Choi Siwon POV
Kepalaku begitu pusing saat mendengar bunyi ponselku. Aku melirik jam sudah hampir jam 9 pagi. Sudah dua bulan berlalu, Yoona tidak pernah lagi membangunkanku. Ia kembali menjadi yoona yang dulu, yang dingin dan tanpa ekspresi.
"Ne kyu,"
"Hyung, data yang semalam hyung letakkan dimana?" Tanyanya
"Sepertinya terbawa pulang olehku. Apakah itu penting? Aku akan datang agak siang" ujarku
"Hyung baik-baik saja?"
"Aku sedikit pusing. Aku akan ke kantor setelah jam makan siang"
"Aku akan meminta supirku untuk menjemput data itu saja ya hyung" ujarnya
"Baiklah"
"Hyung sudah sarapan?" Ia tahu bagaimana buruknya hubunganku dengan yoona sejak kepergian mertuaku. "Aku belikan juga ya"
"Ne, gomawo" ujarku, setidaknya masih ada yang peduli padaku.
***
Author POV
Stella masuk ke kamar Siwon, ruangan itu begitu gelap karena tirai jendelanya belum dibuka.
"Oppa, aku bawakan sarapan" Siwon yang sudah tertidur lagi tadi mendadak terbangun karena suara itu. Ia membelakangi arah suara dan Stella memeluknya mengiranya sedang tertidur. Siwon kemudian berbalik untuk membalas pelukan itu, ia mengira istrinya yang memeluknya. Ia tersenyum karena mengira istrinya sudah memaafkannya.
Saat memeluknya dan ia menyadari wanita itu bukan istrinya, ia pun mendorong wanita itu dan menyalakan lampu di sampingnya.
"Aku membawakanmu sarapan sajangnim" stella terkejut "Aku bahkan lebih baik dari dia. Mengapa kamu tidak bisa menatapku sajangnim?" Ia menatap Siwon yang telah duduk di tempat tidur.
"Keluar" bentaknya dan melempar bungkusan itu ke lantai hingga berserakan.
"Aku hanya mengatakan kenyataan. Dia hanya seorang janda yang tidak tahu diri, membawa anaknya untuk kamu hidupi. Mengapa kamu lebih memilihnya daripada aku sajangnim" ujarnya tanpa tahu malu. Ia mendekati Siwon dan akan memegang pria itu.
Siwon segera mendorongnya
"Keluar, aku mengajimu mahal bukan untuk menghancurkan keluargaku" bentaknya, ia tidak pernah bersikap begitu pada wanita mana pun tapi Stella sudah keterlaluan.
Yoona masuk dan ia melihat Siwon memerah, Stella duduk di lantai menunduk sambil menangis.
"Aku rasa tidak adil kamu memperlakukannya begini" ujar Yoona "Mengingat kalian saling berbagi ranjang selama ini, hanya karena dia datang kesini kamu membentaknya"
"Kalian keluar" bentak Siwon
Stella berlari keluar, ia malu pada Yoona karena ketahuan berbohong selama ini. Bagaimana pun ia menggoda Siwon, pria itu tidak pernah menatapnya. Bagaimana pun marahnya dia pada istrinya, ia tidak membiarkan siapapun menjelekkan istrinya.
Yoona membersihkan bubur yang berserakan di lantai.
"Aku saja yang bersihkan" ujar Siwon, ia melihat istrinya susah berjongkok dengan perut besarnya
"Tidurlah, aku ambilkan obat" ujar Yoona, sudah sejak dulu jika pria itu tidak enak badan maka wajahnya akan memerah. Yoona sudah sangat mengenal suaminya itu.
"Kyuhyun membutuhkan dokumen yang ada di tasku. Bisakah kamu membantuku meminta ahjushi untuk mengantarnya?"
"Kenapa tidak titipkan ke sekretarismu saja?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Always
FanfictionApakah cinta itu hanya sebatas lelucon bagimu? Kamu mempermainkanku dengan begitu kejam? Kamu membuatku jatuh cinta padamu dan kini kamu membuangku begitu saja? ~Im Yoona Kamu berbicara seolah kamu mencintaiku, nyatanya cinta itu tidak pernah ada un...