•°•°•°•
Selama dua minggu lebih gadis bersurai sepunggung itu mengambil cuti untuk sebuah kegiatan penting. Saking istimewanya, bahkan kuliah pun tak dilakoninya. Satu-satunya aktivitas yang masih dilakukan dengan senang hati hanyalah bermalas-malasan.Namanya saja libur panjang dalam rangka memperingati Imlek. Namun, berhubung tiket pesawat sedang mahal-mahalnya, Fana tidak ikut mengikuti acara keluarga seperti masyrakat China kebanyakan. Sebuah poin yang amat disyukurinya.
Walaupun realita justru berkata sebaliknya.
"THANA FANA APHRODITA, WHERE ARE YOU?!" Teriakan membahana memenuhi seisi ruangan. Pesta pora yang diselenggarakan kecoak dan tikus terinterupsi oleh gelegarnya suara. Sedangkan si empunya nama malah terlelap dalam buaian negeri mimpi. "BANGUN!"
Fana tersentak. Hanya sebentar sebab sepertinya pesona alam mimpi lebih menggoda.
"THANA FANA APHRODITA, BANGUUUUUUUN!" Yazhu menjerit frustrasi. Diguncang-guncangnya tubuh sang sahabat sekuat tenaga. Namun, biarpun dia sudah berteriak bak orang kesetanan, tetap saja Fana tidak terbangun. "CEWEK JADI-JADIAN, BANGUN, WOI! KENAPA APARTEMENMU MIRIP MUNTAHAN BAYI, SIH?!"
"Engh ...," lenguh gadis itu malas. Selera tidurnya mendadak hilang. Kini yang tersisa hanyalah 'sedikit' dari virus-virus kemalasan. "Yazhu? Tumben datang pagi-pagi."
Ingin rasanya Yazhu membanting kepala diiringi dengan salto jungkir balik. Demi Tuhan dan segala ciptaannya, apa pukul 15.41 termasuk PAGI hari? Kata-kata dunia terbalik sepertinya memang benar lagi nyata.
"Siapa itu Yazhu?" Pemuda itu berakting seolah-olah tak pernah mengenal nama Li Yazhu Jing. Senyuman culas dilontarkannya. Seolah dirinya adalah harimau yang siap menerkam mangsa setiap saat. "Perkenalkan, nama saya Li Yuzha Jing. Saya mendapatkan mandat dari Presiden NKRI Joko Widodo untuk menyuruh Anda bersih-bersih. Jika menolak maka akan ada konsekuensinya," lapornya bak tentara tengah bertugas.
Yazhu menyebut nama presiden Indonesia bukan tanpa alasan. Jika dirinya menggunakan pemimpin China sebagai tameng, maka Fana akan berdalih dirinya bukan warga negeri tirai bambu. Padahal, ya, di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung.
"Perkenalkan juga, nama saya Kim Jong Un-kenapa cewek? Namamya juga manusia setengah dewa, tukar-menukar gender itu perkara gampang-menolak dengan segenap jiwa raga. Kalau mau memberontak silakan temui bom nuklir saya terlebih dahulu," balas Fana asal.
Yazhu menyerah. Kemalasan Fana membuatnya terisak lirih. "Kenapa apartemenmu tidak dibereskan?"
"Dia menolak dibersihkan olehku. Katanya ia cuma mau dibersihkan oleh Papanya yang OCD akut, Li Yazhu Jing. Katanya Papa Yazhu kejam, suka mempermainkan cewek bukannya membersihkan 'anak'."
"Alasan saja. Pokoknya kamu harus ikut bersih-bersih. Aku tidak berminat mendengar bantahan apapun."
Fana memutar otak untuk mengalihkan perhatian. Asap mengepul dari kepalanya. Untung saja ide segera muncul tepat sebelum anggota tubuh teratasnya itu meledak. "Ok, tapi kamu kenapa datang ke sini? Ada keperluan apa?"
"Memarahi anak gadis yang tidak pandai bersih-bersih," tukas Yazhu sekenanya.
"Ayolah, tidak mungkin hanya itu saja. Kalau kamu tak mau memberi tahu, maka aku juga menolak mandat darimu," pinta Fana setengah mendesak. Bibirnya mengerucut bagaikan bebek. Menambah kadar 'kejelekannya' menjadi berkali-kali lipat.
Yazhu membuang napas. Sambil berusaha menahan emosi akan ruangan berantakan dia pun menjawab, "Bunda mengajak pulang kampung ke rumah orangtua Ayah lusa. Wajib ikut, no bantah-bantah club."
APA?! Dunia Fana seketika runtuh. Bayang-bayang mengenai libur panjang selalu saja terhentikan. Dosa apa, sih, Fana sampai Tuhan selalu menggagalkan aksi bersantai cantiknya?
"TIDAK MAU!"
"Wajib ikut, no bantah-bantah club," ulang Yazhu. "Sekarang tunaikan janjimu," tagihnya sembari menyeret tubuh sang rekan.
Anehnya, debaran jantung Fana menjadi tak beraturan. Degupnya semakin kencang, bahkan tanpa disentuh sekali pun sudah terdengar. Pipinya juga bersemu kemerahan.
Jika mengikuti skenario novel romansa ala-ala, maka ini adalah pertanda benih-benih cinta. Namun, masa iya seorang Fana yang nyaris menyaingi Dewi Aphrodita jatuh cinta pada cecunguk OCD semacam Yazhu? Jelas sangat-sangat mustahil.
Kemungkinan terakhir dan paling masuk akal: virus-virus kemalasan berevolusi menjadi penyakit mematikan?
Ya pasti karena itu.
Harus karena itu.
~oOo~
WPWT 1
Romance 1
By. PrincessParody
KAMU SEDANG MEMBACA
Sinestesia [END]
RomanceDi usia yang genap menginjak 21 tahun, pencapaian apa saja yang telah dilakukan? Lulus dari perguruan tinggi? Mendapatkan pekerjaan? Menghamili anak orang? Atau justru hanya bermalas-malasan ria? Thana Fana Aphrodita termasuk dalam kategori terakhir...