, "masalah kecil tan," ujarnya tersenyum canggung. "Ada kesalahpahaman."
Lisa mengangguk.
"Tante, Runa lapar banget!! Om Bagas udah dateng yaaa? Langsung ajak makan aja tante!! Rendangnya udah dadah dadah minta Runa makan." Ujar Varuna heboh dari arah tangga. "Wangi banget astaga, gak kuat akutuu!" Ujarnya menuju ke arah dapur. Melihat hidangan di depan matanya takjub.
Eh tunggu.
"Tante dimana si? Ayo makan!"
"Bu Lisanya didepan neng." Mbak Sari mengintrupsi.
"Eh?" Varuna langsung menuju ruang tamu. Mungkin sedang mengobrol terlebih dahulu dengan Bagas, suaminya.
Saat sampai di ruang tamu, Varuna membeku melihat seseorang yang bahkan ia tak ingin melihatnya untuk saat ini.
Altar.
"Om Bagas belum dateng Na, sini. Ada yang mau ketemu sama Runa nih." Ujar Lisa lembut. Varuna menatap lurus Altar.
"Tante. Bilang sama kak Altar, Runa belom mau ketemu kak Altar dulu." Varuna sontak berbalik meninggalkan keduanya.
"Na, gue mau jelasin!" Altar bangkit dari duduknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRUMOS ( End )
Teen FictionTAHAP REVISI !!! ___________________________________ "Lo ikut ektra seni?" "Iya" "Gak ada tampang seni nya." "..." Bukan tentang perkataan, tapi tentang perasaan. kisah tentang laki laki yang mencintai seorang perempuan namun tidak tahu cara menyamp...