Bab 17

2.1K 161 11
                                    


Tria sudah menyiapkan sarapan. Ia pagi pagi sekali bangun untuk menyiapkan sarapan. Ia pun sudah bersiap untuk mengantarkan orang tuanya ke stasiun.

Tria berjalan ke kamar Dean untuk memanggil Dean. Sebenarnya Tria masih marah dengan Dean tapi ia tidak boleh menunjukkan nya. Tria berniat untuk mengetuk pintu. Tetapi Dean sudah terlebih dahulu membuka pintunya. Dean sudah terlihat segar dan kelihatan sudah mandi. Rambutnya pun masih basah.

"Sarapannya sudah siap." Ucap Tria dan berbalik berjalan menuju meja makan. 

Dean hanya mengikuti Tria menuju meja makan. Tria seperti biasa menyiapkan piring dan lauk pauk kepada Dean. Mereka makan dengan diam. Sehabis makan Tria membereskan piring piring nya.

Dean masih tetap berada di meja makan duduk memperhatikan Tria.
"Tria.." panggil Dean. 

"Apa?" Jawab Tria yang sedang mencuci piring.

"Aku ada acara sama teman teman aku." Ucap Dean.

"Hm.."
Tria sudah selesai mencuci piring melangkah ke kamarnya dan keluar sambil membawa tas nya. Dean bingung melihat Tria yang membawa tas.

"Aku pamit mau pergi antar ayah, ibu, tante, dan Rafi ke stasiun." Ucap Tria pamit kepada Dean. Dean baru teringat jika Tria akan mengantarkan ayah, ibu, tante, dan Rafi.

"Aku antar yah." Ucap Dean cepat.

"Aku bisa sendiri." Ucap Tria.

"Aku antar yah tunggu sebentar." Ucap Dean dan langsung berjalan ke kamar.

Tria menunggu di ruang tamu. Sekitar lima menit Dean keluar kamar. Ia pun sudah mengganti baju. Dean pun sudah membawa kunci mobilnya di tangannya.

"Ayo!" Mereka berjalan ke arah lift dan turun. Tria didalam lift hanya diam. Tak ingin sedikit pun berbicara. Pintu lift pun terbuka. Mereka berjalan menuju parkiran. Dean berjalan di depan sedangkan Tria berjalan di belakang. Dean melihat Tria yang jauh dibelakangnya berhenti dan berbalik.

"Aduh...!" Ucap Tria yang menambrak dada bidang Dean. Tria pun memundurkan langkahnya dan mengelus keningnya.

"Kamu kenapa jalan di belakang aku?" Tanya Dean.

Tria melihat Dean dan menggeleng.
"Nggak papa aku cuma nggak mau buat kamu malu jalan sama aku." Ucap Tria.

Dean mengerutkan keningnya.
"Kenapa harus malu?" Tanya Dean lagi.
"Aku kan gendut mungkin aja kamu malu." Ucap Tria.

"Aku nggak pernah malu jalan sama kamu. Ayo!" Ucap Dean sambil menarik tangan Tria dan menggenggam tangannya.

Tria melihat tangannya di genggaman Dean hanya bisa diam. Jantung nya berdetak kencang. Ia tak mungkin jatuh lagi kepada Dean.

****

Dean dan Tria telah sampai di rumahnya. Terlihat orang tua nya yang sudah bersiap. Tria keluar dari mobil dan menghampiri Orang tua nya.

"Assalamualaikum Yah, Bu, Tan." Ucap Tria sambil menyalami tangan kedua orang tua Tria dan Gita.

"Assalamualaikum Yah, Bu, Tante." Ucap Dean dan mengikuti Tria menyalami tangan kedua orang tua Tria dan Gita.

"Waalaikumsalam." Jawab mereka.

"Kok gua nggak?" Tanya Rafi.

"Maaf anda siapa ya?" Ucap Tria menggoda Rafi.

"Ih nyebelin banget sih lu." Ucap Rafi. 

"Rafi.... Omongannya sama kakak sendiri kok gitu." Tegur Bayu kepada Rafi.

I'm Different [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang