Always - 4

1.9K 174 22
                                    

Siwon masuk ke dalam kamar dan ia melihat Yoona sudah terlelap sambil memeluk putranya. Ia tersenyum melihat keduanya begitu damai dalam tidur mereka. hanya saat Yoona tidur, ia memiliki kesempatan untuk menatapnya lebih lama.

Tanpa sengaja ia menatap ke meja yang berada di samping ranjang. Terdapat foto Hyunbin, Yoona dan Dennis. Mereka tampak bahagia, merekalah keluarga sebenarnya.

"Seandainya aku memiliki kemampuan, aku akan membawamu kembali untuk membahagiakan wanita yang sama-sama kita cintai ini hyung" gumam Siwon, lalu ia pun membaringkan diri untuk menyusul istri dan anaknya ke alam mimpi.

***

Mereka berempat berangkat ke makam appanya Yoona. setiap tahun Yoona akan pulang kesini untuk memperingati kematian appanya. Sampai saat ini ia masih merasa bersalah.

Ia berlutut di depan makam appanya. Ini pertama kalinya ia pulang bersama Siwon.

"Appa, aku merindukan appa" ia memegang nisan di makam appanya itu, eommanya membiarkannya menangis sendirian. Ia dan Siwon berdiri di belakangnya.

"Appa, aku sudah menepati janjiku. Aku tidak akan mencintainya lagi walaupun dia begitu baik padaku. Karena mencintainya aku kehilangan appa, aku tidak akan mencintainya lagi" ujarnya pelan, ia meneteskan air matanya. "Mianhae, aku sempat tergoda untuk mencintainya lagi"

"Mom,," Dennis tidak tega melihat mommynya menangis dan ia segera memeluknya. Ia berdiri disamping mommynya menjadi sandaran untuk mommynya itu.

"Yoong a, sudahlah. Sudah sembilan tahun berlalu, appa juga sudah memaafkanmu. Jangan begitu lagi" ujar nyonya Im saat melihat putrinya semakin histeris menangis. Sedangkan Siwon, ia ikut berlutut di samping Yoona.

"Aboenim, aku tahu aboenim sangat menyayangi Yoona. maaf aku tidak berada disisinya saat keadaannya terpuruk. Tapi aboenim tenang saja, aku akan terus mencintainya dan melindunginya seumur hidupku" ujar Siwon

Yoona menatap Siwon dan tatapan itu kembali seperti tatapan biasanya yang penuh kebencian.

"Aku membencimu" ujar Yoona

***

Siwon mengantar mereka kembali ke rumah dan setelahnya ia langsung berpamitan untuk kembali ke Seoul pada mertuanya. Yoona bahkan mengabaikannya sejak di makam tadi.

"Yoong, telepon aku saat kamu ingin kembali ke Seoul" ujar Siwon dan Yoona hanya diam, "Jika kamu tidak ingin aku menjemputmu, aku akan meminta ahjushi yang datang saja"

"Aku akan menggunakan bus untuk kembali" ujar Yoona

"Mommy, kenapa ijinkan daddy pulang? Bukankah mommy sudah berjanji akan mengajakku dan daddy ke Seorak Waterpia untuk berenang?" protes Dennis

"Unclemu sibuk" ujar Yoona

"Dia daddy bukan uncle mom" ujar Dennis

"Selamanya dia adalah unclemu"

"Yoong a, mengapa kamu mengajari Dennis memanggil Siwon dengan sebutan uncle?" ngomel nyonya Im

"Hyunbin oppa akan sedih jika Dennis memanggil pria lain dengan sebutan daddy" ujar Yoona dan Siwon tersenyum, senyuman yang menyakitkan.

"Eommunim, panggilan apapun itu tidak berpengaruh. Aku akan tetap menyayangi Dennis seperti Hyunbin hyung menyayanginya" ujar Siwon "Kamu tenang saja yoong. Aku tidak akan merebut posisi hyung,"

Yoona memutuskan masuk ke kamar tanpa peduli pada mereka.

"Siwon a, maafkan putri eomma ya. eomma berjanji padamu, eomma akan membantumu mendapatkan hatinya" ujar nyonya Im

***

Siwon kembali ke Seoul dan meninggalkan Dennis bersama Yoona di rumah mertuanya. Ia duduk sendirian di dalam kamar mereka sambil menatap foto pernikahan mereka.

"Mengapa kamu tidak bisa menyadari betapa aku mencintaimu yoong. Aku mencintaimu sampai rasanya aku tidak akan bisa bernafas lagi" ia memeluk bantal Yoona, ia menghapus air matanya.

Lalu ponselnya berbunyi dan sebuah pesan masuk dari Yoona.

'Siwon-ssi, aku ingin tinggal bersama eomma disini'

Siwon hanya membalasnya dengan mengatakan Okay. Lalu ia menaruh ponselnya dan ia kembali menangis.

"Seberapa pun aku berusaha, aku tidak akan pernah mendapatkan hatimu" gumamnya

***

yoona kembali ke Seoul untuk mengambil barangnya dan mengurus kepindahan Dennis ke Sokcho. Tiba di apartement mereka dan masuk ke dalam kamar, ia melihat Siwon baru keluar dari kamar mandi.

"Oh mianhae" ujar Siwon, ia hanya mengenakan handuk "Aku tidak tahu kamu disini" sejak menikah, Siwon membuang kebiasaannya yang selalu berpakaian di dalam kamar. Ia selalu membawa pakaian ganti ke dalam kamar mandi dan keluar dalam keadaan sudah rapi.

"Gwenchana"

"Dennis sudah ke sekolah?" tanya Siwon

"Aku akan mengurus kepindahannya ke Sokcho" ujar Yoona

"Kamu ingin berpisah denganku?"

Yoona mengangguk

"Pernikahan kita adalah sesuatu yang salah" ujar Yoona dan ia menatap Siwon

"Bukankah aku sudah katakan, aku tidak akan menggantikan posisi Hyunbin. Aku hanya tidak ingin ada yang memisahkanmu dengan Dennis, tidak bisakah kamu demi Dennis, setidaknya hanya demi Dennis tetap mempertahankan pernikahan kita?" Siwon mengenggam tangan Yoona

"Aku tidak bisa,," Yoona menghempaskan tangan Siwon

"Baiklah, terserah padamu saja" Siwon menuju ke arah lemari, mengambil pakaiannya lalu masuk kembali ke kamar mandi. Sedangkan Yoona menangis, ia menatap cincin pernikahannya sambil menangis.

***

Siwon keluar dari kamar mandi dengan pakaian lengkap dan Yoona masih menyusun bajunya di koper.

"Ahjushi sudah menunggumu dibawah. Aku sudah menyuruhnya untuk mengantarmu kemana pun yang kamu mau" ujar Siwon

"Aku bisa menggunakan bus"

"Sebegitu bencikah kamu padaku?" tanya Siwon "Aku tidak tahu aku melakukan kesalahan apa padamu sampai kamu membenciku seperti ini. dulu kita bukan seperti ini"

Yoona hanya diam

"Seharusnya aku yang marah padamu, kamu tahu aku menunggumu di Harvard. Aku menunggumu dan kamu tidak datang seperti janjimu. Kamu malah menikah dengan Hyunbin hyung" ujar Siwon

"Selamanya kamu tidak akan menyadarinya" ujar Yoona "Kamu tidak akan sadar karena kamu tidak peka"

"Kamu mengatakan aku tidak peka? Lalu kamu sendiri apa namanya? Aku mencintaimu sejak lama, apa yang aku lakukan apa tidak berarti untukmu?"

"Kamu tidak tahu apa-apa Siwon-ssi, kamu hanya menyalahkan aku karena aku tidak begitu dingin padamu" ujar Yoona

Siwon diam

"Apa yang terjadi padaku, semua itu karenamu. Apa aku salah membencimu karena sudah merusak hidupku?" Air mata yoona mengalir "Aku bersusah payah mendapatkan beasiswa itu dan akhirnya aku ditolak hanya karena aku hamil. Aku hamil dan appaku meninggal karena semua ini"

Ia terdiam begitu juga Siwon

"Kamu mengatakan mencintaiku, tapi disaat aku terpuruk, kamu itu tidak ada. Kamu tidak peduli padaku"

"Apa maksud dari semua ini, Dennis anakku?" Bukan merespon apa yang Yoona katakan, ia malah menarik kesimpulan yang ntah dari mana jalan ceritanya. Tapi ia cukup puas saat melihat keterkejutan di wajah yoona. "Katakan padaku Im Yoona, apa Dennis itu anakku?" Ia mencengkram erat lengan yoona dan membuat yoona kesakitan.




TBC

AlwaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang