Always - 6

1.7K 178 15
                                    

Im Yoona POV

Dennis dan eomma memusuhiku sejak aku mengatakan pada mereka jika aku ingin berpisah dengan Siwon oppa. Dennis bahkan memilih tidur bersama eomma daripada bersamaku.

Aku keluar dari kamar untuk melihatnya, biasanya ia tidak bisa tidur tanpa memelukku lebih dulu, di dalam kamar aku tidak melihat eomma. Ternyata eomma duduk di ruang makan sambil menangis.

"Eomma" aku memegang pundak eomma dan eomma tidak menatapku sama sekali. "Jika eomma menangis karenaku, maka itu tidak perlu eomma"

"Jika kamu ingin berpisah dengan Siwon, sebaiknya kembalikan Dennis padanya"

"Apa yang eomma katakan? Dennis itu bukan anaknya, mengapa aku harus kembalikan padanya?" Aku sedikit berteriak

"Kalaupun yang kamu katakan itu benar, tapi Dennis sudah menganggap Siwon sebagai daddynya. Dia menangis sampai tertidur tadi. Apalagi sejak Siwon mengatakan pada Dennis, kalau ia harus mematuhimu dengan memanggilnya uncle"

"Eomma tidak tahu bagaimana perasaanku" ujarku

"Eomma tidak tahu dimana letak kesalahan Siwon sehingga kamu membencinya. Jika ia melakukan kesalahan padamu, katakan padanya dan eomma yakin ia akan memperbaikinya" ujar eomma. Ne aku memang tidak pernah menceritakan pada eomma apa yang terjadi padaku setelah appa mengalami serangan jantung karena ceritaku. "Eomma tahu dia sangat mencintaimu sejak dulu. Tidak mungkin kamu tidak bisa merasakannya. Apa kamu membencinya karena ia meninggalkanmu?"

"Eomma, aku harap eomma mendukungku kali ini" ujarku

"Terserah padamu saja. Eomma hanya berharap kamu tidak akan menyesal jika ia sudah menyerah atas hubungan kalian" ujar eomma dan ia meninggalkanku sendirian berdiri disana.

Aku menangis, aku juga terluka atas semua ini. Hatiku juga sakit karena aku tidak bisa memungkiri bagaimana perasaanku. Aku mencintainya, bahkan sangat mencintainya. Tapi kematian appa dan hyunbin oppa membuatku tidak bisa lagi mengakui perasaan ini. Kedua pria yang ada untukku bagaimana pun keadaanku, aku tidak bisa mengingkari janjiku dengan mengakui perasaanku pada Siwon oppa.

***

Author POV

Siwon buru-buru berangkat ke rumah mertuanya setelah mendapat kabar Dennis demam tinggi. Jarak yang seharusnya ditempuh dalam waktu 3jam menjadi 2jam karena ia melajukan mobilnya dalam kecepatan tinggi.

"Siwon,"

"Eomma bagaimana keadaan Dennis?"

"Dokter sudah memberinya obat tapi demamnya sudah mulai turun" ujar Nyonya Im

"Aku masuk untuk melihatnya dulu eomma ya"

Siwon masuk dan melihat Dennis sudah bangun. Yoona duduk di samping Dennis.

"Daddy" panggil Dennis dan Yoona berbalik menatap ke arah tatapan Dennis

"Sayang, kenapa kamu bisa sakit?" siwon segera menghampiri putranya dan mengecek suhu tubuhnya.

"Daddy, aniya uncle. Aku akan memanggilmu uncle lagi" ujar Dennis "Mommy mengatakan daddyku akan sedih jika Dennis memanggil uncle dengan panggilan daddy. Itu alasan mommy bersedih semalam"

"Aku mengerti" ujar Siwon, ia menghapus air matanya. Yoona duduk berseberangan dengannya tapi wanita itu terus menunduk.

"Dennis, kamu istirahat saja ya. Uncle memiliki banyak pekerjaan. Nanti uncle akan datang lagi" ujar Siwon dan Dennis mengangguk. Siwon menciumnya lalu berjalan akan keluar kamar.

"Yoong, bisa kita bicara sebentar?" Tanya Siwon dan Yoona mengikutinya keluar.

