Happy reading..
Tria berjalan ke arah halte. Dengan hujan yang masih turun. Tria berjalan sambil memeluk dirinya sendiri karena dingin.
Tria duduk di halte tersebut. Tria melihat jam dan ternyata sudah menunjukkan pukul 11 malam. Tria bingung dengan apa ia pulang.
Tria melihat ke arah jalan dengan pandangan kosong. Tria mengingat masa masa ia SMA yang dibully dan dicaci. Tria tersenyum kecut.
Tiba tiba ada mobil yang berhenti di depan Tria. Tria berjaga-jaga takut orang itu jahat. Tria melihat seseorang yang turun dari mobil tersebut. Dan ternyata itu Dean muridnya.
Dean yang habis nongkrong dengan teman temannya. Melihat Tria yang sedang menangis di halte sendiri.
"Miss ngapain disini Miss?" Tanya Dean.
Tria hanya diam ia tak mungkin menceritakan tentang semua yang terjadi kepada Dean.
"Miss?" Ucap Dean."Miss nggak papa?" Tanya Dean lagi.
"Saya nggak papa." Ucap Tria lesu.
"Miss kenapa? Bisa sampai basah kuyup gini? Trus mata Miss sembab kayak gini. Miss habis dari acara ya? Pakaian Miss kayak gini? Kayak kurang bahan tau nggak Miss nggak cocok." Ucap Dean tanpa tahu yang diucapkannya membuat hati Tria sakit kembali.
Tria mengingat ucapan Lyra yang tadi bahwa ia tidak cocok memakai pakaian ini. Memangnya salah jika ia memakai baju ini?
"Memangnya salah saya memakai baju ini?" Tanya Tria dingin.
"Ya nggak salah sih. Tapi, nggak cocok aja. Secara ba-" belum sempat Dean menyelesaikan ucapannya Tria sudah menonton nya.
"YA SAYA TAHU! SAYA TAHU SAYA INI GENDUT. APA SALAHNYA SAYA JIKA MEMAKAI PAKAIAN INI HAH?! SALAH JIKA SAYA INGIN SEPERTI ORANG ORANG YANG BERPAKAIAN BAGUS. SAYA JUGA INGIN SEPERTI YANG LAIN HIKS. .." Ucap Tria menggebu.
Tria menangis kembali. Sudah cukup ia di jelek kan di acara tadi sekarang Dean pun menjelekkan nya. Tria menangis menutup muka nya.
"Salah saya apa sama kamu hiks..? Salah saya apa sama kalian semua hikss..?! " Ucap Tria.
Dean yang mendengar semua yang diucapkan Tria itu hanya diam. Entah mengapa ia sedih melihat gurunya itu menangis.
"Miss.. maaf Miss saya nggak bermaksud buat ngomong kayak gitu Miss. Saya cuma bercanda." Ucap Dean menenangkan Tria.
Tria tetap menangis. Walaupun itu serius atau bercanda Tria tidak peduli. Tria sudah terlanjur sakit hati.
"Becandaan kamu itu buat hati saya sakit!" Ucap Tria.
Tria berdiri dan berjalan pergi. Belum sempat Tria berjalan tangan Tria sudah lebih dulu dicekal dan menarik tubuh Tria ke dalam pelukan Dean.Tria terkejut di dalam pelukan Dean. Tria mematung selama beberapa detik. Hingga tersadar, Tri berontak ingin lepas dari pelukan Dean.
"Tria... Maafkan aku. Aku bener bener cuma bercanda. Aku nggak bermaksud untuk membuat kamu sakit hati. Maaf Tri... Maaf." Ucap Dean mengeratkan pelukannya pada Tria.
Tria mendengar ucapan Dean hanya diam. Entah mengapa ia merasa Dean tulus meminta maaf kepadanya.
"Maafin aku Tri.." ucap Dean sambil mengelus rambut Tria.
Tria hanya mengangguk.
"Ya. Aku maafin." Ucap Tria."Makasih Tri..." Ucap Dean semakin mengeratkan pelukannya dan mengecup rambut wangi Tria. Walaupun baju Dean basah terkena baju Tria tapi rasanya nyaman dan hangat. Dean suka itu.
Jantung Tria berdetak kencang saat Dean memeluk dan mengecup rambutnya.
"Lepas Dean." Ucap Tria."Biarkan sebentar please.." pinta Dean.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Different [END]
Teen FictionAku berbeda Aku tidak cantik Aku tidak sempurna Aku gendut. ***** "Beri aku sedikit kebahagiaan agar aku merasakan apa yang disebut dengan bahagia." Pria itu mengangguk dan tersenyum. "Akan aku berikan rasanya bahagia untuk mu." ****** don't forget...