Hari ini hari Minggu. Biasa digunakan Tria untuk bersantai santai.
Seperti saat ini Tria sedang menonton drama Korea kesukaan nya sambil memakan cemilan nya. Tria memang suka menyimpan banyak cemilan di kulkasnya. Maka dari itu badan Tria gemuk.Tingg...
Ponsel Tria berbunyi.
Tria menggambil ponselnya dan melihat ponselnya.Dan disana tertera nama sahabatnya. Lisna. Lisna mengajak Tria untuk bertemu di sebuah cafe. Tria yang sudah lama sekali tidak bertemu dengan Lisna dan Risna langsung meng iyakan ajakan Lisna.
Tria pun menutup laptop nya, membersihkan sisa makanannya. Sehabis itu Tria bersiap untuk pergi ke cafe.
Tria memilih baju kaos dan celana jeans biru. Tria menggerai rambut panjang sepinggang nya. Ya Tria memiliki rambut yang panjang dan sedikit keriting dibawahnya. Tria bersyukur setidaknya rambutnya ini bisa membantu nya agar tidak terlalu buruk.
Tria sudah siap. Ia berjalan keluar kosan nya dan tak lupa untuk mengunci pintu nya. Tria berjalan ke arah halte depan. Tria menunggu bus untuk menuju ke cafe.
Sampai bus nya datang Tria berjalan masuk dan kebetulan ada satu bangku kosong dan Tria mendudukkan dirinya. Sampai ada nenek nenek masuk Tria disuruh berdiri oleh orang yang ada disampingnya. Tria menghela nafas panjang.
' Kenapa harus gua yang diri? Kenapa nggak dia sendiri aja? Dia kan masih muda juga. Huh!'
Tria berdiri menghadap ke arah jendela menampakkan gedung gedung yang menjulang tinggi
Bis berhenti Tria turun dan berjalan ke arah cafe. Tria memasuki cafe dan mencari keberadaan kedua sahabatnya itu.
Tria melihat Risya yang sedang melambaikan tangannya. Tria berjalan ke arah Risya dan Lisya. Tria mendudukkan dirinya di kursi dan langsung meminum jus yang entah siapa yang punya.
"Eh.. minum gua itu.. main minum aja lu!" Sewot Lisya dengan wajah cemberut.
" Yee.. maaf. Abisnya gua haus hehehe."ucap Tria dengan terkekeh.
"Tria gua kangen banget sama lu." Ucap Risya.
"Gua juga kangen banget sama kalian berdua." Ucap Tria.
"Lu sih sibuk banget Tri." Ucap Lisya.
"Ya gitulah. Gua juga capek tau. Apalagi di sekolah tempat gua ngajar itu ada murid yang bandelnya minta ampun. Huhhh bisa darah tinggi gua lama lama ngadepin tuh bocah!" Ucap Tria sewot.
"Curhat mbak?" Ejek Lisya.
"Ish! Nyebelin lu!"
"Hehehe maaf." Ucap Lisya.
"Gimana kalian berdua?" Tanya Tria.
"Gimana apanya?" Ucap Risya.
"Kerjaan kalian." jawab Tria.
"Ya kalo gua sih baik baik aja." Jawab Risya.
"Gua juga kok dikantor baik baik aja." Sambung Lisya.
Risya bekerja sebagai arsitek. Ia juga sudah terkenal dan sudah banyak yang memakai jasa Risya.
Lisya bekerja sebagai sekertaris CEO di perusahaan besar. Dan ya seperti di cerita novel novel Lisya dan bos nya itu berpacaran.
"Eh iya Minggu besok kan ada reuni ya!" Ucap Risya.
"Lu ikut nggak Tri?" Tanya Risya."Belum tahu. Kalo kalian?" Tanya Tria.
"Gua sih ikut." Ucap Lisya.
"Gua juga ikut." Ucap Risya.
"Ya iyalah kalian berdua ikut orang kalian berdua ada pasangannya. Kalo gua kan nggak ada. Malu gua." Ucap Tria sedih.
"Ke reunian nggak perlu ada pasangan juga kali Tri." Ucap Lisya.
"Iya. Kita kesana tuh buat silaturahmi Tri." Ucap Risya.
Tria menghela nafas. Ia takut untuk datang. Ia takut untuk bertemu dengan masa lalunya. Tria sudah bertemu dengan Ghani, Tria tidak mau harus bertemu dengan Lyra.
Memang reuni ini disatukan dengan angkatan sebelum Tria dan otomatis Tria bertemu dengan Ghani dan Lyra.
"Gua nggak mau ketemu Lyra." Ucap Tria sedih.
"Kita ada disamping lu kok Tri. Jadi kalo Tria nyakitin lu gua bakal hajar si nenek lampir itu. Ya nggak Lis?" Ucap Risya.
"Yoi. Gua bakal cakar cakar tuh nenek lampir biar di tahu rasa!" Ucap Lisya.
"Hehehe makasih kalian." Ucap Tria tersenyum.
Tria bersyukur sekali bertemu dan berteman dengan Risya dan Lisya. Tria senang sekali memiliki sahabat seperti mereka. Yang membantu Tria selalu.
★★★★
Tria sedang duduk di roftoof sekolah. Hari ini Tria kembali mengajar. Dan kebetulan Tria tidak ada kelas jadilah Tria duduk di roftoof. Seharian penuh kemarin Tria habiskan bersama sahabat sahabat nya.
Tria sedang berfikir apakah ia harus datang ke acara reuni apa tidak. Bingung. Tria bingung.
"Ngelamun aja." Ucap seseorang di samping Tria.
Tria menoleh dan ternyata Ghani.Tria tidak ada niat untuk menjawab Ghani.
"Hmm.. Tri." Panggil Ghani.Tria masih belum menjawab.
"Tri... Kamu masih marah sama aku? Tri maaf Tri... Aku nyesel waktu itu Tri. Ak-"
"Udah cukup cukup! Saya udah nggak marah lagi sama anda. Tapi, saya kecewa." Ucap Tria.
"Maaf Tri.." ucap Ghani menunduk.
Tria melihat ke Ghani. Entah mengapa ia kasihan terhadap Ghani.
"Aku udah maafin kamu." Ucap Tria.
Ghani mengangkat kepalanya dan menatap mata Tria.
"Yang benar Tri?" Tanya Ghani dengan tersenyum.
Tria hanya mengangguk dan Ghani langsung memeluk Tria.
"Makasih Tria.. makasih.. aku seneng banget." Ucap Ghani. Tria hanya diam tak membalas pelukan Ghani."Kalo mau pacaran jangan disini." Ucap seseorang dingin dari belakang.
Ghani melepaskan pelukannya dan melihat ke belakang begitu pula dengan Tria.
Dan ternyata Dean."Kalo mau pacaran jangan disini. Saya mau istirahat." Ucap Dean dingin.
Tria melihat jam yang ada di pergelangan tangannya. Dan benar sudah menunjukkan waktu istirahat.
Tria berdiri dan berjalan meninggalkan Ghani dan Dean.
Tria malu kepergok sedang berpelukan.Sedangkan Dean entah mengapa ia kesal melihat Tria berpelukan dengan Ghani.
"Tri tunggu.." ucap Ghani dan mengambil tangan Tria.
"Kenapa?" Ucap Tria.
"Minggu besok kan ada acara reuni. Aku mau ajak kamu. Kamu mau nggak?" Ucap Ghani.
Tria berfikir sebentar.
' dari pada gua sendiri mendingan sama Ghani' ucap Tria dalam hati.Tria mengangguk membuat Ghani tersenyum.
"Oke, besok aku kabarin lagi. Owh ya aku minta nomor kamu dong." Pinta Ghani.Tria memberikan nomor ponselnya ke Ghani.
"Thanks Tri.." ucap Ghani tersenyum. Tria hanya mengangguk sambil tersenyum. Tria pun meninggalkan Ghani dan kembali ke ruang guru.★★★★★
Holaaa haloo..
Pakabar guyss.
Aku kembali...
Maaf ya lama..
Kemarin aku udah ketik tapi ilang semua yang udah aku ketik huhuhu 😟 nggak tahu mungkin wattpad lagi eror. Jadi aku ketik ulang.
Vote and comen yaa..
Jangan jadi silent reader 😞
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Different [END]
Teen FictionAku berbeda Aku tidak cantik Aku tidak sempurna Aku gendut. ***** "Beri aku sedikit kebahagiaan agar aku merasakan apa yang disebut dengan bahagia." Pria itu mengangguk dan tersenyum. "Akan aku berikan rasanya bahagia untuk mu." ****** don't forget...