"Kembalilah ke Seoul. Dennis akan mendapat pendidikan lebih baik disana. Jika kamu tidak ingin melihatku lagi tenang saja, aku sudah mengurus perpindahanku untuk bekerja di cabang Swiss" ujar Siwon, "untuk masalah perceraian, maaf aku tidak bisa mengabulkannya sekarang"

Yoona menatapnya

"Kecuali kamu berniat menikah lagi dengan pria lain dalam waktu dekat, aku akan mengurusnya. Jika tidak, maka aku mohon berikan aku waktu sampai aku siap untuk menyampaikan semua ini pada eomma dan aboejiku" ujar Siwon "Jika antara kita benar berakhir, aku tidak berniat untuk menikah lagi"

"Siwon-ssi, kamu tidak perlu begitu. Kita bisa bercerai dan kamu tidak perlu mengurusi semua tentang kita lagi"

"Aku tidak keberatan menanggung semuanya"

"Aku tidak akan kembali, jadi kamu tidak perlu pergi jauh untuk itu" ujarnya, lalu ia meninggalkan Siwon

***

Yoona berada di Sokcho sudah hampir dua minggu. Eommanya tidak tahan lagi dengan kekeras kepalaan putrinya. Ia pun memaksanya pulang.

Mereka bertiga tiba di apartement Siwon. Tapi karena hari masih siang, maka Siwon juga tidak berada di dalam rumah.

"Coba telepon Siwon, ajak dia makan siang bersama" ujar nyonya im setelah ia menyiapkan makanan

"Jangan mengganggunya eomma" ujar Yoona

"Dennis juga ingin makan bersama daddy" ujar Dennis, sejak ia sakit itu, ia tidak lagi membahas masalah Siwon. Yoona mengira putranya sudah melupakan pria itu.

"Jika begitu kamu antarkan saja ke kantor"

***

Siwon baru menyelesaikan meeting dengan klien diluar kantor bersama Sejeong. Kyuhyun tidak masuk kantor sehingga Sejeong yang menemani Siwon.

Yoona tiba di kantor juga, ia memakai salah satu mobil Siwon. Saat ia akan keluar dari mobilnya, ia juga melihat suaminya keluar dari mobil bersama seorang wanita.

"Yoong" Siwon terkejut melihat yoona disini, ini adalah pertama kalinya ia menginjakan kakinya ke kantor Siwon.

"Aku hanya mengantarkan makanan dari eomma" ujar Yoona dan ia masih menatap wanita yang berdiri di samping Siwon. Wanita itu tampak jauh lebih muda darinya.

"Kamu sudah makan?" Tanya Siwon

"Eomma menungguku di rumah"

"Aku antar kamu pulang saja" ujar Siwon, Yoona kesal karena wanita itu masih berdiri di belakang suaminya tanpa ada sedikit pun kesadaran untuk masuk ke dalam lebih dulu.

"Apa dia bodyguardmu?" Tanya yoona akhirnya

"Aniy samunim, saya asistennya kyuhyun oppa" ujar Sejeong

"Kamu masuk lebih dulu sejeong" ujar Siwon, ia menyadari yoona sedang menyindir Sejeong. Lalu ia mengenggam tangan yoona dan membawanya ke dalam juga. "Kebetulan kamu juga belum makan, temani aku makan"

"Aku makan di rumah saja" ujar yoona

"Aku tidak bisa makan jika sendirian. Biasanya kyuhyun akan makan bersamaku"

"Ajak saja sekretarismu itu" ujar Yoona "kamu bisa ditangkap karena mempekerjakan anak kecil"

"Anak kecil?"

"Wanita tadi, bukankah dia masih begitu muda?"

"Ahh sejeong? Dia masih berusia 20 tahun" ujar Siwon

"Pecinta daun muda" ujar Yoona dan Siwon tersenyum mengikutinya berjalan dari belakang.

***

Keduanya sedang menikmati makan siang di dalam ruangan Siwon. Sejeong masuk tanpa mengetuk pintu dan membawakan segelas kopi.

"Sajangnim, ini kopi biasanya" ujar Sejeong

"Apa kamu tidak memiliki sopan santun?" Tanya yoona

"Mianhae samunim. Aku hanya mengantarkan kopi sajangnim"

"Apa tidak bisa mengetuk pintu dulu?"

"Letakkan di mejaku dan keluarlah sejeong" ujar Siwon, tidak mudah ia bisa makan berdua dengan yoona. Jadi ia tidak ingin ada yang mengganggunya.

Siwon mengambil kopi itu dan memberikannya pada yoona.

"Minumlah, ini kopi kesukaanmu kan?"

Yoona segera mengambilnya dan meminumnya, ini memang kopi kesukaannya dan Siwon




TBC

AlwaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang