Bab 40 (END)

21.6K 969 41
                                    

Tidak seperti biasanya, hari ini Akhya pulang lebih malam. Berhubung karena ini akhir bulan membuatnya harus mengecek berbagai laporan di kantornya. Ia memarkirkan mobilnya di tempat biasa, kemudian melangkahkan kakinya masuk ke ndalem dengan melonggarkan dasinya, tangannya menenteng tas kerjanya dan jas yang sudah bertengger manis pundaknya.

"Assalamu'alaikum," salamnya.

"Wa'alaikumussalam," jawab abi, umi dan Ari yang ada di ruang tengah.

"Baru pulang, Bang?" tanya Ari basa-basi.

"He'em." Tangannya bergerak menimpukkan jasnya ke wajah Ari.

"Ih, Bang. Bauk tauk," dumel Ari sambil melemparkan kembali jas itu ke Akhya. Melihatnya abi, umi dan Akhya terkekeh.

"Mik, Bi, Akhya ke atas dulu. Gerah."

"Iya, sana bersih-bersih dulu."

"Dasar Abang jorok," ucap Ari sambil melirik ke Akhya.

"Bulan depan nggak ada jatah dari Abang," balas Akhya santai sambil menaiki anak tangga.

"Yaaah, Bang. Kok bawa-bawa jatah si, jangan ya?" rengek Ari.

"Du-du-du-du." Akhya tidak menghiraukan Ari.

"Abaaang!!"

Akhya sudah selesai dengan ritualnya dan memakai baju yang sudah disiapkan Fitri. Ia menggosokkan handuk ke kepalanya.

"Duduk sini!" titah Fitri menunjuk pinggiran kasur. Setelah Akhya duduk, ia kemudian mengambil alih handuk dari tangan Akhya dan mengeringkan rambutnya. Akhya menenggelamkan wajahnya di perut rata Fitri dan memeluknya erat.

"Mas," panggil Fitri lirih.

"Biarin gini dulu. Mas suka." Mendengar itu, Fitri membiarkan Akhya dengan posisinya.

"Mas udah makan?" tanya Fitri, ia merasakan kalau Akhya menggeleng kecil sebagai jawaban.

"Kenapa?"

"Pingin masakan rumah."

"Ehm, ya udah ayo. Ini juga udah kering," ajak Fitri.

"Ke mana?"

"Ya turun ke bawah. Sampean harus makan."

"Hm."

Tidak ada percakapan lagi.

"Fit!" panggil Akhya.

"Ya?"

"Mas mau tanya."

"Tanya apa?"

"Artinya what itu apa?"

Fitri mengerutkan dahinya. Pertanyaan macam apa itu? Bahkan anak TK pun tahu jawabannya. "Apa," jawab Fitri singkat.

"Itu tadi, what artinya apa?"

"Ya apa."

"Mas lagi nanya, Fit. Kok tambah nanya balik."

"Iya. Jawabannya itu 'apa', Mas," jawab Fitri mulai kesal.

"Lah iya. Jawabannya itu apa, Fit?"

"Dengerin Fitri oke!!" Fitri mengambil napas. "Artinya what itu apa, A.P.A." Fitri kesal sampai mengejahnya.

"Fitri."

"Apa lagi?"

"Belum dijawab pertanyaan Mas."

"Haduh, udah. Susah ngomong sama sampean. Mau jadi bapak juga," dumel Fitri kesal. Sedangkan Akhya yang tadi terkekeh menjadi terdiam mendengar ucapan Fitri.

Insya Allah Gus [Repost]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang