Yoona masuk ke kamar Siwon membawakan obat dan air dingin untuk kompres. Ia menghampiri Siwon yang masih terlelap, lalu menggantikan handuk yang sudah tidak dingin lagi dengan handuk baru.
"Eomma,," panggil Siwon, ia terbangun karena dingin di kepalanya.
"Ini aku,," ujar Yoona dan Siwon membuka matanya karena mendengar suara Yoona
"Mengapa kamu disini yoong?" ia berusaha bangkit untuk duduk
"Berbaringlah, tubuhmu masih begitu panas" ujar Yoona sambil membantunya untuk kembali tidur. Siwon melepaskan tangan Yoona dari tubuhnya.
"Kamu pulanglah. Aku baik-baik saja" ujar Siwon
"Eommunim akan memarahiku lagi jika aku tidak merawatmu"
Siwon tersenyum, istrinya memperhatikannya karena eommanya bukan karena ia peduli.
"Jika eomma meneleponmu lagi, kamu tidak perlu menerima panggilannya itu" ujar Siwon, ia tidak ingin Yoona tertekan karena eommanya. Yoona masih mengompresinya dan memberikannya obat pereda demam.
"Aku tidak terbiasa kamu begitu baik padaku" ujar Siwon dan Yoona meletakkan kembali obatnya. Ia berdiri dari tempat duduknya dan berjalan menjauh. "Tetaplah seperti ini, kamu yang dingin dan tidak mempedulikanku"
Yoona mengangguk. Melihat Yoona berjalan meninggalkannya tanpa menoleh sedikit pun ke belakang, membuatnya meneteskan air mata.
***
Siwon kembali ke apartementnya setelah ia merasa lebih enakan setelah beristirahat. Eommanya terus mengomelinya karena terlalu memanjakan istrinya. Ia memilih pulang daripada terus mendengar omelan eommanya.
Tiba di rumah, Yoona sedang makan malam bersama Dennis.
"Uncle, ayo kita makan bersama" ujar Dennis, Siwon menatap sekilas Yoona yang sedang menyantap nasinya tanpa menatapnya.
"Uncle sudah makan, kalian makan saja" ujarnya berbohong, ia segera masuk ke dalam kamar. Ia tidak ingin bergabung dan merusak suasana hati Yoona.
"Mommy, mengapa aku tidak boleh memanggil uncle dengan sebutan daddy? Bukankah mommy menikah dengannya dan seharusnya aku memanggilnya daddy?" tanya Dennis "Aku rasa daddy tidak akan marah, apalagi uncle kan sahabatnya daddy dan uncle juga sangat baik pada kita"
"Dennis,,"
"Uncle orang baik mom. Kita tidak boleh terus begini padanya" ujar Dennis dan Yoona menangis,
Siwon yang kebetulan akan keluar untuk mengambil air mendengar Yoona menangis,
"Aku tidak akan bicara dengan mommy lagi, jika mommy begini terus" ujar Dennis dan Siwon menghampirinya
"Dennis, apa yang terjadi? Kamu buat mommy menangis?" tanya Siwon
"Aku tidak mengapa Siwon-ssi" ujar Yoona dan ia segera bangkit dari meja makan.
"Boy, dengarkan uncle. Kamu tidak boleh bicara begitu pada mommy. Mommy bisa sedih,"
"Tapi aku tahu uncle juga sedih karena mommy begitu jahat"
"Ada beberapa masalah orang dewasa yang tidak bisa anak kecil mengerti. Jadi jangan salahkan mommy, mommy tidak jahat, mungkin saja uncle memiliki salah jadi mommy marah pada uncle sehingga tidak mau bicara dengan uncle" ujar Siwon
"Uncle, mengapa uncle baik sekali? Aku merasa bersalah karena tidak bisa memanggilmu dengan sebutan daddy" ia menangis sambil memeluk Siwon "Aku merindukan daddy" ia semakin menangis dalam pelukan Siwon dan Yoona yang berada tak jauh dari mereka pun ikut menangis. "Aku menginginkan daddy"
"Seandainya uncle bisa melakukan sesuatu untuk daddymu kembali lagi pada kalian, uncle pasti akan melakukannya" bisik Siwon
"Bolehkah aku memanggil uncle dengan sebutan daddy?" tanya Dennis dan Siwon mengangguk
"Dennis boleh memanggil uncle dengan sebutan apapun"
***
Yoona masuk ke kamar dan Siwon sedang berdiri di balkon kamar mereka menikmati angin malam. Yoona menghampirinya.
"Tidak baik terkena angin malam, kamu masih sakit" ujar Yoona
"Aku baik-baik saja"
"Maaf" ujar Yoona
"Ada apa?" tanya Siwon, ia melihat wanita itu menunduk.
"Maaf, aku menilaimu dari sudut pandangku saja" ujarnya lagi,
"Gwenchana" ujar Siwon dan ia tersenyum pada Yoona "Masuklah, disini begitu dingin"
"Kamu tahu aku begitu mencintai Hyunbin oppa"
Siwon mengangguk
"Tidak mudah melupakannya begitu saja, maaf kalau aku tidak bisa mencintaimu"
"Bukankah aku sudah mengatakan padamu saat memintamu menikah denganmu dulu? Aku hanya ingin merawatmu dan Dennis, kamu itu sahabatku dan juga istri dari sahabatku. Bagaimana bisa aku diam melihatmu begitu menderita. Aku tidak peduli bagaimana perasaanmu padaku, itu tidak penting" ujar Siwon "Aku tidak akan membiarkan siapapun yang berniat memisahkanmu dengan Dennis, sekarang setelah kamu menjadi istriku, mereka tidak memiliki alasan mengambilnya darimu lagi. kita bisa menjamin kehidupan yang layak untuk Dennis"
"Aku bukan istri yang baik,"
"Bisakah kamu tersenyum? jika kamu tersenyum maka semuanya akan menjadi baik"
"Eommunim akan menuntutku melahirkan keturunan keluarga choi" ujar Yoona
"Cukup katakan pada eomma kalau aku tidak mampu menghamilimu. Kamu tidak akan dicurigai karena kamu sudah memiliki Dennis. Eomma akan percaya kalau aku yang bermasalah" ujar Siwon, ia memegang tangan Yoona "Aku sudah berjanji padamu kan, kalau aku tidak akan menyentuhmu lagi? jadi jangan mengonsumsi obat itu lagi. kamu tidak akan bisa hamil karena aku tidak akan melakukannya padamu lagi"
Yoona menangis, ia memeluk Siwon. pria ini dulu adalah sahabat terbaiknya, mereka bertiga. Siwon, dia dan Hyunbin, semuanya memburuk saat mereka terlibat friend zone.
"Kamu pantas mendapatkan wanita yang lebih baik" ujar Yoona
"Kamu sudah lebih dari cukup untukku"
***
Siwon sudah bersiap berangkat ke kantor, ia melihat Yoona sedang sibuk di dapur. Ia hanya lewat begitu saja, karena apapun itu, ia tidak memiliki jatah.
"Yoong, aku sudah meminta ahjushi untuk mengantar Dennis. Hari ini aku tidak sempat mengantarnya" ujar Siwon
"Siwon-ssi, sarapan lah dulu"
"Nde?"
"Aku sudah selesai menyiapkan makanan, makanlah lebih dulu baru berangkat. Dennis juga sedang mandi"
"Aku,," Siwon yang salah tingkah
"Kamu tidak menyukai masakanku?"
"Baiklah, aku makan dulu" Siwon tersenyum diam-diam. Ini pertama kali ia menikmati sarapan yang disiapkan istrinya
"Nanti malam, makanlah di rumah"
Siwon mengangguk sambil menikmati nasi goreng buatan istrinya itu dan juga segelas susu.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Always
FanfictionApakah cinta itu hanya sebatas lelucon bagimu? Kamu mempermainkanku dengan begitu kejam? Kamu membuatku jatuh cinta padamu dan kini kamu membuangku begitu saja? ~Im Yoona Kamu berbicara seolah kamu mencintaiku, nyatanya cinta itu tidak pernah ada un...