Always - 24

1.9K 180 18
                                    

Siwon melajukan mobilnya meninggalkan rumah eommanya hyunbin. Dia yakin Yoona bisa mengatasi Dennis, sedangkan ia lebih mengkhawatirkan keadaan Darren. Sampai saat ini, ia belum bisa melupakan apa yang ia lakukan sehingga menyebabkan Darren memiliki kesehatan yang buruk.

Yoona menatap Dennis, keduanya belum masuk ke dalam.

"Kenapa mommy menatapku begitu?"

"Mengapa kamu begitu tidak sopan dengan Daddy?"

"Aku hanya mengatakan kenyataan" ujarnya

"Jika kamu terus begini, mommy tidak mau bicara denganmu" ujar Yoona

"Mommy juga sama saja," ia akan masuk dan meninggalkan Yoona

"Dia daddymu, kamu tidak boleh bicara begitu. Daddy akan sedih" ujar Yoona

"No, dia bukan daddyku"

"Mengapa kamu tidak bisa dibilangin?"

"Karena kenyataannya begitu" ia pun masuk dan meninggalkan Yoona.

***

Siwon tertidur di samping Darren, putranya yang berusia tiga tahun itu pun begitu manja padanya. Ia memeluk daddynya. Panasnya sudah turun, tapi ia masih belum fit.

"Ya ampun oppa, ayo pindah ke kamar" panggil Yoona, ia masuk ke kamar Darren dan melihat suaminya ikut tertidur di ranjang sekecil itu.

"Kamu sudah pulang yoong?" tanya Siwon, ia menatap jam sudah hampir jam sebelas malam.. ia berusaha berdiri tanpa mengganggu tidur putranya itu. "Kenapa tidak telepon oppa?"

"Dennis tidak mau oppa jemput" ujar Yoona "Maafkan dia oppa, aku akan bicara dengannya"

"Jangan terlalu keras dengannya"

"Ne,,"

Yoona memeriksa keadaan Darren

"Panasnya sudah turun" ujar Siwon

"Kamu memang daddy yang baik oppa" Yoona mencium suaminya sekilas. Ia tahu saat ini Siwon memiliki mood buruk, karena perlakuan Dennis tadi. "Ayo kita ke kamar"

***

Siwon tidak bisa tidur karena ia memikirkan Dennis. Sudah hampir seminggu lebih Dennis tampak aneh dan ia lebih dingin.

"Oppa, kenapa belum tidur?" tanya Yoona, ia membaringkan tubuhnya terlungkup dan kepalanya berada di perut Siwon

"Hanya tidak mengantuk sayang. Tidurlah" ujar Siwon

"Oppa berbohong" Yoona menatap Siwon

"Sayang,,"

"Dennis sudah mengatakan akan minta maaf pada oppa. jangan dipikirkan lagi oppa"

Siwon mengangguk

"Daripada oppa tidak bisa tidur dan sembarangan berpikir, sebaiknya kita olahraga saja oppa"

"Haa?"

"Mengapa oppa berlagak polos?"

"Olahraga ini?" ia menatap ranjangnya dan Yoona mengangguk malu

"Jinjja?"

"Ne, aku menginginkan seorang anak gadis" ujar Yoona sambil memainkan jari-jarinya di tubuh suaminya.

"Nakal" Siwon menggigit jari istrinya "Jangan minta ampun ya"

"Aahh, takut" ia sengaja menggoda suaminya itu. Siwon pun meraihnya dalam pelukannua dan mencium istrinya itu

"Tidurlah, oppa tahu kamu lelah" ujar Siwon yang masih memeluk Yoona. Yoona akan selalu begitu, jika mereka bertengkar, ia akan mengajak suaminya ke ranjang dan semuanya akan selesai. Kepala mereka akan lebih dingin saat bicara berdua diatas ranjang setelah sedikit berolahraga.

AlwaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang