Bab 11

2.3K 170 8
                                    

Sudah seminggu sejak Ghani dan Tria bertemu mereka semakin dekat. Mereka sering bertemu dan sesekali mereka mengobrol. Tria dan Dean sudah jarang sekali bertemu. Dean pun jika bertemu Tria hanya diam tidak menyapa Tria. Tria semakin yakin jika ia sedang dipermainkan oleh Dean.

***

Tria sekarang sedang berada di rumah nya. Seperti biasanya ia sedang asik menonton drama Korea di laptopnya. Tiba tiba ponsel Tria berbunyi menandakan bahwa ada yang menelfon nya.

Tria dengan malas mengangkat tanpa melihat siapa yang menelfon nya.
"Halo? Assalamualaikum siapa?"

" Waalaikumsalam. Tria ini aku Ghani. Kamu nggak save nomor aku?"

"Oh kamu. Aku save kok nomor nya tadi nggak sempat liat yang nelpon. Ada apa Ghan?"

"Aku mau ngajak kamu jalan kamu mau?"

"Kemana?"

"Aku mau ajak kamu nonton mau nggak?"

"Hmm.. boleh deh dari pada di rumah bosen hehehe.."

"Oke nanti jam 10 aku jemput kamu ya."

"Oke. Aku tunggu. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Tria menutup laptopnya dan bersiap untuk pergi dengan Ghani. Tria menganti bajunya dengan kaus berwarna putih dan memakai jaket. Ia juga memakai Levis berwarna biru laut. Ia juga membiarkan rambut nya tergerai.

Tria sudah selesai dan menunggu Ghani datang. Tria mendengar suara mobil Tria yakin itu Ghani. Tria keluar dari rumah dan tersenyum melihat Ghani yang sedang berjalan ke arahnya.

Tria melihat Ghani yang memakai kaus hitam dan celana jeans hitam. Ghani terlihat tampan.

"Sudah siap?" Tanya Ghani.
Tria mengangguk dan masuk kedalam mobil begitu pun Ghani.

Diperjalanan mereka berdua selalu saja mengobrol tanpa henti. Dari hal yang penting sampai hal yang tidak penting pun mereka bicarakan.

Mereka telah sampai di salah satu Mall di Jakarta. Mereka turun dan memasuki area Mall. Mereka langsung menuju ke bioskop. Mereka memilih film horor dan memesan popcorn dan minuman untuk mereka berdua.

Kebetulan jam tayang film tersebut tinggal 10 menit lagi dan pintu teater pun sudah dibuka jadi mereka memilih masuk. Ghani dan Tria memilih tempat duduk ditengah.

"Takut?" Tanya Ghani.

"Oh.. eng-nggak." Jawab Tria bohong sebenarnya ia takut jika menonton film horor.
Ghani menaikkan sebelah alisnya dan mengangguk sambil tersenyum.

Film pun dimulai Ghani terlihat serius dengan film nya. Sedangkan Tria sudah ketakutan. Tangannya pun sudah dingin terkena AC. Ghani menyadari bahwa Tria ketakutan ia langsung menggenggam tangan Tria. Tria yang merasa tangannya digenggam menoleh ke Ghani.

"Kata nggak takut." Ucap Ghani.

Sedangkan Tria hanya meringis mendengar ucapan Ghani.
"Sedikit." Ucap Tria.

"Kalau takut kamu bisa ngumpet di bahu aku." Ucap Ghani.

"Ish modus." Ucap Tria.

"Hehe.. sekalian."

Tria kembali menonton sesekali menutup mata nya. Dan saat Tria membuka mata saat itu juga hantu nya muncul. Tria berteriak dan menutup wajahnya di bahu Ghani.

"Nggak papa kok. Hantu nya juga jelek hehehe." Ucap Ghani.

"Jelek dari mana itu serem tau." Ucap Tria cemberut.

Tria dan Ghani kembali fokus ke film. Sampai satu jam kemudian film itu selesai. Tria mengajak Ghani untuk turun cepat. Saat sampai di luar bioskop Tria meringis.

"Ihh.. serem banget Ghan." Komentar Tria.

"Ya lumayan lah." Ucap Ghani.

"Laper Nggak?" Tanya Ghani.
Tria tersenyum dan mengangguk.
"Yaudah kalau begitu let's go." Ucap Ghani sambil menggandeng tangan Tria.

"Eh tunggu Ghan kita ke toilet dulu ya udah nggak tahan nih." Ucap Tria.

"Ayok!"

Ghani dan Tria menuju toilet. Saat sampai di toilet Tria masuk ke toilet perempuan sedangkan Ghani ke toilet laki laki.

Ghani telah selesai terlebih dahulu dan menunggu Tria. Tria pun sudah selesai ia keluar.

"Lama ya?" Tanya Tria.

"Oh nggak kok. Yaudah yuk." Ucap Ghani sambil menggandeng tangan Tria.

Saat mereka berbalik mereka berpapasan dengan Dean dan seorang wanita. Tria terkejut melihat Dean yang sedang bersama dengan wanita. Tria mengenali wanita itu. Wanita itu adalah muridnya.

"Miss Tria Pak Ghani!" Seru Hani.

"Oh kalian." Ucap Ghani sambil tersenyum.

"Pak Ghani sama Miss Tria lagi kencan ya?" Tanya Hani.
"Eh enggak kok. Kita lagi jalan biasa aja." Jawab Tria.

Dean hanya menatap datar Tria dan Ghani. Seolah olah tidak mau tahu.

"Kalian pacaran?" Tanya Tria

"Iya." Jawab Hani langsung.
Di dalam hati Tria merasa sakit. Ia lagi lagi dibohongi oleh Dean. Tria merasa bodoh sudah dibohongi oleh Dean.

"Oh yasudah lanjutin Pak, Miss. Saya mau ke toilet dulu." Ucap Hani.

"Dean aku ke toilet dulu ya." Ucap Hani.
Dean hanya mengangguk.

"Kalau begitu kita duluan." Ucap Ghani.

Tria yang merasa muak melihat wajah Dean langsung meninggalkan Dean. Ghani menggandeng tangan Tria menuju tempat makan di salah satu Mall tersebut.

Mereka memesan makanan dan memakan dalam diam. Tria sudah tidak mood lagi. Moodnya sudah hancur ketika melihat Dean.

"Tria."

"Iya Ghan?"

"Aku mau bicara sesuatu sama kamu." Ucap Ghani.

"Mau bicara apa Ghan?" Tanya Tria.

Ghani memegang tangan Tria.
"Aku tahu nggak mungkin kamu terima aku Tri. Ya karena aku sudah menyakiti kamu. Tapi aku benar benar serius. Aku mencintai kamu Tria. Aku sudah mencintai kamu dari pertama aku melihat kamu di sekolah. Aku sungguh mencintai kamu. Apakah kamu mau menjadi pacar ku Tria. " Ucap Ghani sambil menatap mata Tria.

Tria diam ia tak tahu harus berbicara apa.

"Aku mau pulang Ghan." Ucap Tria.

Raut wajah Ghani berubah sedih ketika mendengar ucapan Tria yang ingin meminta untuk pulang.
"Mau pulang?" Ucap Ghani.

"Iya aku capek Ghan." Ucap Tria.

"Oke." Setelah selesai makan Ghani mengantar Tria pulang. Di dalam perjalanan pulang mereka diam tak ada yang berbicara. Ghani sesekali melihat Tria. Tria melihat ke arah jendela dan sesekali menghela nafas.

*****

Tria sudah sampai di rumahnya. Ia langsung merebahkan diri di kasur. Ia meneteskan air matanya lagi lagi dan lagi. Seakan kesedihan selalu berpihak kepadanya. Seakan ia tak bisa bahagia.

Tria mengigat kata kata Dean yang mencintai dirinya. Mengingat semua perbuatan manis Dean kepada nya. Dan itu semua hanya kebohongan.

Tria bodoh mempercayai Dean. Tria bodoh mengapa ia mencintai Dean. Tria bodoh mengapa ia tak bisa melupakan Dean. Apakah ia harus menerima Ghani sebagai pacarnya?
Tria bingung.

Sebenarnya Tria sudah tak menyukai Ghani. Semenjak ia dekat dengan Dean. Tapi ia harus melupakan Dean. Ia sudah memutuskan apa yang harus ia jawab kepada Ghani besok.

*******

Finally...
Akhirnya selesai juga part ini hehehe..
Udah nggak tahu lagi mau ngetik apa😞

Vote nya jangan lupa ya guyss😘
See you..





I'm Different [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang