Bagian 19

961 81 0
                                    

27 Mei 2019

"Happy graduation, Fathimah Azzahra" teriak teman-temannya.

Fathimah menyelesaikan sidang akhirnya di akhir bulan Mei bertepatan di bulan Ramadhan. Banyak teman-temannya yang menyalami keberhasilannya ini. Mulai dari teman-temannya di jurusan, teman-temannya di organisasi dan tentunya teman-teman dari LDK.

"Eh bro, kita mau datangi sidangnya Rara. Lu ikut kaga?" Ucap Heru teman sohibnya Hamas

"Oh iya kalau ramean ayok ane ikut." Ucapnya gugup. Sebetulnya Hamas ragu untuk mendatangi sidangnya Fathimah atau tidak. Pasalnya setelah pertukaran CV mereka belum pernah bertemu lagi.

"Lu bawa apa ke dia? Iye kok banyakan sama anak-anak ldk seangkatan kite." Jawab Heru yang sudah membawa hiasan makanan di tangannya.

"Ah ane ga bawa apa-apa. Malu ane. Akhwat soalnya." Ucapnya. Padahal ia sudah menggenggam kotak di balik badannya.

"Gapapa dah, ayok. Yang penting kite tuh datang ucapkan selamat. Kita kan kecil bareng-bareng." Ucap Heru.

Hamas tau bahwa Heru menyimpan rasa kepada Fathimah namun jarang ia tampakkan. Tapi dari sorotan mata Heru, Hamas selalu dapat melihat sorotan yang berbeda setiap menatap Fathimah sekilas. Ah bagaimana jika Heru tau jika ia sedang berproses dengan Fathimah.

"Barakallah, Rara. Ah lu ma cepet-cepet bae sidangnya. Dah ngebet mau nikah lu yee." Ucap Heru mengucapkan pada Fathimah.

"Terimakasih, Akh Heru. Ah memang sudah waktunya kita untuk lulus, Akh. Segeralah selesaikan amanah skripsimu. Nanti lagi bisnisnya." Ucap Fathimah dengan sopan nan lembut.

"Kan lagi ngumpulin maisyah, Ra." Ucap Heru.

"Kayanya antum akh yang udah ingin cepat-cepat menikah." Ucap Fathimah.

Hamas yang khawatir Heru berucap lebih jauh langsung menyapa Fathimah.

"Barakallah, Rara. Afwan ane ga bawa apa-apa. Hanya ingin menyambut kawan seperjuangan yang baru tuntaskan amanah S1-nya." Ucap Hamas sambil merapatkan kedua tangannya ke dada dan tidak berani menatap Fathimah.

"Syukron, Akh Hamas. Antum sudah lulus kan akh?" Jawab Fathimah sama gugupnya dengan Hamas.

"InsyaaAllah sudah. Satu bulan yang lalu."

Obrolan mereka pun terpotong dengan teman-temannya yang mengajaknya berfoto.

Sesekali Hamas melirik Fathimah begitupun sebaliknya. Kadang manik mata mereka bertemu dan langsung mereka membuang pandangan ke asal arah. Pasalnya mereka berdua adalah orang yang sangat menjaga pandangannya dan ini pertama kalinya mereka dipertemukan setelah pertukaran CV tempo lalu.

"Dijaga matanya, Ukhti." Bisik Haura tepat ditelinganya sambil menggendong balitanya yang lucu.

Fathimah lupa selain dirinya dan Hamas, ada Haura yang mengetahui apa yang terjadi diantara kedunya.


Koko MualafTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang