Tria yang kini telah sampai di apartemen nya. Tria lupa jika ia belum menanyakan password apartemen Dean. Kemarin saat ia dan Dean datang Tria tidak melihat Dean memasukkan password nya jadi Tria tidak tahu. Tria mengambil ponsel dan menghubungi Dean."Halo Dean."
'Halo'
Tria mendengar suara perempuan yang mengangkat telepon Dean. Tria berfikir jika mungkin ini salah satu teman Dean.
"Maaf ini siapa ya?" Tanya Tria.
'Saya pacarnya Dean. Kamu siapa?'
"Dean nya ada?" Tria tidak menjawab pertanyaan dari perempuan itu.
'Dean lagi di toilet. Kamu mau apa sama Dean?!'
"Saya ingin berbicara dengan Dean."
'Dean nggak kenal lu! Nomor lu aja belum di save sama dia. Jadi lu nggak usah sok kenal sama Dean ya!'
Telpon diputus secara sepihak. Tria diam. Tria memikirkan ucapan perempuan tadi. Apakah Dean benar belum menyimpan nomornya? Apakah Dean benar benar tak suka padanya?
Tria kembali turun dan pergi meninggalkan apartemen Dean. Tria berjalan terus. Ia tak tahu harus kemana. Tiba tiba sebuah mobil sedan hitam berhenti tepat di samping Tria.
Seorang keluar dari mobil. Tria melihat orang tersebut. Tria terkejut mendapati Risya yang turun dari mobil tersebut.
"Tria! Lu mau kemana?" Tanya Risya.
"Eh Risya gua mau.." Tria bingung harus menjawab apa.
"Gua mau pulang ke rumah." Jawab Tria bohong.
Risya menaikkan alisnya.
"Rumah? Bukannya rumah lu ke arah sana ya?" Tanya Risya sambil menunjuk jalan yang berlawanan arah dengan Tria."Eh.. emm.. gua."
"Lu kenapa Tri cerita sama gua. Gua kan sahabat lu. Masa lu nggak mau cerita." Ucap Risya.
"Cerita nya jangan disini Ris." Ucap Tria.
"Oke kita ke cafe dekat sini ya. Yaudah yuk masuk." Ucap Risya.
Tria mengangguk dan masuk ke dalam mobil Risya. Risya menjalankan mobilnya menuju cafe yang dia maksud. Setelah sampai di cafe mereka masuk dan mencari tempat duduk. Mereka duduk di dekat jendela.
"Em.. gimana kalau sambil makan aja ceritanya." Tria mengangguk. Risya memanggil pelayan dan memesan.
Risya memesan kue dan jus strawberry. Sedangkan Tria hanya memesan jus Mangga.
"Tri lu nggak pesan makan gitu?"
Tria hanya menggeleng.Pesanan mereka sampai Tria meminum jus nya dengan diam. Ia masih kepikiran tentang Dean tadi.
"Tria lu mau coba?" Tawar Risya.
"Enggak deh makasih.""Tria lu kenapa cerita sama gua." Ucap Risya.
Tria menghembuskan nafas. Ia menceritakan semua dari ia bertemu dengan Dean sampai ia menikah dengan Dean. Risya yang mendengar cerita Tria terkejut. Ia baru tahu jika sahabatnya ini sudah menikah. Apalagi dengan muridnya. Yang selama ini ia tahu kelakuan Dean."Yang sabar ya Tri. Mungkin ini cobaan buat lu Tri."
"Sampai kapan gua kayak gini Ris. Gua selalu ditimpa cobaan. Gua capek, lelah." Ucap Tria.
Risya berpindah tempat duduk nya di samping Tria. Ia memeluk tubuh Tria dari samping. Tria menyandarkan kepalanya di pundak Tria ia menangis. Risya hanya mengusap bahu Tria.
Tria melihat dari arah tangga cafe tersebut. Ia melihat Dean dan teman temannya. Tetapi Tria melihat lengan Dean yang sedang di peluk oleh seorang perempuan. Perempuan itu Hani.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Different [END]
Teen FictionAku berbeda Aku tidak cantik Aku tidak sempurna Aku gendut. ***** "Beri aku sedikit kebahagiaan agar aku merasakan apa yang disebut dengan bahagia." Pria itu mengangguk dan tersenyum. "Akan aku berikan rasanya bahagia untuk mu." ****** don't forget...